[16] Pria Misterius

69K 6.2K 228
                                    

Suara langkah kaki makin jelas terdengar. Lay sepertinya benar-benar akan kesini. Bagaimana ini? Astaga. Kenapa juga ponselku harus berbunyi di saat genting seperti ini sih?!

"Lay? Kau disini? Cepatlah keruang meeting! Semua orsng sudah menunggu kedatanganmu." Tiba-tiba suara seorang lelaku terdengar ditelingaku dan otomatis suara derap kaki yang akan datang mendekatiku terhenti.

Suara derap kakinya tidak terdengar lagi, debaran jantungku mulai berdetak secara normal.

"Baiklah, aku akan kesana," kata Lay dan setelah mengucapkan itu Lay sepertinya pergi. Karena suara derap kaki Lay mulai terdengar samar dari sini yang berarti dia sudah mulai berjalan menjauhiku.

Fiuh, untunglah dia tak jadi masuk kedalam sini.

Dia anak ch--

Kalimat dari obrolan Lay bersama perempuan yang tak kukenal itu tiba-tiba saja terbesit di pikiranku. Aku tak mengerti apa maksud dari yang mereka bicarakan, apa maksud dari kata 'Ch--' yang mereka ucapkan itu? Apa itu artinya Chanyeol? Tapi mana mungkin Chanyeol memiliki seorang anak ketika usianya saja masih dibilang belum pantas untuk disebut sebagai seorang 'Ayah'? Chanyeol masih terlalu muda untuk itu.

Aku memberanikan diriku untuk keluar dari toilet setelah memastikan semuanya sudah aman. Namun, ketika aku hendak berjalan keluar dari pintu toilet tiba-tiba saja seseorang menarik tanganku dan membawaku kembali masuk kedalam toilet. Kejadian itu terlalu cepat, sehingga aku belum bisa melihat siapa orang yang menarik tanganku itu.

Hyo Jin.

1 kata yang terucap dalam hatiku saat ini. Mataku kali ini sudah menatap perempuan itu, dia berdiri didepanku dengan tatapan mematikan.

Kenapa dia bisa ada disini? Sorotan matanya yang sangat tajam membuatku benar-benar tak bisa bertanya tentang kehadirannya yang tiba-tiba saja berada disini.

Tangan Hyo Jin tiba-tiba saja meraih knop pintu dan ia mengunci pintu toilet dengan cepat.

"Kau mendengar semuanya, 'kan?" Tanyanya tiba-tiba yang membuatku keningku berkerut. Aku benar-benar tak mengerti dengan ucapannya. Maksudnya apa?

"Mendengar soal apa?" Tanyaku.

Hyo Jin tiba-tiba saja mendorong badanku hingga membuat badanku terhentak di dinding. Dia memblokir jalanku sambil menatapku dalam.

"Jangan pura-pura tidak tau. Kau sudah mendengar semuanya, 'kan? Kau mendengar semua ucapanku bersama Lay oppa, 'kan?"

Kali ini dia mendekatkan wajahnya kearahku yang membuat bulu kudukku berdiri. Tapi jujur saja, tatapannya sungguh membuatku hampir mati rasa.

Hyo Jin tiba-tiba saja memegang perutnya yang datar.

"Kau pasti belum mendengar sepenuhnya tentang siapa Ayah dari anak ini, kan?" Hyo Jin menatapku lagi setelah beberapa detik yang lalu tatapannya teralihkan kearah perut datarnya.

Hyo Jin menarik kepalaku lalu ia membisikanku sesuatu. Nafasku hampir terhenti dan jantungku mungkin hampir berhenti berdetak setelah mendengar bisikan Hyo Jin. Hyo Jin tersenyum simpul setelah ia sukses membuatku terdiam seperti patung karena ucapannya dan iapun keluar dari toilet meninggalkanku sendiri.

Dia gila.

Aku segera keluar dari toilet dan berlari menuju ruangan Chanyeol. Ketika aku sampai, Chanyeol tak ada ditempat dan sekretarisnya mengatakan kalau Chanyeol sedang meeting diluar kantor. Mungkin dia akan kembali ketika jam menunjukkan pukul 9 malam. Kalau dia kembali pada jam segitu, berarti aku perlu menunggunya selama 5 jam?

Pacar Sewaan (Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang