AKSALEYA•08:Who?

3.3K 374 130
                                    

Haii back with AKSALEYA!!🐻🐨<3

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Haii back with AKSALEYA!!🐻🐨<3.

---------

“Gimana menurut lo?” tanya Kenzie pada gadis mungil di hadapannya.

Caleya mengangkat kepala, begitu merasa menjadi sasaran pertanyaan Kenzie. “Gak semenakutkan yang Caca kira, meskipun Caca masih gak berani lama buat natap sekitar.”

“Gak masalah, semua butuh proses. Dengan lo mau coba makan diluar kayak gini aja gue udah bangga banget cil.” ucap Kenzie, tangan laki-laki itu membelai lembut surai coklat gelap milik Caleya.

Gadis itu mencebikkan bibir kesal karna mendengar panggilan Kenzie untuknya. "Caca. Ken! bukan cil atau bocil."

Kenzie terkekeh mendengar gerutuan Caleya, woilah lucu bener batin Kenzie.

Kedua remaja berbeda gender tersebut, benar-benar merealisasikan rencananya untuk pergi kekedai es krim, perihal Aksa? Begitu bel pulang sekolah berbunyi, tanpa berpamitan pada sahabat dan pacarnya laki-laki itu pulang begitu saja. Alhasil si pembangkang Caleya memanfaatkan kesempatan itu.

Kini, Caleya tengah menikmati es krim rasa strawberry, varian kesukaan gadis itu yang sudah hampir dua bulan tidak berhasil ia dapatkan dari pacar beruang kutubnya. Berbeda dengan Caleya, Kenzie hanya minum segelas kopi sea salt caramel saja.

Arah pandang Caleya yang semula fokus pada es krim, kini menoleh pada  Kenzie begitu merasa jari mungil gadis itu sudah tidak lagi tersisa cone beserta es krim. “boleh caca tambah lagi?” gadis itu mengerjap mata penuh harap ke arah Kenzie.

“Gak boleh. Cukup, lo udah abisin tiga cone ice cream.” jawab Kenzie, tidak ingin di bantah.

Mata Caleya berkaca-kaca. “satu lagi aja ya, abis makan es krim hari ini Caca yakin Aksa pasti gak bolehin makan lagi. Gak tau sampe berapa lama,” dramatis Caleya dengan wajah dibuat sesedih mungkin.

Siapa yang tidak akan luluh melihat ekspresi Caleya saat ini, Kenziepun merasa tidak tega. “oke. satu lagi, setelah itu pulang.”

“Yeay.” binar senang terpancar begitu jelas di kedua mata Caleya.

Kenzie menoleh pada tempat untuk memesan es krim. Lalu, bergantian menoleh pada Caleya. “liat antriannya, lo yakin kalo gue tinggal agak lama sendirian?” tanya Kenzie ragu.

Iris mata coklat terang itu mengikuti arah pandang yang Kenzie maksud. Binar yang semula begitu cerah, menjadi redup seketika. “Huft....” lesu Caleya.

Merasa tidak tega melihat perubahan drastis pada diri Caleya, Kenzie berinisiatif untuk memberi secercah semangat pada gadis itu. “tapi, menurut gue sih ini bukan masalah besar,” ucap Kenzie berlagak bak orang profesional, ditambah mimik tengil yang berhasil membuat wajah lesu Caleya sedikit menguar.

AKSALEYA [ON GOING]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora