42 • BAB MENYAKITKAN

99.4K 9.9K 2.3K
                                    


Jangan lupa vote dan komennya ❤

SIAPA YANG KANGEN ?

EMOT KALIAN PAS HARDES UP ?

WAJIB FOLLOW :

@keivazro
@coretan.vira

@ardes.delvian
@hazelpriyanka
@dirgentazeus
@bejoanakbunda
@ni_ezraa
@panjisayangkamu
@chicoosebastian
@heraasterla
@bintangmichella_

SELAMAT MEMBACA 🙏🙏

SELAMAT MEMBACA 🙏🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

42. BAB MENYAKITKAN

"Aku kira kamu adalah akhir, ternyata kamu adalah bagian awal dari bab yang menyakitkan selanjutnya"

~Hazel Priyanka~

°°°°°°°

Hazel mengemasi barang-barangnya untuk dimasukan ke dalam koper, karena hari ini adalah hari terakhirnya tinggal bersama kakeknya. Tak terasa sudah delapan belas tahun Hazel hidup dibesarkan oleh Rahadi. Ada banyak kenangan-kenangan manis yang tak akan pernah Hazel lupakan seumur hidupnya.

Tatapan Hazel mengarah ke sebuah buku hariannya di atas meja. Ia mengambil lalu membuka buku itu dari halaman pertama. Semua cerita kesehariannya, harapan-harapan, dan doa Hazel tuliskan ke dalam buku itu.

Pintu kamar Hazel tiba-tiba terbuka dan menampakkan sosok Rahadi yang sedang membawa sebuah celengan berbentuk ayam di tangannya.

"Kakek kok udah pulang? Bukannya ini masih jam kerja?" Hazel berjalan mendekatinya.

"Kakek ingin memberikan kamu ini," Rahadi menyodorkan celengan yang ia pegang kepada Hazel.

"Untuk apa?"

"Itu tabungan kakek untuk biaya kuliah kamu selama ini. Meskipun belum cukup, kakek harap bisa menjadi tambahan keperluan kamu,"

"Gak perlu," Hazel menolak halus. "Hazel punya tabungan sendiri kok. Ini buat kakek simpan aja, siapa tau kakek butuh biaya buat cuci darah."

Rahadi tersenyum hangat karena Hazel sangat mengerti dirinya. Melihat cucunya yang sudah beranjak dewasa, membuat Rahadi merasa tak rela melepas gadis remaja itu semakin mengenal pahitnya kehidupan. Namun ia selalu mendoakan yang terbaik untuk masa depan Hazel.

"Kejar mimpi kamu, kalau pun terjatuh kamu harus bangkit karena itu adalah bagian dari perjalanan. Jadilah wanita yang kuat selagi kamu masih mempunyai kaki untuk berlari."

HARDES (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang