01

11.8K 1K 19
                                    

"Mas Zie, dokter Kenzo suruh Saya panggil Mas"

Kenzie, pria itu menoleh pada perawat bername tag 'Lian' yang tengah berdiri di ambang pintu ruangannya.

"Oke. Nanti setelah kunjungan pasien terakhir ya, mbak An. Tolong bilang sama dokter Kenzo. Maaf Saya jadi ngerepotin" ucap Kenzie dengan raut muka sedih.

"Gak apa apa, Mas Zie. Saya bisa apa aja, bahkan melintasi berbagai cerita juga bisa" ujar Lian, perawat itu mulai meninggalkan ruangan Kenzie.

Setelah pintu tertutup, Kenzie berdecak kesal.

"Ah! Asem! Ngapain Abang segala manggil gue, gue 'kan males, gak sadar apa jarak ruangan gue sama ruangan dia jauh banget. Andai aja ada alat teleportasi, gue gak perlu capek capek jalan" gerutu Kenzie.

Ponsel di mejanya berdering, Kenzie segera merubah raut wajahnya, dan mengangkat telepon.

"Halo?"

["Jangan terlalu malas, Zie. Abang tunggu setelah kunjungan pasien terakhir mu, hari ini"]

Tut.

Kenzie menghela nafas, kemudian meletakkan ponselnya di meja lagi.

"ABANGSAT!!!" umpat Kenzie.

"Selamat siang, dokter"

Kenzie tersentak kaget saat seorang pria membuka pintu ruang inapnya, dengan segera, Kenzie mengubah mimik wajahnya.

"Selamat siang, Pak Fael. Dek Askar-nya mana?" Kenzie tersenyum ramah. Pria bernama Fael itu tersenyum.

"Masuk, Tuan Muda" pinta Fael. Seorang remaja masuk tanpa ragu, 2 pergelangan tangannya terbalut perban. Kenzie segera mendekat ke remaja yang dipanggil Askar itu.

"Dek Askar 'coret coret' lengan lagi?" tanya Kenzie dengan cemberut.

"Maaf, dokter. Habisnya mereka bilang Jio gak guna, lebih baik Jio mati gitu. Trus Jio nemu cutter di meja belajar" jawab remaja itu.

Remaja bernama lengkap Alaskar Eljio itu adalah pasien Kenzie, berkali kali Jio datang dengan Fael, Kenzie bahkan tak boleh tau nama keluarga kandung Jio.

"Kok gitu? Terus kalau Dek Askar pergi, yang nemenin Mas dokter siapa? Mas dokter bisa ikutan mati bosan kalau Jio gak main sama Mas dokter"

Entahlah, tapi selama pengobatan Jio, Kenzie selalu memakai metode ini. Dan berefek baik pada Jio.

"Hehe, Jio khilaf, Mas dokter" ujar Jio sembari cengegesan.

Dari sekian banyak pasien yang ditangani Kenzie, hanya Jio, satu satunya pasien yang sanggup menggerakkan hati Kenzie. Kenzie bertekad, ia akan membuat Jio menampilkan senyum tulusnya.

"5 kali. Udah lima kali, Dek Askar kesini dengan keadaan kayak gini. Dek Askar jangan bikin sedih dong" Kenzie berhasil membuat mimik wajah sedih, didukung dengan mata berkacanya.

"Hu'um" Jio menganggukkan kepala.

💤💤💤

Selesai menangani Jio, Kenzie dengan langkah lunglai berjalan menuju ruangan Kenzo, kakak sulungnya.

AlaskarWhere stories live. Discover now