🌧️ 21. Caraku Mencintai Diri Sendiri 🌧️

3.9K 407 42
                                    

***

🌧️ 21. Caraku Mencintai Diri Sendiri 🌧️

***

Aku tak pernah bisa memahami ide 'cintai dirimu sendiri'.

Orang-orang bilang...,

"Cintai dirimu!"

"Terima kekuranganmu!"

"Jadi diri sendiri aja."

Namun...

Bagaimana caranya aku bisa mencintai diriku ketika yang kulakukan kepada diriku adalah kesalahan-kesalahan bodoh tanpa hentinya? Aku bisa bilang, "Yah, namanya manusia mah melakukan kesalahan." Namun, tahukah kamu rasanya lelah dari melakukan kesalahan bodoh yang sama? Kesalahan bodoh yang kamu tahu harusnya tak kamu lakukan? Bagaimana bisa mencintai diri yang terus melakukan kesalahan bodoh?

Susah mencintai seseorang yang terus melakukan kesalahan, lantas bagaimana kalau diri ini yang terus melakukan kesalahan?

Lalu, bagaimana caranya aku bisa menerima segala kekuranganku yang sebenarnya memang buruk sekali keberadaannya?

Bagaimana aku bisa menjadi diriku sendiri kalau aku sendiri tidak suka diriku sendiri?

Aku ingin jadi seseorang lain. Aku mencoba menjadi seseorang lain. Namun, itu tak pernah jadi jawaban.

Tak pernah ada jawaban.

Aku tak pernah mampu mencintai diriku sendiri.

Sampai...

Aku mencoba mencintai, mencoba memahami...

Penciptaku.

Aku mencoba mencintai, mencoba memahami...

Tuhan yang telah Menciptakanku, yang menghendaki keberadaanku dan seluruh alam semesta.

Dan, ketika aku mencoba mencinta, mencoba memahami-Nya, aku mulai menemukan jalan keluar.

Karena...

Saat aku membenci diriku sendiri atas kesalahan bodoh yang kulakukan, dan aku kesulitan memaafkan diriku sendiri, aku akan teringat betapa Tuhan yang telah Menciptakanku adalah Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maka, aku masih punya harapan.

Dan, ini bukanlah prasangka buta. Ini berdasarkan firman Allah.

"Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

– QS An-Nisa: 110

Bayangkan jika fokusku hanyalah sebatas mencintai diriku. Mungkin, aku akan berusaha mencari pembenaran atas segala kesalahan yang kulakukan, dan berbangga diri terhadapnya, just for the sake of loving and celebrating myself. Tak terbayangkan sejauh mana ketersesatanku.

Lalu...

Saat aku tak sanggup menerima kekuranganku, aku akan mengingat bahwa Allah menciptakanku–dan semua manusia–dengan kebijaksanaan-Nya. Dan, aku harus yakin bahwa kekurangan bukanlah sesuatu yang harus saja diterima, tetapi juga diperbaiki.

Bayangkan kita hidup tanpa kekurangan. Tak ada kekurangan, tak ada yang bisa ditingkatkan. Tak ada yang bisa ditingkatkan, tak berkembang. Tak terbayangkan sebuntu apa aku nantinya.

Dan, di saat itulah aku tersadarkan...

Momen ketika kamu mencintai Allah adalah momen ketika kamu peduli terhadap dirimu sendiri.

Momen ketika kamu mencintai Allah adalah momen ketika kamu mencintai dirimu sendiri.

Dan, itu adalah salah satu kisah cinta yang paling indah...

yang akan kamu miliki; setidaknya, untuk dirimu sendiri.[]

***

jadi, bagaimana perasaan dan kesanmu setelah baca bab ini? selalu senang baca komentar darimu. :)

anyway, buku ini sudah ada di mana-mana. di gramedia. di shopee. di tokopedia. tapi, tolong, jangan beli yang bajakan, ya. yang bajakan tuh harganya nggak wajar, di bawah rata-rata olshop pada umumnya. kasih tahu kalau kamu udah punya bukunya, ya!

THE LAST CHAPTER: 🌧️ 22. Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja 🌧️

jadwal update: jumat - sabtu - minggu; 19:30 WIB

ig / tiktok / telegram / twitter: ALVISYHRN ( follow dong! :D )

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 14, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik SajaWhere stories live. Discover now