loveless 23

5.6K 518 158
                                    

Kata sabar sudah terngiang dengan jelas dan bahkan kini terpaku pada pendengaran dan juga pikiran Chanyeol. Kata itu benar - benar melekat pada dirinya mengingat Luhan telah mengatakan satu kata itu berulang kali semenjak ia mengantarkan Baekhyun kembali ke rumah wanita itu.

Ya, Chanyeol mengantarkan Baekhyun kembali ke rumah Luhan, bukan pulang ikut serta bersamanya ke rumahnya di LA.

Setelah acara berpelukan manis manja diserta dengan pukulan - pukulan pelampiasan kekesalan Baekhyun lalu ditutup dengan acara makan malam hanya mereka berdua saja, nyatanya wanita itu tetap enggan untuk ikut pulang dengan Chanyeol kerumahnya. Chanyeol bahkan hampir memiliki pemikiran untuk menculik wanita itu kelak Baekhyun tertidur.

Namun tentu saja ide gila itu hanya singgah di pemikirannya.

Chanyeol bahkan tak tahu harus mengucapkan terima kasih atau menggerutu kesal pada Luhan yang setia memintanya untuk bersabar sedari tadi.

"Kau seharusnya bersyukur dia masih mau bertemu dan memeluk badanmu." Kali ini Luhan mengakhiri sahutannya dengan memukul punggung Chanyeol cukup keras.

Kini Chanyeol tengah berdiri bersandar pada daun pintu kamar yang ditempati Baekhyun selama wanita itu menginap di rumah Luhan. Matanya memandangi dengan senyum lebarnya melihat setiap hal yang dilakukan Baekhyun hanya untuk siap menyambut dunia mimpi.

Baekhyun mengatur beberapa Boneka yang entah didapat darimana, seperti yang sering dilakukan Chelsea kala puteri Chanyeol itu ingin tidur. Beberapa Boneka ada yang sengaja ia letakkan di kepala dekat bantal atau sebagai guling tangannya.

"Kau benar - benar tidak mau tidur dirumah hm?" Chanyeol merengek, lagi. Ia masih tidak terima acara berbaikannya dengan Baekhyun berakhir tak sempurna karena Baekhyun tak mau ikut pulang dengannya ke rumah.

Baekhyun menggeleng, membaringkan badannya di ranjang dan bahkan menarik selimut lalu memeluk boneka berwarna putih yang Chanyeol berikan padanya.

"Sanne bisa menemanimu tidur." Ucap wanita itu dengan nada ketus atau bagi Chanyeol, sifat cemburu Baekhyun kembali terlihat.

Sebelumnya, mereka sempat makan malam bersama dan Chanyeol pikir kalimat Baekhyun yang menerangkan tak memaafkan Chanyeol hanyalah bualan saja untuk mempermainkan hatinya. Tapi nyatanya tidak. Baekhyun memang belum memaafkannya meskipun ia masih diijinkan untuk memeluk, mencium atau bahkan sekedar menggandeng tangannya. Sorot mata dan ucaoan wanita itu masih tersirat kekesalan akan apa yang ia perbuat kala itu.

Saat makan malam tadi pun tak banyak interaksi percakapan yang mereka lakukan kecuali Baekhyun yang memang lebih manja padanya. Meminta untuk disuapi lalu setelahnya badannya kembali dihadiahi pukulan ringan serta beberapa cubitan baik di lengan maupun perutnya.

"Kau tidak merindukan pelukanku saat tidur?" Pertanyaan Chanyeol dijawab Baekhyun dengan gerakkan kepala menggeleng cepat sementara bibirnya mengulum kedalam. Menyiratkan rasa ragu dari jawaban yang ia berikan.

"Baeboo?" Tanya Chanyeol lagi.

"Nope." Sahut Baekhyun.

Chanyeol bersandar malas masih memperhatikan Baekhyun bersiap - siap untuk tidur hingga wanita itu berbaring di ranjang, menarik selimut lalu memeluk boneka beruang putih yang kini menjadi teman tidurnya.

Ragu - ragu Chanyeol melangkah masuk, bergerak pelan selangkah demi selangkah takut akan ada sahutan penolakan dari Baekhyun akan kehadirannya yang menghampirinya.

Wanita itu memperhatikan, mata cantiknya berkedip pelan tertuju pada Chanyeol namun mulutnya masih terkunci dalam diam.

Chanyeol berdeham pelan, pura - pura mengalihkan diri dengan melihat - lihat sekeliling keadaan kamar yang ditempati Baekhyun lalu mendudukkan dirinya didekat tubuh Baekhyun. Ia pura - pura batuk belum berani menatap kearah Baekhyun yang masih memperhatikannya.

LOVELESS (END)Where stories live. Discover now