GARANCA | 03

11.3K 1.1K 91
                                    

Keadaan kelas XII IPA 1 yang semula bising dan ribut langsung hening seketika seorang guru  masuk bersama dengan seorang laki-laki berkulit putih, mata sipit dan tubuh tinggi di belakang nya. Bisik-bisik terdengar membuat kelas sedikit lebih bising.

   "Anjir itu cowok siapa?!"

   "Ganteng banget eyyy."

    "Tapi masih gantengan Garka si."

    "Apasih biasa aja gitu!"

Bu Yulita selaku guru mata pelajaran matematika yang akan mengajar di kelas itu langsung memukul meja keras membuat seisi kelas terlonjak kaget. "Bisa tenang?!" tanya nya.

Bu Yulita memang masuk ke dalam kategori guru terkiller di SMA Vandalas. Bahkan ia tak segan-segan untuk tidak memberikan nilai kepada anak yang berulah kepadanya. Apakah kalian bisa merasakan bagaimana ekstrim nya belajar matematika dengan guru killer? Di mana kelas selalu terasa tegang. Apalagi guru ini suka sekali menunjuk acak muridnya untuk maju ke depan.

Oke kembali lagi kepada keadaan kelas yang sudah hening. Tak ada satupun siswa-siswi yang berani mengeluarkan suara.

    "kalian pasti bertanya-tanya siapa orang yang ada di sebelah saya. Mulai hari ini dia akan menjadi anggota baru di kelas kalian," kata Bu Yulita memberitahu dan menjawab rasa penasaran para murid. "Dan kamu, silakan perkenalkan diri," suruh nya kepada siswa baru itu.

Cowok itu mengangguk. "Bisma Afkalexander, pindahan dari Australia, semoga bisa berteman baik." hanya itu saja kalimat perkenalan dari cowok dengan nama sapa Bisma itu.

Beberapa cewek di kelas itu ingin langsung menyapa teman baru mereka tetapi tidak jadi mengingat ada Bu Yulita di sana. Bisa-bisa mereka langsung di cap ganjen. Lebih baik nanti saja ketika istirahat mereka berkenalan langsung dengan cowok itu.

   "Baik Bisma, kamu duduk di kursi__" Bu Yulita mengedarkan pandangannya. Dan ia melihat ada kursi kosong di belakang Garkano. "Di belakang Garkano."

Bisma mengernyitkan keningnya. "Garkano?"

   "Ini nih yang namanya Garkano!" Juna menunjuk-nunjuk Garkano dengan heboh. Dan itu membuat Bu Yulita langsung mendelik ke arahnya. "Ya ibu aneh-aneh aja, dia mana tau yang namanya Garkano."

    "Diam kamu Juna! Sana kamu duduk," pintanya.

Bisma langsung melangkah ke tempat duduknya. Ketika ia sampai di sebelah meja Garkano cowok itu berhenti. Bola matanya melirik ke arah cowok dingin itu. Garkano sadar jika siswa baru itu seperti melemparkan tatapan yang sulit di mengerti tetapi Garkano hanya diam.

Sebuah senyum aneh timbul di bibir Bisma sebelum cowok itu lanjut ke tempat duduknya.

Juna yang sejak tadi memperhatikan anak baru itu mengernyit bingung. "Gar dia kenal sama lo?" tanya Juna kepada Garkano.

   "Baik sekarang kita mulai pelajaran hari ini, kemarin saya beri tugas kan. Sekarang Juna maju kerjakan nomor satu!"

Juna yang sedang memperhatikan Bisma langsung gelagapan di tempat. Cowok itu mengelus dadanya. " Ya Allah ibu kalau nyuruh gak pake bismilah kan kaget saya Bu," tutur Juna.

GARANCAWhere stories live. Discover now