PART 28 BEHIND THE MASK

5 2 0
                                    

CODE NAME 13
Part 28 : BEHIND THE MASK
Created by Imay Ertiana

"Setiap manusia memakai topeng yang menutupi wajah asli mereka. Kemunafikan tersembunyi di balik topeng yang mereka gunakan setiap saatnya. Senyuman atau pun tangisan yang mereka perlihatkan tak lebih dari ekspresi palsu belaka. Kata-kata manis yang menyembunyikan setiap kebohongan yang menjanjikan. Begitu memabukan hingga kita sendiri tak sadar di tarik kedalam kegelapan."
-CN13 Quotes

Grimreaper dan Dimas masih saling berseteru satu sama lain. Dimas sudah mengeluarkan kedua pedang hitamnya tanda dia sudah benar-benar serius dalam menghadapi lawannya kali ini. Grimreaper sendiri semakin meningkatkan kecepatan serangannya dalam menghadapi Dimas dengan kedua pedang hitamnya.

"Aku akan menceritakan sebuah kebenaran yang kau cari selama ini" Kata Grimreaper berbicara melalui pikiran Dimas

"Aku tidak ingin mendengarnya! Enyahlah lah dari pikiran ku sekarang!!" Teriak Dimas geram sambil menghunuskan pedangnya

" Kalau itu mau baiklah. Tapi satu hal yang perlu kau tau. Aku mengetahui tentang kebenaran dari kematian saudara kembar mu yang berusaha kau selidiki selama ini" Kata Grimreaper

Dimas terkejut mendengar perkataan Grimreaper barusan. Mereka berdua sama-sama berhenti saling menyerang dan mengambil jeda satu sama lain. Dimas menatap lekat wajah Grimreaper yang tertutupi oleh topeng tangkorak yang ia gunakan selama ini. Dia yang tak pernah berbicara satu kata pun selama ini dan dengan tiba-tiba saja berbicara melalui pikiran Dimas begitu saja. Dia bilang dia mengetahui kebenaran yang selama ini Dimas cari yaitu tentang kematian saudara kembarnya. Dia?? Apakah dapat di percaya?? Tiba-tiba saja kepala Dimas terasa pusing.

"Apa yang terjadi padaku??" Batin Dimas

Dimas mencoba mengingat-ingat kejadian tentang pembunuhan saudara kembarnya tapi kenapa tidak bisa. Semakin ia mencoba kepalanya semakin sakit. Pandangannya pun semakin kabur. Dia melirik ke arah Grimreaper yang masih tak bergeming berdiri tak jauh di hadapannya.

Purple yang menyadari partnernya mulai tak sadarkan diri kehilangan konsentrasi dalam menghadapi serangan dari Green.

"DNA!" Panggil Purple sedikit panik sambil mencoba menahan serangan Green yang tengah berusaha menusuk dirinya

"Lihat kemana kau hah?! Lawan mu ada di sini!" Kata Green sambil terus mengincar Purple

Purple lengah terhadap serangan Green yang berikutnya. Green berhasil melukai lengan kanan Purple. Setelah serangan itu tiba-tiba saja tangan kanan Purple menjadi mati rasa dan tak dapat di gerakkan. Purple menjatuhkan sabit yang ia pegang begitu saja ke lantai.

"A-apa yang terjadi?? Bukankah aku sudah menyuntikan anti racunnya tadi??" Kata Purple sambil memegangi luka di lengan kanannya

Purple mencoba menyuntikan anti racun lainnya ke lengannya yang terluka namun tangan kanannya tetap mati rasa.

"Percuma kau melakukan hal itu, Purple! Kau telah terkena racun yang paling mematikan milik ku dan itu tak memiliki penawarnya dimana pun. Cepat atau lambat seluruh tubuh mu akan mulai mati rasa lalu kau akan merasakan kesakitan yang teramat sangat. Seolah-olah darah yang mengalir dalam tubuh mu berubah menjadi ribuan jarum tak kasat mata yang menusuk mu dari dalam secara bersamaan. Pembuluh darah mu dan setiap organ dalam mu akan hancur. Tapi kau tetap akan hidup dan merasakan setiap rasa sakitnya" Kekeh Green sambil memegangi lengannya yang terluka

"Sejak kapan dia mengoleskan racun jenis baru ke belati miliknya?!" Batin Purple menahan sakit dari luka di perut dan lengannya

Purple tersadar, Green memang tak pernah mengoleskan racun ke belatinya selama ini. Green mempunyai kebiasaan menjilati belatinya untuk membersihkannya. Dan rupanya air liur Green itu mengandung racun. Dan baru saja belati itu terkena darah Green sendiri ketika lengannya terluka akibat serangan dari Purple.

CODE NAME 13 S1 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang