Bab 20
Poligami
Ijinkanlah saya untuk mengetengahkan masalah ini ke hadapan Anda.
Saya berharap bisa menyampaikan salah satu pesan Islam ini kepada
Anda dengan jernih dan adil. Semoga Allah menjadikan tulisan ini
barakah dan membawa keselamatan bagi hidup saya di dunia dan akhirat,
beserta orangtua saya, istri saya, dan keturunan saya seluruhnya. Semoga Allah
menjadikan tulisan ini barakah dan membawa keselamatan bagi hidup Anda di
dunia dan akhirat, beserta orangtua Anda, istri Anda, dan keturunan Anda
seluruhnya.
Saya ingin mengabarkan kepada Anda tentang firman Allah:
"Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhdap (hak-hak)
perempuan yang yatim (kalau kamu menikahinya), maka kawinilah wanita-
wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian, jika kamu
takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saj, atau
budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat kepada tidak
berbuat aniaya." (QS An-Nisa' [4]: 3)
Tak ada keraguan di dalamnya. Telah jelas firman Allah bahwa menikahi
lebih dari satu istri merupakan bentuk sikap Islami. Syaratnya satu: suami
dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya, sehingga seorang pun yang teraniaya
secara psikis karena tidak diperhatikan. Lebih-lebih jika sampai teraniaya
secara fisik karena ditelantarkan nafkahnya.
Ketentuan untuk bersikap adil terhdap semua istri inilah yang secara
hukum dan moral membedakan pernikahan poligamis dalam Islam
dibandingkan praktek-praktek poligamis lainnya.
Kado Pernikahan 335
Hal ini berarti, untuk melakukan pernikahan poligamis kita harus melihat
diri kita sendiri pakah kita termasuk orang yang mampu berbuat adil atau
tidak. Untuk bisa melihat diri sendiri dengan tepat dan adil, ia memerlukan
ilmu yang matang dan pegenalan diri yang mendalam.
Kehadiran seorang guru yang jujur dan adil sangat membantu untuk
mengetahui apakah seseorang memenuhi persyaratan atau tidak ketika ingin
melakukan pernikahan poligamis. Amat sering kita tidak mampu menilai diri
kita sendiri. Terkadang kita menilai lebih (over estimate) diri kita sehingga kita
menganggap diri kita memenuhi syarat, padahal tidak. Namun demikian, kita
kadangkala juga menilai diri kita terlalu rendah (under estimate) sehingga
menganggap belum memenuhi syarat, padahal sudah saatnya menolong
saudara-saudara kita.
Keadaan ini sama seperti nikah monogami. Di utara dan di selatan, di
timur dan di barat, orang bergegap-gempita menganjurkan pemuda-pemuda
ESTÁS LEYENDO
Kado Pernikahan
De TodoYang Mau Cerita menarik dan bermanfaat dan Kunjungi blog saya juga di http://indosandster.blogspot.com/