am I Free?

33K 420 6
                                    

Kirana mencari apapun yang bisa membawanya keluar dari ruangan pengap ini, tapi yang ada hanyalah kesia-siaan.

Kirana berjingkat kaget saat mendengar suara dari luar pintu yang entah sejak kapan ia kenal, ingin rasanya mati saja. Sudah 1 minggu sejak Kiran terkurung disana, sejak insiden itu 'dia' tidak pernah mengunjunginya hanya beberapa pelayan yang datang untuk membawakan baju dan makan itu pun dengan enggan ia makan.
"Pastikan hari ini berjalan dengan lancar, jangan sampai ada hasil yang cacat. Aku akan membawa gadis sialan itu pergi" ucap lelaki itu terdengar semakin mendekat ketempat kirana sekarang berada. Kirana memegang garpu yang sudah dia sembunyikan sejak semalam sambil memeluk kakinya menunduk ketakutan. 'Apakah dia benar-benar akan melancarkan ancamannya saat itu? atau aku bunuh saja dia?' Batin kirana bergelut lalu merutuki kebodohannya karena jika saja dia menahannya mungkin sekarang dia bisa bersama ibunya dan hutangnya lunas. Tanpa terasa air matanya keluar kembali.
#BRAK
kirana terhenyak tapi tetap menundukan kepalanya sambil memegang erat garpu yang sedari tadi digenggamnya
"Berdiri" ucapnya dingin.
Kirana masih tetap diposisinya menimbang-nimbang apa yang harus dialakukan.
"Apa kau sekarang tuli? Kubilang berdiri jalang!" Teriaknya sambil menarik kirana kasar Kirana menusukkan Garpu yang tadi dia pegang pada lengan lelaki yang tengah menyeretnya.'

"SIALAN!"Ucapnya sambio meringgis sakit lelaki itu menarik garpu yang tertancap di lengannya sambil kesakitan, Kirana berlari keluar namun para penjaga berwajah garang dan berbadan tegap itu dengan sigap menahan kirana dan kembali membawanya ke kamar itu lagi.

"Dasar Orang Miskin Sialan!" bentak Lelaki itu sambil menampar kirana keras, Kirana menahan tangisnya, pipi kirinya memerah bekas tamparan lelaki itu. dia menarik rambut kirana kasar.

"Jika bukan karena pembelimu ingin kau dalam keadaan bersih, mungkin aku sudah memotong tangan dan merusak wajahmu itu sialan!"teriak lelaki itu tepat dihadapan kirana. kirana terhenyak kaget "pembeli"ucap kirana seperti pada dirinya sendiri.

ïya, karena kau menolakku maka aku akan menjualmu, aku harus mendapatkan uangku kembali gadis bodoh!"ucap lelaki itu berganti dengan seringai jahatnya.

Kakinya bergetar lemas karena rasa takutnya, Kirana menunduk tak berani menatap mata lelaki dihadapannya ini.

"A.. aku.. aku bersedia" ucapnya tergagap masih menunduk.
"Bersedia apa?" Ucapnya datar
"Melayanimu"ucap kirana cepat dengan jantungnya berdetak cepat dan merasakan sakit dicengkaraman rambutnya.
"Cih.. aku sudah tidak tertarik lagi pada tubuhmu ini, lagipula jika kau ingin melayaniku kau juga akan melayani para pengawalku" ucapnya dengan nada mencemooh. Kirana menatapnya takut.
"Asal kau tau, orang yang membelimu ini rela membayar 2x lipat dari hutangmu"ucapnya tersenyum menyeringai
"Ma..Maksudmu? Aku.. tidak mau, kumohon jangan jual aku" Kirana merasakan aura yang lebih menakutkan dari saat dia datang.
"kau bukan pada posisi memilih, dasar bodoh" ucapnya menyeringai kembali lalu meninggalkan kirana yang terduduk merutuki nasibnya.
*
Kirana memikirkan apa yang bisa membuatnya terbebas dari rentenir itu, dia tidak ingin dijual pada mucikari yang akan mendagangkannya pada lelaki haus nafsu. 'Apa malaikat pelindungku tidak berhasil bernegosiasi dengan tuhan? katakan tidak, karena aku sangat takut'batin Kirana. 

Terdengar bunyi pintu terbuka dan dengan pelan, ternyata pelayan yang biasa membawa makan kemari dia membawa sebuah kotak yang lumayan besar.

"Permisi nona, Tuan Erick ingin anda memakai ini sekarang. Sebentar lagi tuan akan keatas dan anda harus sudah siap" ucapnya dengan sopan lalu meletakkan kotak itu di kasur tempat kirana terduduk memeluk kakinya seperti biasa karena tak mendapat jawaban apapun darinya pelayan itu pun melenggang pergi lalu kembali mengunci pintu itu. Kirana membuka kotak itu hati-hati.
Ternyata sebuah gaun selutut tanpa lengan berwarna peach lengkap dengan flat soes berwarna senada serta ada beberapa alat kosmetik seperti bedak, pelembab dan lipstick. Kirana mengernyit.

SlaveUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum