AKSALEYA•23:Berulah

1.6K 192 8
                                    

--------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--------

"Adohhh Caa jangan lari-lari dong." Suara menggelegar khas Emili menggema di sepanjang koridor.

Emili menoleh ke belakangnya. "Cepetin lagi dong larinya," pinta Emili pada para sahabatnya yang juga tengah berusaha mengejar Caleya.

"Salah lo nih. Pake segala kasih tau Caca ada tanding basket lagi," ketus Kara sambil mengatur napas.

"Lo juga setuju aja," ujar Emili tidak ingin di salahkan.

"Ara yang mau. Bukan gue!"

Kekesalan Nafisha semakin menjadi. "Makin lama ngejar cacanya, kalo lo berdua ribut dulu," ujar Nafisha.

Bruk

Caleya baru saja menabrak siswa laki-laki yang tengah berdiri di depan mading kelas dua belas.

"M-maaf." Gadis itu tertunduk dalam saat mengatakannya.

Laki-laki itupun menoleh terkejut seraya memegang pundaknya yang tidak sengaja membentur ujung Mading. "Please use your eyes and feet!"

"Sorry bro sorry," sela Emili, buru-buru menyembunyikan tubuh Caleya di belakangnya.

Caleya pastinya merasa takut dan bersalah. Apalagi gadis itu belum pernah berkomunikasi dengan laki-laki yang ditabraknya.

"Kamu gak kenapa-napa kan ca?" tanya Arabelle memastikan. Caleya hanya membalas dengan gelengan kepala.

"Eumm... Ikh—san... Maaf," ujar Nafisha kali ini, membaca badge yang ada di baju laki-laki itu.

Spontan laki-laki itu menutup bagian badgenya dan pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Gue bilang jangan lari Ca," geram Kara, namun ia berusaha tidak menggunakan nada yang bisa menyinggung Caleya.

"Maaf," sesal Caleya. Tidak bisa dibayangkan kalau tadi tidak ada mereka, gadis itu pasti sudah dibunuh ketakutan.

"It's okay." Nafisha menggandeng tangan mungil Caleya, dan berjalan bersamanya.

***

“Ayo makan dulu ca,” bujuk Nafisha.

Pusing rasanya menjadi gadis itu. Setelah kejadian di koridor tadi, Caleya kembali buat ulah. Kali ini tidak makan di jam istirahat.

“Nanti ya Fisha kita nonton dulu.” Tatapan Caleya masih tidak lepas dari para pemain basket yang tengah memperebutkan bola.

“Jangan sia-siain kesempatan sha, ada Devan tuh,” ujar Emili seraya menyeringai jahil.

Nafisha tidak tertarik untuk meladeni ucapan Emili. Yang gadis itu takutkan justru sekarang perihal Caleya.

Kara yang masih memiliki kewarasan lebih, berusaha membantu Nafisha. “Ca kita gak mau bantuin lo, kalo nanti Aksa tau.”

AKSALEYA [ON GOING]Where stories live. Discover now