Part 13

4.2K 263 12
                                    

"Eh, jangan!"

Arkan tersenyum penuh kemenangan. Sementara itu, Ayna menhirup udara dalam-dalam, lalu mengeluarkannya perlahan. Ia beranjak, tetapi segera mematung saat tiba-tiba Arkan memeluknya dari belakang.

"Jangan gerak, itunya ... tembus," bisik Arkan.

"Terus gimana? Akunya gak punya ... emm ...."

Ayna mengigit bibir bawahnya, Arkan yang mengerti maksud perkataan istrinya itu hanya mengangguk sembari memberi isyarat agar Ayna ke kamar mandi untuk mengganti gamisnya.

"Aku beliin. Kamu bersih-bersih aja dulu."

Ayna manggut-manggut, Arkan melepas rengkuhannya sehingga sang gadis bergegas pergi. Saat punggung Ayna menghilang di balik pintu, lelaki itu segera keluar dan tak lupa mengambil kunci mobilnya.

• • •

Sesampainya di supermarket, Arkan segera turun dari mobil dan masuk. Kakinya langsung melangkah ke tempat produk khusus perempuan. Saat melihat bungkusan-bungkusan itu, Arkan mengernyit. Bingung.

Tak lama, seorang wanita berpakaian khas pegawai supermarket datang menghampirinya.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya orang itu ramah.

"Ah, iya, Mbak. Tolong bungkus semua ini, ya."

Wanita terbelalak karena kaget, tetapi detik berikutnya segera bersikap biasa. Ia tersenyum dan mengangguk, semua barang yang dimaksud Arkan langsung dimasukkan ke troli dan dibawa ke meja kasir.

Sepuluh menit kemudian, semua selesai. Arkan pun pulang. Jarak supermarket yang tidak terlalu jauh membuatnya tidak butuh waktu lama agar sampai ke rumah.

"Assalamualaikum."

Arkan masuk, ia kembali melangkah ke atas.

"Ayna?"

"Iya, Om?"

"Nih."

Ayna mendelik dengan mulut terbuka. Hampir saja dirinya kejang-kejang karena barang pemberian suaminya itu. Bagaimana tidak, dua kantong dengan ukuran yang lumayan besar dan semua isinya adalah ....

"Ya Allah. Ini gimana ceritanya? Kok, malah diborong? Kalau ada yang butuh terus nyari, gimana? Om, dosa, lho."

"Lha, gimana ceritanya aku yang dosa, Na? Aku kan beli bukan nyuri. Kamu mah, ada-ada aja."

"Ih, pokoknya balikin sebagian."

'Balikin? Ya Allah, ini aja udah bela-belain borong. Kenapa malah nyuruh dibalikin? Dosa apakah diriku?' Arkan menjerit dalam hati.

"Simpen aja, Na. Stok buat beberapa bulan ke depan."

"Ya udah, sebagai istri yang baik, imut, gemesin, dan yang paling penting adalah sholehah. Maka Ayna akan nurut."

Gadis itu tersenyum hingga kedua matanya menyipit. Arkan hanya geleng-geleng, Ayna benar-benar manusia paling aneh sekaligus unik yang pernah dirinya temukan. Ibarat kata, Ayna adalah perempuan eksklusif sekaligus limited edition.

Satu banding sejuta di antara perempuan di dunia.

'Kurang beruntung apalagi coba?' Arkan terkekeh sendiri.

"Kalau gitu, Ayna turun dulu. Om Arkan jangan lupa salat asar."

"Iya, makasih udah diingetin."

• • •

"Nisa!"

Nisa berbalik mendengar namanya. Kedua alis perempuan berusia dua puluh satu tahun itu menyatu, sedangkan orang yang memanggilnya hanya menyengir.

"Ada apa, Pak Askaf?"

Nisa adalah tipe perempuan yang tidak suka basa-basi, langsung pada intinya adalah kebisasannya. Tentu saja Askaf mengetahui hal itu.

"Malam nanti saya akan ke rumah kamu."

"Buat apa? Perasaan saya gak punya utang, deh."

"Saya akan lamar kamu."

Deg!

Nisa terpaku mendengar penyataan Askaf. Beberapa kali ia mengerjap untuk menyesuaikan intensitas cahaya sekitar.

"K–kamu j–jangan b–becanda."

"Hei, kenapa jadi gugup seperti ini? Haha, kamu makin lucu, deh. Ya udah, aku pamit dulu ... calon makmum. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

Nisa menepuk-nepuk pipinya, berusaha meyakini bahwa kejadian beberapa detik lalu bukanlah mimpi, melainkan benar-benar nyata.

'Ya Allah, sakit. Ternyata bener dong ....'

Pupilnya berbinar, kedua pipinya pun bersemu merah. Meskipun selalu cuek dan dingin ketika bertemu Askaf, tetapi tak bisa dipungkiri jika dirinya menyimpan rasa terhadap lelaki berhidung mancung itu.

_ Batas Kaki _

Selain ArNa, AsNi juga bakalan ikut andil dalam dunia perkumpulan para istri-istri polos seantoro 😂😂

Tapi eh tapi, ArNa tetap paling depan kok. Tenang aja.

Menikahi Gadis Polos [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang