Hari Kamis, pukul 18.25

9K 643 67
                                    

"Kata Bhanu, dia minta maaf karena udah ngerebut aku dari kamu hari ini." Suara Allena yang pelan memecahkan sunyi di dalam mobil Geo.

"Udah selesai acaranya? Ada mantan yang lain nggak? Mumpung aku lagi baik nih," ujar Geo sambil terkekeh. "Aku tau apa yang kamu pikirin, jangan ngerasa bersalah sama aku. Lagi pula, sekarang kamu milik aku, kan?"

Kedua sudut bibir Allena naik perlahan. Kali ini bukan sebuah kesalahan. Ini memang yang seharusnya. Semuanya terasa benar.

"Tapi, kamu diapain aja sama dia?" tanya Geo tanpa ekspresi. "Seharusnya gue ngikut aja, gini-gini gue cemburu tau, Al."

Mata Allena mengerjap lalu tertawa pelan. "Mending aku gak kasih tau aja. Nanti aku gak bisa ngebujuk kamu kalo lagi ngambek." Tangan perempuan itu menjawil telinga Geo. Tanpa sadar, Allena tersenyum mendengar nama panggilannya yang kali ini bukan dipanggil 'Na'.

"Nah, kan. Jawabannya malah makin ngebuat penasaran." Geo mendengus, berlagak sedang memberengut. "Tapi, dia gak nyakitin, kan?"

Allena tidak bisa melepaskan senyumannya dari tadi setelah membisu agak lama dengan lelaki yang di sebelahnya. "Enggak, Geo-ku sayaaang." Senyumnya makin lebar, begini baru benar.

Geo ikut mengulum senyum walau matanya tetap terfokus pada jalanan yang ada di depannya. "You should be happy to have a boyfriend like me because I still trust you."

Allena menyengir, "I am. More than you can imagine."

-TAMAT-

a.n: akhirnya tamat!!!! makasih banyak untuk kalian yang udah membaca cerita ini sampe akhir, yang udah vote, yang udah komen. makasih banyak pokonya! pengen tanya dong, gimana dengan cerita pendek ini?

sekali lagi, terima kasih banyaaak!!!! (ya walaupun gak ada yang komen sih....)

)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
One Fine DayWhere stories live. Discover now