PART 26 PAIN

4 2 0
                                    

CODE NAME 13
Part 26 : PAIN
Created by Imay Ertiana

Di sebuah ruangan di dalam labirin dengan cat berwarna putih bersih sebagai latarnya dan lantai dengan warna yang sama kini telah berubah di banjiri oleh darah yang berwarna merah kehitaman. Seorang pria menggunakan kemeja pantai dengan sebuah belati perak di tangannya berdiri di tengah ruangan. Di belakangnya sosok berjubah hitam dengan sabit besar yang masih meneteskan darah, diam tak bergeming.

"Tak ku sangka ayah masih memelihara mereka!" Kata pria yang menggunakan kemeja pantai atau lebih di kenal dengan nama Green

Tumpukan tubuh anjing-anjing besar yang sudah tak bernyawa bergelimpangan di depan pintu masuk yang Green baru saja lewati.

"Dasar anjing-anjing sialan! Mereka adalah kelinci percobaan ayah yang bisa di bilang kurang memuaskan dan tak ku sangka malah di jadikan salah satu jebakan di labirin ini! Tentu saja aku mengetahui apa kelemahan mereka karena aku lah yang membuat mereka menjadi gila seperti itu! Racun dan segala yang berhubungan dengan itu adalah spesialis ku..." Kata Green sambil mengambil sebatang rokok dari saku kemejanya kemudian menyalakannya

"Kita hanya tinggal menunggu lawan kita untuk masuk dari pintu itu, Grim. Siapa ya kira-kira??" Ucap Green penasaran sambil menunjuk ke arah pintu lainnya yang berada di ruangan itu

Grimreaper tetap tak membalas perkataan dari Green. Green sendiri tak mengambil pusing tindakan partnernya. Sambil mengisap rokok yang ada di bibirnya, dia mengecek ponselnya dan benar saja ada dua titik merah yang berjalan mendekati ruangan tempat Green dan partnernya berada. Pintu di hadapan Green terbuka perlahan. Lawan yang muncul di hadapannya adalah seorang gadis bermata ungu dan seorang pria dengan topeng separuh yang menutupi wajah sebelah kirinya.

"Wah wah selamat datang Purple dan DNA! Tak ku sangka kita malah berhadapan!" Kekeh Green

"Cih ternyata kau dan partner bisu mu! Sepertinya keinginan ku waktu itu telah terkabul rupanya..." Balas Purple sambil mempersiapkan senjatanya

"Hahahaha tak ku sangka ayah merubah tempat penelitiannya yang dulu menjadi sebuah labirin kematian. Aku ingat betul seperti apa tempat ini dulu" Kenang Green

"Iya aku pun, tempat ini tak jauh berbeda meski lebih banyak pintu dan jebakan yang terpasang di sini" Kata Purple menimpali

"Oh ya bagaimana perjalanan kalian kemari??" Tanya Green

"Tidak terlalu sulit hanya jebakan-jebakan kecil dan kami berhasil melewatinya dengan mudah" Jawab Dimas

"Hmmm baguslah kalau begitu, aku harap kalian belum kelelahan saat menghadapi kami karena kami pastikan pertarungan ini tak akan berjalan dengan cepat. Akan ku ajarkan rasa sakit yang sesungguhnya pada kalian jadi nikmatilah selagi sempat!" Seringai Green sambil mengelap belati peraknya kemudian menjilat belati itu

"Biar aku yang menghadapi Green dan kau hadapi saja partner bisunya itu" Kata Purple

"Kenapa??" Tanya Dimas penasaran

"Green itu sangat berbahaya, dia itu tipe yang menggunakan racun untuk bertarung. Kau adalah tipe petarung jarak dekat dan itu sama saja bunuh diri. Kita harus lebih waspada lagi. Lagi pula sepertinya Grimreaper adalah lawan yang cocok untuk mu. Gerakannya sangatlah cepat dan tidak terduga jadi aku harap kau bisa membaca isi pikirannya dan mencari tau apa kelemahannya" Jelas Purple dengan sedikit berbisik

"Baiklah, aku setuju kalau begitu" Jawab Dimas

"Tanpa sebuah keahlian, pedang hanyalah sebuah batang besi" Kata Dimas sambil mencabut kedua pedangnya kemudian berlari menerjang Grimreaper yang berdiri tak jauh di hadapannya

CODE NAME 13 S1 (Completed)Where stories live. Discover now