F I V E T E E N

3.7K 510 27
                                    


"Bunuh wanita itu,"

"EOMMA!" Luhan berteriak dan berdiri dari tempat duduknya, ia benar – benar tidak habis fikir dengan apa yang ia dengar saat ini,

"Kau harus membunuh wanita itu agar kau bisa menang dari Chanyeol," Wanita paruh baya itu kembali berkata,

"EOMMA! AKU TIDAK AKAN PERNAH MELAKUKAN ITU!" Luhan berdiri dari tempat duduknya dan berbalik badan untuk pergi dari tempat itu,

"JIKA BUKAN KAU, AKU YANG AKAN TURUN TANGAN!" Wanita itu memberi ultimatum tepat di belakang tubuh Luhan, laki – laki itu menghentakan langkahnya dan berbalik kearah ibunya yang kini berdiri dari tempatnya dan memandangnya dengan ganas,

"AKU SUDAH MENGATAKAN UNTUK TIDAK MENYENTUH WANITA ITU, APA YANG OMMA PIKIRKAN SAAT INI ? AKU TIDAK AKAN PERNAH MELAKUKANNYA!" Luhan kembali berteriak saat ibunya membuat pandangannya ke sisi lain ruangan,

"Aku akan melakukan apapun agar Chanyeol mundur dari jabatannya dan kau bisa mendapatkan apa yang kau inginkan,"

"BAGAIMANA MUNGKIN AKU MENDAPATKAN APA YANG AKU INGINKAN SAAT KAU INGIN MEMBUNUH SATU - SATUNYA HAL YANG AKU INGINKAN DI DUNIA INI!" Luhan menggebrakan kedua tangannya di atas meja kerjanya,

"Jangan berharap aku akan berhenti!" Ibu luhan pergi dari tempatnya dan berjalan keluar dari kantor Luhan dan laki – laki itu kini terduduk di lantai kantornya dengan wajah tertunduk ke bawah dan tangannya mengepal,

"AAAKKKHHH!!!" Luhan berdiri dan membuang semua yang ada di meja kerjanya ke lantai, kini Luhan benar – benar menangis dan menangis sekuat – kuatnya, ia tidak bisa menahan semua perasaanya lagi, mengapa hidupnya harus di hadapkan dengan semua masalah yang ada, ia hanya ingin hidup bahagia dengan orang yang ia cintai.

Lain ceritanya dengan seorang laki – laki yang kini berada di meja kerjanya dan menggenggam tangan wanita yang ada di depannya,

"Aku harus pulang Chanyeol-aa, apa kau tidak ingin melanjutkan pekerjaanmu?" Wanita itu bertanya,

"Tidak, aku masih ingin bersamamu."

"Yang benar saja," Hana berkata bingung,

"Tetaplah di sini, tunggu aku sampai pulang, aku hanya harus menghadiri rapat jam 2 siang nanti dan kita bisa kembali ke rumah bersama," Chanyeol menawarkan.

"Ah, benarkah?" Hana meyakinkan dan Chanyeol memberikan anggukannya dengan senyum manis di bibirnya,

"Baiklah, aku akan menunggumu," Hana kembali berkata.

Jam menunjukan pukul 1:55 saatnya Chanyeol bergerak ke ruang rapat yang berada di lantai 6,

"Aku harus pergi sekarang," Chanyeol menandatangani berkas terakhirnya dan membereskan beberapa benda di mejanya,

"Tetaplah di sini, jika kau haus kau bisa pesan minuman dari operator, tekan saja nomor 1 dan kau akan tersambung ke operator," Chanyeol memberikan beberapa pesan agar Hana bisa nyaman di dalam ruangannya.

Setelah menitip pesan pada Hana, Chanyeol bergerak menuju ruang rapat dan menunggu lift di tempat biasa, seorang wanita mendekat dan membuat Chanyeol mengalingkan pandangannya,

"Nyonya Park," Chanyeol menyapa,

"Chanyeol-sshi, sudah lama tidak bertemu, selamat untuk pernikahanmu," Wanita itu berkata dan berdiri di samping tubuh Chanyeol,

"Ah, terimakasih banyak, selamat untuk pernikahan Luhan," Chanyeol memberikan respond terbaikmu,

"Ah, akhirnya anak itu dewasa," Wanita itu mengalihkan pembicaraan,

[COMPLETE] TO LOVE YOU MORETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang