52 • WITH YOU

97K 11K 4.2K
                                    

SIAPA YANG KANGEN ? 🙆‍♀️🙆‍♀️🙆‍♀️

Pastiin dulu vote komen yaa bestie ❤❤

Kalian apa kabar ? Baik ? Harus dong..

Terlepas dari konflik mari kita bersenang-senang dulu di part ini karena aku jadi kasian sama kalian 🤣🤣

Gak berat kan konfliknya ?

SIAP RAMAIKAN KOMENTAR ?

SELAMAT MEMBACA SEMUA !!

SELAMAT MEMBACA SEMUA !!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

52. WITH YOU

"Setidaknya kalau bukan sama kamu, Bahagia tidak akan seindah ini"

~Hazel Priyanka~

°°°°°°

"Aku pikir kamu mau ajak pergi ngedate, tapi ternyata belajar buat ujian sekolah. Tau gitu aku tadi pilih tidur aja." gerutu Hazel tidak terima seraya mencebikkan bibirnya karena merasa dibohongi oleh Ardes.

Tadi siang sehabis pulang sekolah, Ardes sempat berkata kepadanya jika nanti sore cowok itu akan datang ke rumahnya. Tentu saja Hazel dengan senang hati langsung menyetujui dan berpikir bahwa Ardes ingin mengajaknya kencan. Kapan lagi seorang Ardes Delvian Dihantara mengajaknya pergi bersama?

Namun imajinasi tentang hal-hal manis yang sejak tadi berkelana di otak Hazel seketika menjadi buyar begitu melihat cowok yang kini berdiri di hadapannya datang membawa setumpuk buku berisi contoh soal untuk ujian sekolah besok.

"Jadi ngedate-nya itu belajar berdua?" tanya Hazel masih tidak percaya jalan pikir Ardes.

"Ya." Tanpa ragu Ardes mengangguk.

"Kejam banget sih? Aku gak mau belajar Ardes, gak mau..." Hazel merengek sambil menggeleng-gelengkan kepala seperti anak kecil yang tidak dituruti keinginannya.

"Besok itu matematika. Kamu harus belajar." ujar Ardes tidak terima penolakan.

Ardes meletakkan barang bawaannya di atas meja kaca dekat sofa. Kemudian Ardes mulai membuka buku catatannya untuk melihat materi yang ingin dia ajarkan kepada Hazel. Sementara Hazel masih memasang wajah cemberut sambil melipat kedua tangan yang di depan dada.

Ardes menatapnya dengan wajah datar. "Duduk."

"Serius kita belajar?" Hazel mengambil duduknya di depan Ardes.

"Iya, Hazel." jawabnya yang membuat Hazel menghela napas pasrah.

"Kerjain latihan soal halaman 115, kalau gak ngerti nanya jangan diam aja." ucap Ardes serius, lalu menyodorkan salah satu buku paket matematika ke arah Hazel. Kedua bahu Hazel merosot turun ketika melihat ada banyaknya soal yang harus dikerjakan. Jika soal pelajaran, Ardes memang terlihat sedikit kejam dan tegas dari biasanya.

HARDES (SUDAH TERBIT) Where stories live. Discover now