🌧️ 14. Kita Semua Tidak Baik-Baik Saja 🌧️

2.8K 417 23
                                    

***

🌧️ 14. Kita Semua Tidak Baik-Baik Saja 🌧️

***

Sepertinya, aku sudah lupa bagaimana rasanya bahagia.

Bercerita bebas dengan sahabat karib tanpa khawatir besok sudah hari senin. Tertawa lepas sampai setitik air mata menyembul di sudut mata. Melangkah pulang dengan senyum lebar karena momen-momen indah yang baru saja dilewati.

Aku lupa bagaimana rasanya itu semua.

Dan, aku sangat merindukannya.

Aku rindu diriku yang dulu. Aku rindu diriku yang lebih ceria. Aku rindu diriku bersama teman-temanku dulu.

Namun, hidup ini kejam, ya?

Begitu banyak hal buruk terjadi. Kadang bergantian, seringnya bersamaan. Menguras begitu banyak dari diriku. Sampai tak ada yang tersisa lagi. Selain jiwa yang sendiri.

I really want to be okay again, but I'm tired of trying everything.

Namun...

Suatu ketika, aku bersandar di pagar balkon, menatap jalanan yang lengang dan langit malam yang kesepian, bertanya-tanya...

Adakah orang di luar sana yang merasa sepertiku?

Dan, pada detik itu, pada pertanyaan itu...

Mataku terpejam, pikiranku membawaku ke berbagai montase kehidupan.

Pada kehidupan seorang pemuda yang melangkah kelelahan. Baru pulang dengan seragam lusuh dan lumuran keringat di pelipis dan anak-anak rambutnya. Pemuda itu membawa kabar buruk yang sama: Ia belum diterima kerja di mana pun. Tetapi, dia pulang membawa oleh-oleh: Sebuah senyum yang sederhana.

Meski keluarga kecewa, senyum butuh ada. Bukan untuk keluarganya saja. Tetapi, untuk dirinya sendiri. He's not okay, but he's trying to be okay, and that's somehow beautiful.

Lalu, pikiranku juga membawaku pada satu montase kehidupan.

Pada kehidupan seseorang yang mendekam di kamarnya. Mata terpejam, tetapi pikiran terjaga. Posisi berbaring, tetapi punggungnya terisak. Memikirkan berbagai skenario negatif yang dapat menimpanya dan orang-orang yang dia sayangi. Dia ingin cerita, tetapi tak ada satu pun yang mau mendengar ceritanya.

Maka, dia berdiri, mendirikan salat dua rakaat, berdoa di sudut yang panjang, sangat panjang.

She's not okay, but she's trying to be okay, and that's somehow beautiful.

Dan, berbagai montase kehidupan orang-orang yang tak baik-baik saja, tetapi berusaha menguatkan dirinya.

Kehidupanku. Kehidupanmu. Semuanya.

Dan, dari situlah aku belajar...

We all are not okay, and that's okay, but it's not okay if we're not trying to be okay.[]

***

jadi, bagaimana perasaan dan kesanmu setelah baca bab ini? selalu senang baca komentar darimu. :)

anyway, buku ini sudah ada di mana-mana. di gramedia. di shopee. di tokopedia. tapi, tolong, jangan beli yang bajakan, ya. yang bajakan tuh harganya nggak wajar, di bawah rata-rata olshop pada umumnya. kasih tahu kalau kamu udah punya bukunya, ya!

next chapter:

🌧️ 15. Bahagia Juga Punya Risiko 🌧️

jadwal update:

jumat - sabtu - minggu; 19:30 WIB

ig / tiktok / telegram / twitter:

ALVISYHRN ( follow dong! :D )

Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang