AKSALEYA [ON GOING]

AKSALEYA•17:Tamu Bulanan

------

“Gue duluan ke kelas Caca,” pamit Aksa pada teman-temannya yang tengah sibuk bergibah dengan formasi satu meja di tengah dan di kelilingi kursi-kursi mereka.

“Yoi,” jawab mereka serempak.

“Gue juga.” Delvin mengekor di belakang Aksa.

Kedua laki-laki dingin itu menelusuri lorong. Sepanjang itu, mereka mendapat tatapan memuja dari para kaum hawa yang tengah menikmati waktu istirahatnya.

“Dimana Caca?” tanya Aksa. Begitu sampai kelas XI IPA 3 ia tidak menemukan keberadaan Caleya.

“Gue gak tau sa. Tadi dia ijin ke toilet, tapi sampe sekarang belum balik lagi,” jawab Nafisha, gadis itu terlibat begitu panik.

“Kenapa gak ada satupun yang temenin caca?” geram Aksa.

Pikirannya kalut, bagaimana kalau terjadi sesuatu? Atau paling tidak gadis itu tengah ketakutan. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Aksa segera pergi mencari Caleya.

“Aksanya serem,” lirih Arabelle pada Delvin. Yang hanya direspon dengan senyum tipis, namun menenangkan.

“Lo pada duluan aja ngantin,” suruh Delvin.

“Gue ikut cari Caca,” sahut Kara.

“Gue juga.”

"Aku juga."

Delvin menghela napas pelan, begitu keempat sahabat adiknya ingin ikut serta mencari Caleya.

“Yaudah lo bertiga cari di sekitar sekolah. Gue sama Ara,”

Mereka semua langsung keluar dari kelas XI IPA 3. Delvin menggenggam erat tangan Arabelle, seperti biasa tatapannya menghunus kearah setiap laki-laki yang terciduk tengah memandang gadis polos di sebelahnya.

“Kita cari kemana Vin?” tanya Arabelle, kepala gadis itu menoleh ke depan wajah Delvin.

“Taman belakang,” jawab Delvin singkat.

“Kalo Caca gak ketemu gimana? Nanti Aksa marah gimana?” cerocos Arabelle, mata gadis itu mengerjap lucu. Sepertinya ia tengah membayangkan wajah seram Aksa.

“Kan bukan salah lo. Jadi, jangan takutlah,” ucap Delvin, mengelus pencak kepala Arabelle.

Gadis itu membuang napas pelan, biar bagaimanapun Caleya itu teman ributnya.