AKSALEYA•16:Permintaan

3.1K 229 54
                                    

Kasih tau dong

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Kasih tau dong. Kalian tau cerita ini dari mana?

------

"SAMLEKOM,” teriak seorang laki-laki masih dengan seragam sekolah melekat pada tubuhnya.

“ASSALAMUALAIKUM," koreksi beberapa orang dari dalam unit dihadapan Haidar ikut berteriak.

“Caca aja yang bukain,” ucap Caleya. Gadis itu berusaha menyingkirkan tubuh tegap Aksa yang berusaha menghadangnya.

Stay there,” peringat Aksa seraya menunjuk tempat Caleya berpijak.

Haidar mengernyit bingung, mendengar cekcok dari balik pintu bernomor 137.

Laki-laki itu bersandar dan menempelkan telinga pada daun pintu, guna menguping pembicaraan di sebrang.

“CACA CUMA MAU BUKA—“

BRUK

Belum selesai Caleya mengucapkan kalimatnya, suara orang jatuh lebih dulu memotong.

“Pftt...” Aksa si pelaku yang tiba-tiba membuka pintu berusaha menahan tawanya, kala melihat Haidar terjerembab dengan begitu tidak estetik.

“HAHAHAH.” Suara tawa keras menyusul, membuat penderitaan Haidar bertambah 10× lipat.

“Jahanam lo semua. Shhh...” maki Haidar. Sepertinya setelah pulang nanti laki-laki itu harus segera ke tempat urut.

Caleya segera menghampiri Haidar yang masih sibuk menikmati sakit di bokongnya.

“Kakak! Sakit?” tanya Caleya polos.

Anj—pake tanya lagi. Batin Haidar. Kalau saja Caleya gadis absurd seperti dirinya, pasti sudah mendapat umpatan dari bibir seksi Haidar.

“Lumayan Ca,” jawab Haidar pasrah.

“Heh lo semua! Bantuin kek. Puas banget ngetawain doang,” decak Haidar.

"Jawab salam gue juga!" lanjut laki-laki itu mengingatkan.

"WAALAIKUMSALAM," seru mereka kompak.

"Telat!" sinis Haidar.

Dengan mengerahkan kekuatan penuh, laki-laki itu berjalan tertatih kearah sofa milik Aksa. Setelahnya menjatuhkan tubuh dengan posisi menyamping, agar tidak menyakiti bokong tersayang.

“Caca kangen sama kakak,” ujar Caleya tiba-tiba. Gadis itu duduk disamping Haidar seraya memeluk laki-laki itu.

Emili yang berada dekat mereka berdua segera memisahkan pelukan Caleya dan Haidar. “Aduh Ca jangan peluk-peluk atuh.”

“Ciee Lili. Cemburu lo, Haidar di peluk Caca?” ledek Kenzie.

“Bukan cemburu. Gue kasian aja kalo Haidar belum bener-bener nikmatin sakit di bokongnya, masa udah harus dapet bogem dari Aksa,” papar Emili lempeng.

AKSALEYA [ON GOING]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon