GARANCA | 14

4K 613 79
                                    

SELAMAT MALAM GAESSSS💜

Gimana kabarnya malam ini?

Malam mingguan nya di temenin sama Garanca aja yak wkwk..

Jangan lupa vote sebelum baca💜💜

Oh iya bantu promosiin cerita Garanca ke akun sosial media kalian yaa. Tengyuuu💜💜💜

Jangan lupa spam komen juga💜

|_____ HAPPY READING!! _____|



Apa yang kalian sukai jika di sekolah?

Kalau Bianca lebih menyukai jam kosong. Sungguh jam kosong lebih asik dari pada hari libur. Siapa yang setuju?

Dan pada jam kosong kali Bianca bersama teman-teman nya sedang melakukan permainan basket. Sekedar mengisi waktu gabut mereka dari pada hanya menghibah di kelas seperti yang teman-teman lainnya lakukan.

Terik nya matahari tidak mengurangi semangat mereka. Saat ini bola ada dalam kuasa Bianca. Perempuan itu  dribble bola beberapa kali lalu melemparnya ke ring bola.

Beberapa orang yang berdiri di pinggir lapangan melotot melihat bola itu dengan sempurna masuk ke keranjang padahal Bianca ada di tengah lapangan yang jaraknya lumayan dari posisi ring bola.

Seketika suara sorakan terdengar riuh. Dari anak-anak yang sedang duduk di pinggir lapangan karena habis melakukan olahraga.

Bianca berlari mengambil bola itu kembali lalu melakukan overhead pass ke arah Mika. Mika sigap dan melakukan  catching  dengan baik.

Mika memegang bola dengan kedua tangannya, berlari ke arah ranjang bola lalu melakukan gerakan lay up.

Bola yang kembali masuk ke keranjang itu membuat suasana semakin riuh menatap mereka dengan takjup.

Bianca, Mika dan Salsa saling bertos ria. Mereka menatap ketiga lawannya dengan seringai penuh kemenangan.

    "Makanya Ren, gak usah sombong dulu," ujar Bianca kepada Rendi mengingat bagaimana percaya dirinya laki-laki itu ingin mengalahkan Bianca.

Rendi berdecak pelan. "Tadi gue ngalah aja sama kalian, kasian kalian cewek."

Bianca tertawa mendengar nya. "Hilih bicit!" katanya kemudian berlari ke tengah.

Permainan kembali berlanjut. Bola ada di genggaman Mika. Perempuan itu berupaya mempertahankan bola dalam naungannya di saat, Ilham --- teman sekelasnya--- mencoba mengambil alih bola.

   "Mik lo cantik, coba geh senyum," ujar Ilham cengengesan. "Lo kalau di lihat dari deket gini berkali lipat lebih cantik. Serius gue gak bohong."

GARANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang