Chapter 3 : Kurt.

552 253 153
                                    

foto kurt lihat di atas 👆🏻

-----

Dua hari telah berlalu setelah ditemukannya Lily yang sudah tidak bernyawa di sungai oleh salah seorang warga dan hari ini Jenazahnya akan dikuburkan di tempat pemakaman San Diego Hills. Mobil yang dipakai oleh Emma dan orangtuanya sudah sampai di tempat parkir pemakaman namun kaki Emma sangat berat beranjak keluar mobil untuk menghadiri upacara pemakaman temannya tersebut. Hatinya tidak siap untuk menerima kenyataan bahwa temannya tersebut akan dikuburkan.

"Emma, ayo." Kata ibunya yang sudah berada diluar bersama dengan ayahnya. Pada akhirnya Emma membuka pintu mobilnya dan menapakan kakinya keluar. Dengan dress selutut hitamnya dia mengikuti kedua orangtuanya masuk ke dalam sebuah gedung yang digunakan oleh keluarga Lily untuk melakukan memorial kematian putrinya tersebut sebelum jenazahnya dikuburkan.

Ketika Emma masuk ke dalam ruangan, dia melihat sebuah peti yang sengaja masih dibiarkan terbuka. Orangtua Lily mempersilahkan setiap orang yang datang untuk melihat putrinya yang telah tiada untuk terakhir kalinya sebelum akhirnya dia dikuburkan. Emma ingin sekali melihat Lily untuk terakhir kalinya tetapi dia tidak sanggup merasakan rasa sakit yang pasti timbul dalam hatinya sama seperti waktu pertama dia mengetahui bahwa temannya tersebut telah tiada. Dia memutuskan untuk berbalik arah sebelum orangtuanya menyuruhnya untuk melihat jenazah temannya tersebut tetapi dia justru menabrak seseorang yang tidak asing lagi untuknya, orang itu adalah Asher.

"hai, kau tidak ingin melihat Lily?" Kata Asher sambil memegang lengan Emma yang baru saja menabraknya. "Aku tidak sanggup." Jawab Emma.

Asher meraih tangan Emma dan mengiringnya menuju peti sahabatnya itu. Saat sampai di depan peti, mereka melihat jenazah Lily yang sudah membengkak karena mungkin dia sudah ada di sungai semenjak kejadian malam itu. Asher memeluk pacarnya yang langsung meneteskan air matanya seketika itu juga dan menyenderkan kepala pacarnya itu di bahunya. Hari ini mungkin akan menjadi hari yang berat untuk mereka.

-----

Matahari sudah tepat diatas kepala saat acara memorial selesai. Itu artinya sebentar lagi peti jenazah temannya tersebut akan segera dikuburkan. Dari tempat duduknya, Emma melihat banyak petugas yang menggotong peti berwarna putih tersebut ke tempat yang akan menjadi kuburannya Lily diluar sana. Lalu matanya beralih ke tempat lain dimana dia menemukan Kurt yang sedang duduk di samping Esther. Kurt terlihat sangat terpukul bahkan sampai dengan sekarang tangisannya belum berhenti juga. Esther yang ada di samping Kurt hanya bisa menenangkan Kurt dengan mengelus pundaknya.

Asher yang duduk di samping Emma berdiri dan mengajak Emma untuk pergi melihat penguburan Lily. Lalu saat sudah sampai di luar, terlihat Esther, Kurt, Zach dan Billy yang sedang berkumpul sebelum melihat penguburan Lily. "Hari ini menjadi hari yang cukup berat ya." Kata Billy kepada teman-temannya yang senasib dengannya karena mengalami peristiwa pada malam itu.

Lalu muncul Emily dengan dress hitam seksi dan kacamata hitamnya. "Hey, Kleighton Nine." Kata Emily kepada mereka. "Uh, Kleighton Nine?" Tanya Billy kepadanya. "Iya. Kau tidak menonton berita? Kasus kita sangat menjadi sorotan publik. Kita sangat terkenal sekarang, mereka menyebut kita dengan sebutan Kleighton Nine." Jelas Emily lagi.

Emma akhirnya teringat dengan ucapan pembaca berita yang memberitakan penemuan jenazah Lily dua hari yang lalu, pembaca berita tersebut menyebutkan kata 'Kleighton Nine' berulang-ulang. Dia baru menyadari kalau 'Kleighton Nine' adalah sebutan untuk dia dan teman-temannya yang ada pada peristiwa malam itu.

Pemakaman Lily sudah dimulai, mereka semua langsung pergi menuju tempat peristirahatan terakhir teman mereka tersebut. Peti Lily akhirnya diturunkan pelan-pelan lalu para petugas pemakaman dengan sigap langsung mengubur peti tersebut dengan tanah. Rintik – rintik hujan berjatuhan seakan-akan ikut berduka atas ketiadaan Lily. Semua orang yang ada pada penguburan Lily saat itu langsung mengeluarkan payung hitamnya masing-masing.

THE KLEIGHTON NINE CASEWhere stories live. Discover now