Allena menenggak air mineralnya sampai habis. Makanan di restoran ini lumayan bisa membuatnya nambah dua kali. Bukan karena Allena jarang makan, tapi memang porsi biasanya segitu.
"Eh, Len, gue denger-denger, si Bhanu dateng, ya? Kok gue gak liat, sih?" tanya Vita pada Allena. Allena mengerutkan dahinya lalu mengedikkan bahu.
"Iya-iya! Gue denger dari kelasnya dia juga gitu. Lo gak tau, Len?" celetuk Nadia yang tak sengaja mendengar ucapan Vita.
"Kok nanya gue? Mana gue tau. Ya udahlah, adanya dia atau enggak pun gak merubah apa pun. By the way, lo pada balik jam berapa?" tanya Allena mengalihkan topik.
"Yakin gak merubah apa pun?" tanya Nadia dengan nada jahilnya. Lalu Vita menanggapi ucapan Nadia dengan tertawa. "Gue balik kalo udah mulai sepi. Kapan lagi ketemu sama temen lama yang sekarang udah jauh. Emang kenapa? Lo mau pulang cepet? Kaku amat, sih. Nyokap nyariin lo?" tanya Nadia beruntun.
"Yah," ucap Allena. "Gak juga."
"Len," panggil Sasa dari arah berlawanan lalu berlari kecil mendekati meja kelas Allena. Mereka memang bukan sekelas dulu, tapi dekat karena satu ekskul. "Aduh, sumpah! Gila, gila! Dicariin sama Bhanu. Tadi gue ketemu dia, terus nanyain lo. Ditunggu di lantai atas, katanya."
Tubuh Allena bergeming. Otaknya berusaha menerka maksud ucapan Sasa tadi.
"Mampus. Makan, tuh, gak merubah apa pun!" ujar Vita menyadarkan Allena. Sontak Nadia tertawa.
"Gue ke atas dulu ya." Allena bangkit dari kursinya dan mulai melangkahkan kaki menuju tangga. Tak lupa dengan telinganya yang masih bisa menangkap suara-suara jahil teman-temannya.
"Gak merubah apa pun!"
"Aduh, baru dateng langsung dicariin!"
"Kangen berat kayaknya!"
"Cinta lama belom kelar!"
Allena melangkahkan kakinya lebar-lebar. Bukan maksud untuk lebih cepat menemui Bhanu, tapi untuk menghindari godaan teman-temannya.
Benaknya tersimpan banyak tanya, kenapa pula cowok itu ingin mengadakan acara reuni dengannya?
Tapi bukan masalah, samar-samar sudut bibir Allena naik ke atas sedikit.
YOU ARE READING
One Fine Day
Short StoryTakdir memang selalu saja bisa mempermainkan manusia. Siapa sangka akan bertemu lagi dengan orang yang pernah singgah di masa lalu setelah 5 tahun tidak pernah bertemu, bahkan bertukar sapa? Sebuah permohonan terlintas sejenak dalam benak; "Pada ha...
