Chapter 10 : A Thousand Words.

166 39 12
                                    

Sudah satu bulan kasus Kleighton Nine diselidiki tetapi dalang di balik semua peristiwa itu masih belum dapat ditemukan. Pelakunya melakukan semua aksinya tanpa meninggalkan jejak, seakan-akan pelakunya adalah orang yang sangat professional.

Malam ini semua murid di Sekolah Menengah Atas Kleighton mengadakan acara penerbangan seribu lampion untuk memperingati satu bulan kasus yang menimpa beberapa murid di sekolahnya.

Hal itu dilakukan dengan harapan lampion tersebut dapat membawa semua malapetaka buruk yang mungkin akan terjadi pada hari yang akan datang.

Acara penerbangan seribu lampion itu dilaksanakan di lapangan outdoor yang sangat luas, biasanya lapangan tersebut dipakai untuk pertandingan football. Acara tersebut tidak hanya dihadiri oleh para siswa tetapi juga para warga kota Kleighton yang ingin menunjukkan rasa simpati mereka.

Sebelum penerbangan lampion dimulai, Emily sebagai salah satu korban dalam peristiwa tersebut dipersilahkan oleh dewan guru untuk mewakilkan teman-temannya menyampaikan speech di atas panggung yang sudah didirikan di tengah lapangan.

Emily maju dengan dress hitam sepaha seperti biasanya tetapi kali ini lengan kirinya dihiaskan oleh kain perban yang dia gunakan untuk menutupi lukanya. Cheerleader Captain itu kemudian berdiri di depan microphone yang sudah tersedia di tengah panggung.

Dia melihat semua orang yang sudah menghadiri acara tersebut memegang lampion di tangan mereka masing-masing, kelap-kelip cahaya kuning terlihat memenuhi area lapangan football sekolahnya.

"Aku sangat berterima kasih atas semua dukungan kalian," Kata Emily memulai pidatonya yang sama sekali tidak dia persiapkan sebelumnya.

Emily memandangi Esther, Zach dan Asher yang terdapat pada deretan depan kemudian melanjutkan pidatonya, "Aku sangat tidak menyangka akan mengalami peristiwa ini, rasanya baru kemarin aku bertemu dengan Lily, Kurt... Tetapi sekarang mereka sudah tidak dapat ditemui lagi di sekolah."

Emily langsung menitikkan air matanya, dia langsung mengambil lampion miliknya dan berkata, "Ini untuk Lily, Kurt dan juga Edward yang meninggal dalam kasus Kleighton Nine. Aku juga mengapresiasikan lampion ini untuk Emma dan Jimmy yang berada di rumah sakit dan semua teman-temanku."

Kemudian Emily menyalakan lampion tersebut dengan korek api lalu menerbangkannya. Semua orang yang menghadiri acara tersebut juga ikut menerbangkan lampion mereka masing-masing.

Kala itu, langit penuh dengan cahaya lampion yang terlihat sangat indah.

-----

Billy terkurung dalam kantor polisi hingga malam karena dia tidak bisa menjelaskan keberadaan DNA nya pada senjata yang digunakan untuk membunuh Edward pada Jumat malam.

Di depannya sekarang terlihat Marianne Hapstal selaku tim District Attorney, dia duduk memandangi anak walikota tersebut hingga dia mendapatkan jawaban atas pertanyaannya.

Tiba-tiba salah seorang dari petugas kepolisian masuk dan berbisik kepada Marianne. Billy tidak dapat mendengarkan bisikan petugas kepolisian tersebut tetapi dia mengetahui kalau hal yang dibisikkan ke telinga Marianne merupakan sesuatu yang penting hingga Marianne bangkit dari kursinya lalu menghentakkan kakinya keluar dari ruangan tersebut.

Billy bisa mendengar pintu ruangan itu dikunci.

"Dikunci? Mereka kira aku terroris?" Kata Billy dalam hatinya.

Tidak lama kemudian, pintu tersebut kembali terbuka dan terdapat seorang petugas kepolisian lain muncul dari balik pintu dan berkata, "Billy Lander? Kau sudah bisa pulang."

THE KLEIGHTON NINE CASEWhere stories live. Discover now