AKSALEYA•09:Sick

3.5K 321 109
                                    

Semoga gak pernah bosen ya, nunggu Aksaleya update hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semoga gak pernah bosen ya, nunggu Aksaleya update hehe.

Btw, wajib komen di setiap paragrafnya!wkwk.

-------

“titip,” ucap Aksa singkat, seraya menyodorkan sepucuk surat ditangannya.

Gadis bernametag lita adalah satu-satunya orang dihadapan Aksa. Setau Aksa, Lita itu teman satu kelas Caleya. Terbukti, gadis itu tengah berdiri di ambang pintu kelas XI IPA 3.

Mata gadis itu berbinar senang, kala mengetahui orang yang mengajaknya bicara adalah manusia hampir sempurna yang selalu di puja seantero sekolah.

“K-kakak ngomong s-sama a-aku?” tanya Lita gugup.

Aksa memutar bola mata malas. “Tembok,” singkat Aksa.

Dengan satu tangan didalam saku celana seragam, dan satu lagi kembali menyodorkan surat kearah gadis dihadapannya. “Gue titip,” kata Aksa sekali lagi.

Setelahnya, ia pergi meninggalkan gadis yang tengah kebingungan bercampur senang.

Dingin banget si. Batin lita.

“Ini isinya apaan lagi.” gadis itu membolak-balikan kertas ditangannya. “gue buka aja deh, sorry deh kalo lancang.”

Tatkala kertas surat berhasil gadis itu buka, postur tubuh yang sebelumnya antusias kini merosot. Menangkap isi dalam surat tersebut ternyata, surat izin milik Caleya. Hei memangnya ia berharap apa? Surat cinta? it's impossible.

***

“Darimana lo?” tanya Gabriel saat berhasil menduduki kursi depan Aksa.

"Rooftop," jawab Aksa singkat.

Mereka tengah berada dikantin dan baru bertemu Aksa diwaktu istirahat, karena laki-laki itu rupanya membolos pelajaran.

Tanpa Aksa ketahui, ada seseorang yang tengah menatapnya dengan senyum miring tercetak pada wajah itu. Kayanya seru nih situasinya kalo gue pake buat bales dendam.

“Gue aduin Caca ah, kalo lo bolos lagi HAHA,” ujar Devan, mimik meledek tidak lepas pada wajah laki-laki itu. Ya, Devan-lah orang yang berniat ingin balas dendam.

Aksa menoleh kearah Devan, memberikan tatapan datarnya. Tidak berlangsung lama, senyum miring tercetak. “aduin,” suruh Aksa santai.

Laki-laki itu sangat hapal bagaimana tabiat Caleya saat tengah sakit, memangnya siapa yang gadis itu butuhkan selain dirinya? Karena itu Aksa tidak takut kalaupun Devan mengadu domba pada Caleya, toh Caleya tidak akan bisa marah saat ini.

AKSALEYA [ON GOING]Where stories live. Discover now