12

11.4K 276 50
                                    

Kirana sangat bertekad untuk berbaikan dengan adam, bahkan selarut ini kirana masih memaksakan diri menunggu adam di ruang tamu dengan cemas. Banyak pikiran yang berkecamuk di otak wanita itu seperti bagaimana jika sifat adam berubah menjadi sangat dingin dan berubah pikiran kembali menjualnya pada orang lain seperti yang dilakukan rentenir itu padanya, kirana benar-benar cemas, takut dan sedih dengan sikap adam pagi tadi yang bahkan tak mau menatapnya sedikitpun.

terdengar suara halus mobil berhenti didepan rumah, kirana setengah berlari membukakan pintu lalu menatap adam yang menatapnya sedikit kaget namun sepersekian detik raut kaget itu telah hilang berganti dengan wajah dinginnya lagi. Adam melenggang masuk tak menghiraukan kirana seolah tak peduli.

'cukup sudah' batin kirana.

"Adam.." panggil kirana sambil memeras jemari tangannya. namun orang yang dipanggil masih tak menoleh atau sekedar berhenti untuk menanggapi kirana.

kirana berlari lalu berdiri dihadapan adam menghalangi jalan pria itu. 

"aku minta maaf, aku salah. jangan mengacuhkanku adam" ucap kirana dengan suara bergetar hampir menangis. adam masih diam menatap kirana acuh.

"jika kau marah, marahlah. jangan mendiamkanku seperti ini adam. kumohon" lanjut kirana.

"sudah? aku lelah, ingin tidur." ucap adam lalu meninggalkan kirana menaiki tangga menuju kamarnya. 

kirana terduduk lemas, berbaikan dengan adam sangat sulit. kirana memantapkan hatinya lalu berjalan ke kamar adam.

kirana mengetuk kamar adam dengan ragu.

"Adam.." Kirana membuka sedikit pintu kamar adam karena tak ada sahutan dari dalam. kirana masuk dan berdiri bingung.

"dimana adam"gumamnya.

adam keluar dari kamar mandi dengan hanya handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya, kirana berbalik sambil menutup wajahnya.

"maafkan aku, aku hanya ingin bicara denganmu" ucap kirana panik

adam masih diam, terdengar suara lemari terbuka setelah beberapa saat kirana masih menutup wajahnya. kirana berbalik menatap adam yang kini tengah terduduk dikasur sambil menatap kirana. dengan gugup kirana menghampiri adam.

"maafkan aku, kau masih marah?" tanya kirana sambil berjongkok, mengadah menatap adam yang sekarang menutup matanya.

"aku janji tidak akan mengulanginya lagi, aku akan keluar rumah hanya bersamamu atau jika disuruh saja" bujuk kirana sambil menyentuh lengan adam karena adam masih diam.

"aku akan melakukan apa saja asal kau memaafkanku" lanjut kirana lagi.

"misalnya?" ucap adam yang akhirnya mulai bersuara. kirana senang karena akhirnya adam membalasnya. 

"apapun, membuatkan bekal untuk makan siangmu? atau memijatmu pun tak apa, kulihat kau kelelahan" ucap kirana meyakinkan.

"kau pikir aku anak kecil sampai harus dibuatkan bekal" ucap adam yang kini mulai menatap kirana kesal.

kirana tersenyum. adam sepertinya sudah tidak marah lagi padanya.

"lalu, apa yang harus kulakukan agar kau memaafkanku" tanya kirana

"aku ingin menghukummu tapi aku terlalu lelah. kau mengerti maksudku?" tanya adam lagi

kirana mengerutkan keningnya tak mengerti. adam menatap geli kirana yang terlihat berpikir maksud perkataannya.

Kirana menatap kaget adam setelah terpikir hukuman yang adam maksud.

"wah.. mesum sekali" ucap kirana sambil menutup mulutnya. adam mengedikkan bahunya.

"jika kau ingin dimaafkan, jika tidak ya sudah" ucap adam lalu bersiap tidur.

kirana menahan aktivitas adam yang sedang membenarkan bantalnya. lalu mendekatkan wajahnya pada adam dan mencium cepat pipi adam.

"aku sudah melakukannya" ucap kirana dengan wajah yang memerah. adam menaikkan alisnya sambil menunjuk bibirnya. 

"aarrgghh" teriak kirana frustasi sambil menutup wajahnya. "aku malu adam" ucap kirana 

terdengar suara adam tertawa melihat tingkat kirana.

"kau sudah tertawa, itu artinya kau sudah memaafkanku" kirana berdiri sambil tersenyum senang. 

"masih 60% belum memaafkan" ucap adam, lalu menarik kirana yang akhirnya terjatuh di atasnya.

"temani aku tidur dan aku akan memaafkanmu" ucap adam dalam. kirana menatap adam dengan gugup lalu mengangguk pelan. adam tersenyum lalu bergeser membiarkan kirana tidur disampingnya.

kirana berbaring disamping adam dengan canggung, meskipun ini bukan pertama kalinya mereka tidur bersama tapi tetap saja kirana  merasa malu tidur bersama adam.

"aku merindukanmu" ucap adam sambil memeluk kirana erat, kirana yang kaget menatap adam tak percaya.

"adam, aku pelayanmu ingat?" ucap kirana sambil mencoba melepas tangan adam di perutnya

"apa aku tidak boleh merindukan pelayanku? lagipula kau bukan sepenuhnya pelayan" ucap adam makin mengeratkan pelukannya.

"jika, aku bukan sepenuhnya pelayan lalu apa?" tanya kirana sambil menatap adam.

adam balik menatap kirana lalu mengalihkan tatapannya pada bibir yang sedari kemarin ia rindukan. adam mendekatkan wajahnya dan mencium lembut kirana lalu melepaskan setelah kirana menepuk bahu adam tanda ia kehabisan nafas.

adam terkekeh lalu menarik lembut kirana agar lebih dekat dengannya.

"kau milikku, tidurlah" bisik adam. 

jantung kirana benar-benar tak karuan seperti habis berlari marathon. 

'apa tidak apa-apa jika aku jatuh cinta padamu adam? aku takut itu akan jadi boomerang' batin kirana. 

entah kenapa jauh dalam hatinya ia sangat merindukan pelukan adam, padahal ia belum lama mengenal adam. 

"selamat tidur" kirana menutup matanya yang sudah sangat lelah, hari ini ia berhasil berbaikan dengan adam dan itu sudah sangat cukup untuk menutup harinya hari ini.

SlaveHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin