28 • CERITA TENTANG KITA

120K 11.9K 2.6K
                                    

HAI-HAI JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YA PARA PEMBUCIN ANAK-ANAKKU !!

Gimana nih puasanya?

Kangen bacain bacotan kalian nih :(
Aku masih sekolah udha offline makanya gak ada waktu buat nulis

Chico Sebastian : Adek-adek gue jangan telat sahur ya.. Semangat puasanya semoga lancar ❤

Dapet salam dari Chico biar makin semangat ! Soalnya di semangatin ayang 🥰🥰

28. CERITA TENTANG KITA

"Bukan sekedar cerita yang usai, nyatanya cerita kita masih berlanjut dan sedang ditulis lebih indah lagi sampai masanya"

°°°°°°

Napas Ardes naik-turun dengan seluruh emosi yang kian membara. Tristan sudah tergeletak tak berdaya di tanah. Sekujur tubuhnya kesakitan akibat Ardes yang memukulnya seperti orang kesetanan.

"Gue udah bilang sama lo jangan bawa-bawa Hazel lagi!" tekan Ardes.

"Apa salahnya gue deketin dia? Semua orang berhak buat suka sama siapapun!" Tristan masih bisa menghardiknya.

"Lo mau apa? Selesaiin sekarang." ujar Ardes tidak ingin basa-basi.

Tristan tersenyum miring. "Kasih Hazel ke gue. Gue cuma mau Hazel." katanya.

"KASIH-KASIH! HEH BURUNG KENTUT! LO PIKIR HAZEL BARANG?! SINTING KALI LO MONYED!" Panji tidak bisa menahan mulutnya untuk tidak mengomel padahal sudah dilakban oleh Bejo. Tetapi lakbannya selalu copot.

"Lo punya berapa mulut sih?! Heran gue gak bisa diem amat!" Bejo menyumpal mulut Panji dengan kertas.

"Lakban aja gak mau sama mulut dia. Banyak jigong kayaknya," semprot Ezra.

"Lo bertiga mau gue pukul? NGERTI SERIUS GAK?!" bentak Zeus tegas membuat mereka seketika berhenti berulah.

"Ngerti, Bos." jawab mereka bersamaan kecuali Panji. Karena mulut cowok itu sudah disumpal kertas gorengan oleh Bejo. Tak lupa tangannya juga diikat karena jika dilepas cowok kribo itu akan menerjang Tristan.

Tristan berusaha untuk bangkit berdiri. Wajahnya sudah terluka parah. Pelipis serta sudut bibirnya pun sobek karena Ardes terlalu keras menghajarnya.

"Semuanya lo rebut, Des! Apa lagi yang lo mau dari gue? Kasih sayang orang tua, Vania, harta warisan semua lo rebut. Gue juga mau bahagia. Gue juga gak minta banyak kali ini. Cukup Hazel." kata Tristan.

"Wah, anjing nih orang!" Chico hendak maju tetapi Zeus segera menahan bahu cowok itu agar tetap diam tanpa ikut campur.

Biasanya Ardes selalu meredamkan emosinya. Tetapi ketika mendengar nama Hazel disebut, membuat amarah cowok itu tidak bisa dikendalikan. Ardes memang pendiam tetapi ia sudah tahu jika Tristan mulai tertarik pada gadis itu. Begitulah Ardes, berdiam seolah tidak tahu apa-apa. Padahal ia mengetahui apa yang orang lain tidak tahu.

Tidak. Sampai kapanpun Ardes tidak akan pernah merelakan perempuan yang sangat berarti dihidupnya. Camkan itu.

"Hazel punya gue, Tristan." desis Ardes tajam dan tegas mengatakannya. Membuat semua orang di sana terkejut mendengarnya, terutama anak inti Keivazro.

HARDES (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang