Hari Selasa, pukul 20.40

8K 693 2
                                    

Allena memainkan jemarinya dengan pandangan yang sesekali melirik orang yang di hadapannya.

Keduanya membisu.

Orang itu memang Bhanu. Orang yang membuat benak Allena bertanya-tanya tentang dia dan sekarang mendadak perempuan itu tidak membutuhkan alasan saat melihat laki-laki itu ternyata yang terlihat baik-baik saja.

Laki-laki itu pun terlihat seperti tidak merasa bahwa ia harus menjelaskan segala hal apa yang telah ia lalui selama ia menghilang pada perempuan yang sedang duduk di hadapannya.

Allena tiba-tiba terkekeh, memecahkan keheningan yang mereka buat. "Canggung banget. Gak nyaman."

"Tapi suka, semuanya jadi terasa sangat pas." Bhanu melanjutkan obrolan. "Gue kangen kita, Na."

Allena menatap laki-laki itu, dahinya berkerut sebentar. "Gue gak tau harus merespon apa."

Bhanu tertawa pelan. "Gak usah kasih respon gak apa-apa. Gue cuman mengutarakan apa yang gue pengen omongin aja."

"Tapi, yah," ucap Allena menggantung. "Ngeliat lo langsung gini jadi kayak ada yang aneh aja gitu dalam diri gue. Kayak... sesuatu menyeruak ke luar. Gue gak tau namainnya apa."

Bhanu menyandarkan punggungnya pada kursi, tubuhnya mulai terlihat tenang. "Banyak yang berubah ya. Salah satunya pada gaya rambut lo. Tapi masih terlihat manis."

"Semua pasti ada perubahan, apalagi udah sekian tahun lewat." Allena mengedikkan bahunya. "Tapi, makasih pujiannya."

"Sekian tahun, ya...." Bhanu bergumam.

"Dulu rasanya kita gak secanggung ini kalo ketemu. Agak aneh. Malem ini aneh rasanya." Allena menopang dagunya dengan mata menatap pada langit malam. "Tapi juga nyaman rasanya, bener kayak yang lo bilang, terasa sangat pas."

Laki-laki itu tertawa. Matanya menyipit kala tertawa. Sesaat Allena mensyukuri telah mendengar tawa laki-laki itu setelah sekian lama tidak terdengar, bahkan dalam rekaman otaknya. Allena tidak mengerti kenapa laki-laki itu tertawa, tapi sekali lagi, Allena menyukai tawa laki-laki itu.

"Lena." Bhanu memanggil namanya. "Kira-kira, apa aja yang udah berubah setelah lima tahun ini di antara kita, ya?"

One Fine DayWhere stories live. Discover now