him

24K 397 4
                                    

Adam masuk dan menatap ruang tamu gelap,'kemana wanita itu?'pikirnya
"Kirana" panggilnya lalu ia melihat seorang wanita yang tergeletak pulas di sofa dengan nafas teratur.
"Dia pasti lelah sampai tertidur seperti itu" gumam Adam. Ia menghampirinya dan berjongkok dihadapan wajah cantik kirana.
"kau bahkan tak mengingatku gadis kecil" ucap adam sambil membelai wajah gadis dihadapannya, arah matanya menatap bibir yang tadi pagi ia kecup singkat.
'Bersabarlah adam, tunggu gadis ini mengingatmu dan dia akan menjadi milikmu' batin adam
ia mengangkatnya dan membawanya naik ke kamarnya lalu menidurkannya dikamar, gadis itu langsung bergelung memeluk guling disampingnya. Adam tersenyum menatapnya lalu berjalan ke kamar mandi.
-
"Hng.." kirana terbangun dari tidur lelapnya yang sangat nyenyak dan hangat beberapa hari ini ia memang tidak bisa tidur nyenyak, ia merasa ada yang memeluknya dan merasakan deru nafas disampingnya. Kirana menoleh dan terkejut melihat tuannya sedang tertidur lelap disampingnya. kirana melepas tangan tuannya yang melingkar padanya.
"Aissh.. apa yang kau lakukan" ucap adam parau sambil mengernyitkan dahinya menatap kirana layaknya orang bangun tidur.
"Mengapa aku disini? Mengapa kita tidur bersama?" Ucap kirana panik sambil beranjak dari kasur empuk yang tengah ia tempati, dia menarik kirana sehingga kirana kembali terduduk di tempat tidur itu.
"Slow down miss.. kita hanya tidur jika itu yang kau takutkan, jangan membuat keributan ini masih pagi" ucapnya lalu kembali menutup matanya masih memegang tangan kirana.

"aku pelayanmu ingat? Ini tidak boleh!"ucap kirana berusaha melepas genggaman adam

"siapa yang bilang kau hanya pelayanku? Kau milikku ingat?"ucap adam seperti kembali bertanya. Kirana terkesiap menyadari maksud tuannya.
"Baiklah, kalau begitu tuan aku akan menyiapkan sarapan dulu" ucap kirana sambil menarik tangan yang sedang dipegangnya. Namun adam malah menarik kirana sehingga kirana menubruk dadanya.
"Aku tidak sarapan kirana, aku hanya butuh tidur dan jangan panggil aku tuan"ucap adam sambil menatap tepat di mata kirana, ia bahkan bisa merasakan nafasnya karena jarak wajah mereka dekat.
"Baiklah.. kalau begitu aku akan membereskan rumah" ucap kirana gugup
"Adam" ucapnya singkat
"Eh?"
"Panggil aku Adam" ucapnya

"mana mungkin aku memanggilmu seperti itu"ucap kirana menolak

"aku yang buat aturan disini kirana"ucap adam terdengar malas
"Hm.. baiklah Tu..maksudku Adam, bisa tanganku kau lepaskan?" Ucap kirana sambil menunduk.
"Aku bilang aku butuh tidur kirana" ucapnya datar.
"Aku tau, dan tidak akan menganggumu.. aku hanya meminta untuk dilepaskan tanganku" ucap kirana tak mengerti.
"Tidur bersamamu hangat, tidurlah seperti tadi" ucapnya sambil mengangkat dagu kirana.
"Dan aku tidak suka kau menunduk ketika berbicara denganku" lanjutnya.
"Tapi ehm.. adam.. ada pekerjaan yang harus aku kukerjakan" ucap kirana berusaha melepas genggamannya.
"Dalam setiap perintah yang kau langgar akan selalu ada hukuman kirana, apa kau siap menerima hukuman itu?" Tanyanya datar menatap kirana dingin
kirana mengingat 'hukuman' yang dilakukannya ketika ia terlambat menyiapkan makanan.
"Baiklah.. baiklah" ucap kirana cepat lalu berbaring disampingnya, dia tersenyum menang lalu tertidur sambil melingkarkan tangannya ke perut kirana lagi seperti tadi pagi, sedangkan kirana? ia menahan rasa gugupnya dan memejamkan matanya membenarkan debaran jantungnya agar tidak semakin menjadi

-

Kirana membuatkannya sarapan dengan sangat cepat, sebenarnya ini bukan jam sarapan karena waktu sudah menunjukan pukul 11.00 ia juga tau tuannya itu tidak akan sarapan tapi tetap saja ia harus menyiapkannya, dan jangan salahkan kirana atas keterlambatan jam sarapan ini karena tuannya yang baik hati itu menahannya untuk menjadi guling pagi tadi.

"aku bilang tidak akan sarapankan hari ini kirana?"tanya adam saat ia melihat makanan sudah tersaji di meja makan.

"ah, ini kewajiban saya meskpiun tuan tidak makan"ucap kirana sambil masih sibuk dengan makanan dihadapannya.
"Kirana.. hari ini aku akan pulang malam, tak usah menunggu dan bersihkan rumah ini sebersih mungkin. Mengerti?" Jelasnya setelah selesai sarapan sambil mengambil jas yang tersampir di sofa.
"Aku mengerti tuan.." ucap kirana sopan, terdengar adam menggeram lalu menatap datar pada kirana.
"Aku tau posisimu disini sebagai pelayan tapi kuharap kau tak memanggilku dengan sebutan tuan lagi, bukankah pagi ini sudah kujelaskan?" ucapnya datar.
"Maaf, aku hanya tidak terbiasa tuan ehmm. . Maksudku adam" ucap kirana masih belum terbiasa.
Dia berjalan pelan namun terlihat anggun? 'Oh bahkan kini ia menggunakan kata anggun untuk laki-laki sepertinya aku memang mulai menjadi bodoh' batin kirana, dia berdiri tepat dihadapan kirana tanpa suara. Kirana menunduk takut, mengapa dia sering sekali membuatnya menciut seperti ini padahal dia hanya diam.
"mm.. a..apa aku membuat kesalahan?" Tanya kirana gugup masih menunduk.
"tatap aku" ucapnya datar, kirana terdiam rasanya sulit sekali mendongakkan kepalanya.
"Apa kau lupa apa yang kukatakan tadi pagi? Kau ingin aku menghukummu?" Tanyanya masih dengan nada datar. kirana mendongakkan kepalanya menatap tuannya.
'Cup' dia mencium bibir kirana cepat, kirana menatapnya kaget, 'apa yang salah?' Pikir kirana.
"Kau memanggilku tuan tadi, itu sebuah kesalahan yang tak bisa ku tolerir seharusnya lebih dari ini tapi aku sedang buru-buru" ucapnya dengan seringai bertengger manis di bibirnya.
"A..aku hanya belum terbiasa, lagipula rasanya tidak sopan memanggil nama langsung seperti itu" ucap kirana lagi lalu menunduk, malu rasanya..
"Kalau begitu fikirkan nama panggilan untukku tapi tidak dengan nama tuan" ucapnya menyeringai, kirana menatapnya bingung.
"Itu PR untukmu, jika aku pulang dan kau masih tak tau harus memanggilku apa.. kau bisa memilih hukuman yang kau mau dari level 1-5" bisiknya ditelinga kirana, kirana menatap kaget tuannya

Adam tersenyum lalu kembali mencium bibir kirana kini sedikit lebih lama adam mengigit pelan bibir atas kirana lalu beranjak pergi sambil tersenyum puas. Kirana masih berdiri terdiam kaget dengan ciuman tuannya.


SlaveWhere stories live. Discover now