Chapter 12 - Jawaban dari Sebuah Perasaan

679 79 11
                                    

Byun Baek Hyun's POV
  Deg..  Eun Ji.. dia memelukku? Sungguhkah ini?

  Aku kembali dikejutkan dengan dirinya yang tiba-tiba memelukku. Ahh~ pikiranku semakin tak jernih lagi. Sebenarnya, apa yang terjadi padanya? Oh Tuhan~ jangan buat aku menyesal karena ia tak kunjung menjawab pertanyaanku.

"Eun Ji-ssi.. "

"Hiks.. aku mohon, sebentar saja. Hiks.. aku mohon."

  Kedua tanganku bergerak untuk menerima pelukan ini. Entah kenapa, tapi kurasa aku harus melakukannya.

  Aku menepuk punggungnya berkali-kali. Mempererat pelukan ini. Aku sudah tak peduli lagi dengan posisiku saat ini. Aku hanya tak ingin pujaan hatiku menangis seperti ini.

Author's POV
  Adegan beralih pada seorang pria yang tengah berada di sebuah gedung dimana menjadi tempat penyimpanan abu orang-orang yang telah meninggal. Seorang pria melangkahkan kakinya menuju 'laci' seseorang yang telah meninggal sekitar 3 Bulan yang lalu. Langkahnya terhenti tepat di hadapan 'laci' yang memperlihatkan foto seorang wanita berusia 20-an yang tengah menggendong bayi laki-laki disana. Nampak bahagia dari ekspresi wanita tersebut.

  Pria yang menjenguknya terdiam sesaat. Menatap foto tersebut dengan tatapan yang penuh dengan emosi. Entah bagaimana harus menjelaskannya. Intinya pria itu saat ini tengah dirundung perasaan yang tak menentu.

  Entah, siapa yang harus ia salahkan atas semua kejadian ini. Haruskah ia menyalahkan takdir yang membuatnya meninggalkan gadis itu? Takdir yang membawa kematian.

  Atau.. haruskah ia menyalahkan dirinya atas semua takdir ini? Huh~ ia sungguh tak tahu harus bagaimana sekarang. Menyalahkan pun hanya membuang-buang waktu. Dan ia.. sudah lelah.

*** ***

  Di tempat lain, Byun Baek Hyun tengah terlihat mengemudikan mobilnya. Entah mau kemana, ia tak tahu. Tapi, selama ada gadis itu yang berdiri di sampingnya maka ia akan terus pergi entah kemana itu. Jika harus ke ujung dunia pun, tak masalah.

  Jung Eun Ji.. semenjak kejadian ia menangis di pelukan Baek Hyun, ia hanya terus diam membisu. Pikirannya terlalu kalut dengan kejadian di Taman tadi. Dimana ia mengungkapkan semua perasaan yang memendam itu pada pria bernama Kang Min Hyuk. Huh~ ia hanya tak tahan saja memendam perasaan. Ia juga tak mau menyakiti hatinya sendiri atas semua penyesalan. Ia tak mau.

  Suasana hening terus menghanyutkan 2 orang tersebut. Sampai sebuah suara memecahkan keheningan di antara mereka. Baek Hyun.

"Kau ingin makan sesuatu?"

"Aku tidak membawa uang." Ujar Eun Ji amat lirih. Gadis itu terlalu malas sampai hanya memandang kosong ke jalanan.

"Tak masalah.. aku bisa mentraktirmu." Timpal Baek Hyun.

"Tidak.. aku tidak lapar."

  Ok.. ia gagal untuk percobaan pertama. Oh.. ingatlah bahwa sebenarnya hari ini ia berniat untuk mengajak Eun Ji berkencan lagi. Jadi, ia tak boleh menyerah karena mereka dalam perjalanan menuju 'kencan kedua' mereka saat ini.

"Lalu, apa kau mau ke suatu tempat? Aku akan mengantarmu dan menemanimu. Tak masalah jika tempat itu jauh."

  Set.. seketika, Eun Ji menoleh ke kiri dan menatap Baek Hyun. Sedang yang ditatap hanya bisa diam. Karena bingung.

"A-ada apa?" Tanya Baek Hyun kikuk. "Atau.. kau mau mengatakan sesuatu? Kau mau kemana?"

  Namun, sepertinya Baek Hyun harus berpikir lagi karena Eun Ji kembali mengabaikan pertanyaannya. Gadis itu bahkan menghela nafas. Baek Hyun meringis kesal.

Hello, Mr. Future | BaekJi FanfictionWhere stories live. Discover now