PART 6 FREEDOM

19 3 0
                                    

CODE NAME 13
Part 6 : Freedom
Created by Imay Ertiana

Blue terkejut mendengar seseorang mengetuk pintu kamar yang ia tempati sekarang.

"Blue bangun ini sudah pagi!" Teriak Violet dari balik pintu

Blue bangun dengan sedikit gontai dan berjalan ke arah pintu lalu membukanya.

"Ahh! Blue pakai baju mu!!" Teriak Violet terkejut sambil menutupi mukanya

"Oh maaf Vio" Kata Blue lalu menutup kembali pintu kamarnya

"Cepatlah mandi dan kami tunggu di meja makan untuk sarapan" Kata Violet berlalu pergi

Blue membuka pintu kamarnya lagi, di lihatnya sebuah handuk menggantung di pegangan pintu. Rupanya Violet ingin memberikan ini tadi. Blue masih belum memakai bajunya, dia hanya melingkarkan handuk ke pundaknya sambil membawa bajunya dan berjalan ke kamar mandi. Hari itu Violet membuatkan roti bakar dengan selai untuk sarapan. Selama sarapan berlangsung, Grey kakak Violet selalu menatap Blue dengan tatapan tidak suka. Blue sendiri takut menatap balik mata Grey.

Setelah sarapan rupanya Violet dan Grey akan berangkat ke sekolah.

"Kalian mau kemana??" Tanya Blue

"Pergi sekolah tentu saja" Kata Violet

"Dasar bodoh!" Celetuk Grey

"Apa aku boleh ikut??" Lanjut Blue

"Memangnya kau sendiri tidak pergi ke sekolah hah?!" Kata Grey ketus

"Tidak pernah" Jawab Blue polos

"Dari mana sih Vio kau mendapatkan teman seperti dia?!!" Tanya Grey

"Sudahlah kak, biarkan saja dia ikut lagi pula tak mungkin kita meninggalkan dia di rumah" Jawab Violet

"Terserah sajalah!" Kata Grey cuek sambil berjalan keluar dari rumah

"Baiklah ayo Blue!" Ajak Violet

Blue hanya mengangguk dan mengikuti Violet berjalan keluar dari rumah. Suasana pagi itu rupanya sangat ramai, banyak orang dan kendaraan yang berlalu lalang. Blue menutupi wajahnya dengan tudung dari jaketnya dan berjalan menunduk. Sesekali matanya memperhatikan orang-orang atau kendaraan yang lewat.

"Blue! Ayo nanti aku terlambat!" Kata Violet sambil menarik tangan Blue

"Eh iya maaf" Sambil mengikuti Violet yang berjalan di depannya

Sesampainya di depan sekolah rupanya Violet tak bisa membawa Blue masuk karena Blue bukan siswa di sekolah itu. Blue memilih untuk menunggu Violet di taman yang terlihat tak jauh dari sekolah Violet dan Grey. Blue mencari sebuah bangku yang agak sepi di taman itu. Dia menemukan tempat yang ia cari di bawah sebuah pohon yang cukup rindang.

"Haaaaahhh ini sangat menyenangkan Red" Kata Blue sambil menghela nafas panjang dan duduk bersandar pada bangku yang ia duduki

"Apakah ini rasanya dunia luar?? Rasanya sungguh menyenangkan bisa berjalan-jalan di pagi hari seperti ini" Lanjutnya sambil memandang jauh kedepan

"Biasanya kita hanya keluar sebentar dan itu pun pada saat malam hari. Dan saat itu kau yang selalu menggantikan ku" Gumam Blue

"Aku tak ingin kembali kesana Red, meskipun aku sedikit khawatir dengan keadaan kak White" Sambil memindahkan penutup matanya ke sebelah kiri

Mata kanan Blue yang berwarna merah kini terbuka. Ini adalah tanda bahwa tubuh itu sudah berganti milik Red.

"Hahahahahaha kau memang naif Blue tapi aku pun senang jika kau menikmati kebebasan kita" Kata Red menyeringai

"Tapi kau harus dengar Blue! Kau harus tetap menjaga jarak dengan mereka. Aku curiga dengan pria bernama Grey itu. Aku seperti tak asing dengannya" Kata Red memperingatkan

"Bagaimana kalau kita berjalan-jalan sebentar? Siapa tau ada hal yang menarik yang akan kita temui" Seringai Red sambil berlalu pergi meninggalkan taman itu

************************************************************

Di tempat lain, di atap sebuah gedung seorang gadis bermata ungu tengah mengunyah permen karet di mulutnya. Di tangannya dua buah sabit bergagang pendek yang di hubungkan dengan rantai yang cukup panjang masih meneteskan cairan berwarna merah kental.
Dia masih sibuk menguyah permen karetnya sambil sesekali membuat balon dari permen karet yang ia makan.

"Tanpa suatu keahlian, pedang hanyalah sebuah batang besi" Kata seorang pemuda di belakang gadis itu sambil mengelap pedangnya yang berwarna hitam

"Dasar tak berguna! Kenapa harus kita sih yang membereskan pekerjaan seperti ini?! Membosankan!" Kata gadis bermata ungu sambil terus mengunyah permen karet yang ia makan

"Lakukan saja apa yang di perintahkan pada mu" Lanjut pemuda itu melipat kedua pendangnya

"Kau tau aku mudah sekali bosan kan Dimas??" Lanjut gadis itu sambil membalikan badan menatap pemuda tampan dengan topeng yang menutupi wajah sebelah kirinya

"Aku tau, aku selalu tau apa yang kau mau" Jawab pemuda itu

"Kau selalu curang dengan membaca pikiran ku" Kata gadis itu manja

"Untuk mu, aku tak perlu bersusah payah membaca apa yang kau pikir kan, Purple" Jawab pemuda yang bernama Dimas

"Uh menyebalkan!" Kata Purple sambil menekuk kedua tangannya di dada

"Sudahlah jangan marah" Bujuk Dimas sambil membelai rambut hitam Purple

Tiba-tiba terdengar suara telepon berdering. Rupanya suara itu berasal dari HP yang di bawa oleh Purple.

"Ya halo?! Iya aku dan DNA sudah menyelesaikannya! Kenapa selalu aku dan partner ku sih yang membereskan semua pekerjaan kalian??! Selalu saja dengan alasan yang sama, menyebalkan! Apa ada tugas baru? Baiklah ini perkara mudah, akan ku kerjakan dengan cepat!" Kata Purple sambil menutup pembicaraan di HPnya

"Apa ada tugas lagi?" Tanya Dimas

"Iya tapi kali ini kita tak perlu mengotori tangan kita dan membuang-buang waktu dengan percuma" Jawab Purple

"Jadi apa tugasnya?" Tanya Dimas lagi

"Mencari sepasang kakak beradik" Kata Purple menyeringai

"Mudah sekali" Kata Dimas meremehkan

~bersambung

CODE NAME 13 S1 (Completed)Where stories live. Discover now