04

7.3K 936 46
                                    

Askar terbangun di pagi hari yang cerah. Tangan kecilnya tanpa sengaja menyentuh wajah Thavilo yang tengah tidur.

"Om Fael...." Memanggil Fael ketika bangun tidur mungkin akan jadi kebiasaan untuk Askar.

Tangan kecil miliknya menyingkirkan tangan besar Thavilo yang melilit perutnya. Askar turun dari ranjang, dan menuju pintu kamar.

"Ung....?" Askar menggaruk keningnya ketika menyadari bahwa pintunya dikunci.

"Wah, sial. Gue dikunci bareng raja iblis" batin Askar.

"Om Faelllll" Askar sedikit meninggikan suaranya, hal itu membuat Thavilo terbangun dan mencari keberadaan remaja kecil yang ia keloni tadi malam.

"Askar?"

"Om Faelllll" Askar masih tak menyerah memanggil ajudan kesayangan Alaskar Eljio itu.

"Askar...." Thavilo beranjak dari ranjang, menghampiri Askar, dan menggendong putra kecilnya itu.

"Om Fael mana?" tanya Askar sembari mengucek matanya.

"Ada Daddy, kenapa nyari Om Fael, hm?" jawab Thavilo sembari menahan tangan si kecil agar tak mengucek matanya.

"Om gak usah sksd deh. Askar gak mau teriak pagi pagi" ucap Askar malas. Thavilo sama sekali tak peduli.

Di luar, tetapi dalam hatinya ia merasa sakit.

Askar menyenderkan kepalanya pada bahu tegap Thavilo, ia menguap ketika rasa kantuk kembali mendera. Mulut kecilnya mengumamkan nama Fael berkali kali, berharap Fael datang bak jin.

Thavilo melangkah menuju kamar mandi dalam kamar besarnya, pria itu mendudukkan Askar di wastafel besar.

"Ini wastafel apa bathup?" batinnya seraya melirik wastafel bak meja besar itu.

"Gosok gigi" ujar Thavilo sembari menyodorkan sikat gigi yang sudah diberi pasta gigi. Askar dengan patuh menggosok giginya. Diam diam Askar tersenyum, meski heran akan sifat Thavilo yang berbeda dengan di ingatan samar *Askar, tetapi pria itu memberikan perhatian padanya, sesuatu yang sudah lama Ayah kandung Askar (Kevin) tak melakukannya.

Memberikan perhatian pada Alaskar Kenzie.

Selesai dengan gosok gigi dan cuci muka, Thavilo kembali menggendong putra keempatnya itu dengan gaya koala, tak lama kepala si kecil sudah menyender pada bahu tegapnya. Kepala keluarga itu melangkah menuju ruang makan, dimana anggota keluarganya termasuk sang adik (Calista) beserta Clara (anak dari Calista) berkumpul.

"Pagi" sapa Clara dengan senyumannya.

"Pagi juga" balas Thavilo. Ia melirik pada Askar yang nampak nyaman dalam gendongannya.

Ayolah, siapa yang bilang gak usah sksd tadi?!

Thavilo akhirnya memilih duduk sembari memangku Askar yang hampir tertidur.

"Om Fael mana?" tanya Askar lagi.

"Saya di sini, Tuan" Fael menyahut. Pria itu sedari tadi berdiri di dekat pintu masuk ruang makan.

Tanpa berkata, Askar turun dari gendongan Thavilo dengan mata setengah tertutup, kakinya melangkah menghampiri Fael, tanpa menyadari bahwa Thavilo mengikutinya dengan langkah kecil.

Fael langsung berlari menghampiri Askar, menggendong remaja yang mendadak jadi pemalas itu.

"Tuan Muda, jangan berjalan dengan mata tertutup" ucap Fael.

"Enggak kok. Tadi buka mata segini 🤏🏻" balas Askar.

"Anda bisa kembali duduk, Tuan Thavilo" ucap Fael sopan.

AlaskarWhere stories live. Discover now