AKSALEYA [ON GOING]

AKSALEYA•02:Cry

NICE TO MEET YOU AGAIN!!Hihi

-----

Tiba di gedung Apartemen. Aksa memarkirkan mobilnya di basement. Setelah mobilnya sudah terparkir rapih, lantas Aksa keluar lebih dulu untuk membukakan pintu kekasihnya.

"Ayo." Aksa mengulurkan tangan, setelah membuka pintu.

Lantas Caleya keluar dan langsung saja Aksa merengkuh pinggang gadis itu, untuk jalan beriringan.

"Caca mau beli Cotton Candy dong, boleh ga?" celetuk Caleya saat mereka berada di dalam lift, menuju lantai tiga.

Aksa yang mendengar celetukan itu, lebih memilih menulingkan telinganya, seolah ia sedang sendiri di dalam lift.

Meski begitu, Caleya nampaknya tidak menyerah begitu saja. "Boleh ya?" tanya Caleya dengan mata puppy eyes andalannya. Kini mereka tengah berjalan di koridor menuju unit Apartemen Aksa.

Setelah menemukan pintu dengan nomor 137, laki-laki itu menekan beberapa digit angka untuk membuka pintu Apartemen.

Sampai mereka masuk kedalam apartemen Aksa, Caleya tetap meminta dibelikan keinginannya. "Aksaaa." rengek gadis itu.

"Aksa, ayo beli Cotton Candy."

Sekilas melirik jam yang tertempel di dinding, ternyata hampir pukul empat sore, waktu pulang paling cepat di sekolahnya memang jam tiga. Aksa yang sudah sedikit pusing karna mendengar rengekan itupun, lantas menjatuhkan tubuhnya pada sofa yang ada di ruang tv.

"Caca tau loh merk Cotton Candy yang enak. Kalo Aksa cobain pasti suka deh."

"Ayo kita beli sa." Caleya masih mencoba untuk membujuk Aksa yang sudah asik memejamkan mata, entah laki-laki itu memang tidur atau hanya pura-pura untuk mengabaikannya.

Lima menit berlalu, masih dengan Aksa yang memejamkan mata. Bedanya, Caleya kini sudah memeluk erat tubuh Aksa yang duduk, seraya menutup matanya dengan lengan tangan laki-laki itu.

Aksa sebenarnya sengaja mengacuhkan gadis itu, karna jika keinginan gadis itu tidak dikabulkan, maka yang terjadi tidak lama lagi gadis itu akan menangis, dan lebih memudahkannya untuk membuat gadis itu tertidur.

Tiinggal itung aja. batin Aksa

Laki-laki itu mulai berhitungnya dalam hati. "Satu"

"Du-"

"Hikss.." See, bahkan Aksa belum menyelesaikan hitungan keduanya, gadis yang kini memeluknya dari samping dan bersembunyi pada dada bidangnya sudah mengeluarkan isakan kecilnya.

Semakin lama tangis itupun semakin keras, Aksa merasa kasihan. Lantas ia mengangkat dan menangkup wajah gadis itu. Kemudian, karna merasa gemas laki-laki itu mengecup kedua pipi bulat nan merah milik Caleya secara bergantian.