Chapter 10 - Terlambat

672 88 13
                                    

  Sebuah bus baru saja melintas dan kemudian memperlihatkan 2 orang yang sedang berjalan bersama. Mereka diam saat dalam perjalanan menaiki bus tadi. Begitupun sampai saat ini.

  Byun Baek Hyun, setelah mengucapkan kata-kata yang sangat memiliki arti itu terdiam berhasil membuat suasana kembali canggung dengan Jung Eun Ji. Ini sudah yang ketiga kalinya ia melakukan hal yang sama. Setelah berciuman, kejadian semalam, dan ucapannya di restoran tadi. Aigo~ ada apa denganmu, nak?

  Sedangkan Eun Ji, ia ikut terdiam. Niatnya memang diam, kecuali kalau dia diajak bicara oleh Baek Hyun. Tapi  sepertinya itu hanya niat awal saja.

"Apa tidak sebaiknya kau kembali ke kantor saja, Baek Hyun-ssi?"  Ujar Eun Ji pada akhirnya. Ia terlalu gemas untuk terus diam seperti ini. Lagipula, ia memang berniat untuk menanyakan hal ini.

"Ini masih jam makan siang. Setidaknya, aku masih bisa leluasa untuk pergi." Timpal Baek Hyun dengan tangan yang terlihat membawa plastik berisi ayam pesanan Kim Joon Myun yang batal tadi, yang kemudian ia tambahkan porsinya. "Lagipula, aku sekalian mau memberikan ayam ini untuk orang rumah."

"Apa? Masih jam makan siang disaat waktu sudah menunjukkan pukul 2? Yang benar.." seru Eun Ji sedikit menjahili Baek Hyun. Bohong.. jam makan siang selalu berakhir pukul 1.

"Eiy.. kau tidak tahu saja." Timpal Baek Hyun yang merasa bahwa ia baru saja ketahuan berbohong oleh Eun Ji. "Tempat kerjaku memang memiliki masa jam makan siang yang panjang untuk orang-orang sepertiku."

"Oh.. begitu?" Cibir Eun Ji mengejek Baek Hyun.

"Terserah saja kalau kau tidak percaya." Ucap Baek Hyun yang pada akhirnya menyerah dan Eun Ji hanya terkekeh geli melihat tingkah Baek Hyun yang lainnya. Benar-benar menyenangkan dibandingkan Baek Hyun yang pertama kali ia kenal.

"Baiklah.. lupakan soal jam makan siang. Aku rasa, kau terlalu lelah untuk berbohong. Tidak, kau memang tidak pandai berbohong, tuan Tak Pandai Berbohong."

"Apa?"

"Jadi, kau sudah mengatakannya pada tuan So?" Tanya Eun Ji mengalihkan pembicaraan.

"Soal apa?" Tanya Baek Hyun balik, yang sepertinya benar-benar tidak mengerti dengan yang dimaksudkan oleh Eun Ji.

"Aigo~ bahkan belum 24 jam penuh kau mengatakannya, Byun Baek Hyun-ssi." Cibir Eun Ji lagi. "Kau sungguh tak mengingatnya atau bagaimana?"

"Ah.. soal pintu." Pekik Baek Hyun yang baru mengingatnya. Yah~ ia berjanji yang akan mengatakan soal pintu itu pada tuan So langsung. "Jadi, kau berpikir aku sudah mengatakannya.. atau belum?"

"Jika kau bertanya seperti itu.. pasti belum."

"Tepat!"

"Yak~ " dan kemudian Baek Hyun hanya tertawa menang setelah menggoda gadis itu. Satu sama..

  Tak terasa karena terlalu asiknya mereka berbincang, akhirnya keduanya sampai di rumah. Keduanya saling melempar senyum. Senyum yang memiliki arti berbeda satu sama lain.

"Kalau begitu, aku akan masuk. Kau harus kembali ke kantormu." Ucap Eun Ji seraya menegaskan kembali bahwa Baek Hyun harus kembali ke kantornya lagi, setelah ini.

"Eiy~ kau berlagak seperti kekasih-ku saja, hanya karena kita pernah berkencan sekali." Goda Baek Hyun lagi.

"Ahh.. apa yang sedang kau bicarakan." Timpal Eun Ji cuek yang kemudian segera pergi meninggalkan Baek Hyun yang masih tersenyum menggodanya. Sedangkan pria itu, hanya menatap punggung itu sampai menghilang dari balik pintu rumah tersebut. Ia masih tersenyum sampai ia kembali melanjutkan langkahnya memasuki rumah.

Hello, Mr. Future | BaekJi FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang