untittled Part, II

17.5K 304 9
                                    

Kirana terlihat luar biasa senang karena bisa menghirup udara luar yang telah lama dia rindukan, kirana berjalan kearah supermarket dengan senang.

"hari ini aku akan memasak masakan rumah yang enak untuk adam sebagai rasa terima kasihku"gumam kirana sambil memilih sayuran yang akan dibelinya

"halla?"panggil seseorang dibelakang kirana, kirana seperti pernah mendengar nama itu tapi dia menghiraukannya dan melanjutkan belanjanya.

"hei, halla.. kau mengacuhkanku"ucap seseorang sambil menepuk bahu kirana, kirana terklonjak kaget menatap lelaki dihadapannya dengan bingung.

"siapa? Maaf saya tidak mengenalmu" ucap kirana sedikit menjauh dari lelaki yang tadi memanggilnya halla itu.

"kau tidak mengenalku? Kau sungguh keterlaluan halla"ucap lelaki itu bersikeras

"anu.. sepertinya kau salah orang, saya bukan Halla.. maaf permisi"ucap kirana sambil berjalan pergi dengan bingung. Sudah 2x orang memanggilnya Halla.

"sebenarnya siapa Halla itu?"gumam kirana sambil mendorong trolli kearah tempat daging.

Lelaki yang tadi bersikeras memanggil Halla terlihat tersenyum sinis sambil menatap kirana.

" ini baru menarik"ucapnya sambil tersenyum puas.

--

Kirana melirik jam tangannya dia masih memliki waktu 1 jam lagi sampai batas yang diberikan adam, "sepertinya tidak akan masalah jika aku pergi menemui ibu sebentar, asalkan aku sampai rumah tepat waktu"kirana berjalan mencari taksi namun sepertinya sekarang jam sibuk banyak taksi yang berlalu tanpa berhenti. Sebuah mobil berhenti dihadapan kirana.

" ada yang bisa kubantu?"ucap seseorang didalam sana setelah membuka kaca pintu mobilnya

"kau yang tadi?"tanya kirana

"iya, maafkan aku atas ketidaksopananku tadi. Kau terlihat mirip dengan seseorang"ucap lelaki itu lagi sambil tersenyum. Kirana hanya mengangguk dan tersenyum sopan lalu mengalihkan pandangannya kejalan, lelaki itu keluar dari mobil menghampiri kirana.

"kau sepertinya sedang kesulitan, bisa kubantu?"tanyanya lagi. Kirana terlihat berpikir sejenak

"tidak, saya tidak kesulitan apapun"ucap kirana menghindar

"kau mau pergi kesuatu tempat? Aku bisa membantumu"ucapnya lagi

"tidak perlu, saya bisa menunggu taksi atau bis disini" tolak kirana

"sekarang jam sibuk akan susah mencari taksi, bis juga lama. Naiklah akan kuantar"tawar lelaki itu

"sungguh tidak perlu, terima kasih"tolak kirana lagi

"saya bukan orang jahat"ucap lelaki itu, kirana menoleh dan bertatapan dengan mata birunya

"saya ingin membantumu sekaligus meminta maaf atas sikapku tadi, kau bisa memeriksa identitasku jika tak percaya"ucapnya sambil menyodorkan dompetnya. Kirana menatapnya tak enak

"tapi sepertinya ini bukan arah yang akan kau ambil"ucap kirana

"tidak masalah, aku juga tidak sibuk setelah berbelanja aku sedikit bosan"ucap lelaki itu sambil tersenyum. Tanpa menunggu lagi dia membukakan pintu untuk kirana. Kirana tersenyum kikuk lalu menaiki mobil itu.

"jadi siapa namamu?"tanya lelaki itu, kirana terlihat ragu sambil menatap gugup lelaki disampingnya

"kau masih tidak percaya padaku rupanya"ucap lelaki itu sambil sedikit tertawa

"kirana Anastasya, namamu? "ucap kirana

"apa jika aku menyebutkan namaku kau tidak akan melupakanku? " tanyanya sambil tersenyum

"ya?"tanya kirana bingung

"tentu saja aku tidak akan melupakan orang sebaik kau"ucap kirana

"orang baik.."gumam lelaki itu pelan, kirana menatap lelaki itu

"jangan menatapku seperti itu nanti kau bisa jatuh cinta"ucapnya lagi dengan senyum jenakanya

"namamu siapa? Kenapa tidak dijawab? Aku harus mengingatmu kan?" tanya kirana tak sabar

"panggil aku leo"ucap lelaki itu sambi mengernyit

"leo?"tanya kirana lagi, leo tersenyum

"namaku Gabriel Leonidas tapi kau bisa memanggilku leo"lanjutnyasambil tersenyum pada kirana

"baiklah leo, tadi kau memanggilku halla? siapa dia?"tanya kirana 

"halla? ah.. dia wanita yang sangat ingin kutemui, sungguh sangat ingin kutemui"ucap leo dengan sorot mata dinginnya

kirana terdiam menatap perubahan sikap leo saat ia bertanya mengenai halla.

'sebaiknya aku tak bertanya lagi'batin kirana.

"jadi akan kemana kita?"tanya leo kembali tersenyum 

"bertemu ibuku, aku merindukannya"ucap kirana sambil tersenyum sedih.

"tentu saja kau pasti sangat merindukannya"ucap leo sambil tersenyum sinis.

kirana menatap keluar jendela dengan sedih.

SlaveWhere stories live. Discover now