KANAYA 11

66.1K 4.3K 172
                                    

Teman teman Akra datang menghampiri meja mereka, yang tentu saja membuat meja menjadi heboh dan ramai.

"OMO OMOOO, BUBOS DAH KAMBEKKKK"

"Joan masih suka nonton drakor nih pasti" Kana menyahut sambil tertawa kecil.

"Wehhh yoii lah buboss, ada rekomen baru ga nih"

"Adaa, kemaren sempet nonton sama Akra seru banget loh, yakan Ak?" Kana sengaja melirik Ira untuk melihat reaksi nya, dan benar saja gadis itu nampak canggung dengan pembahasan nya, Kana tertawa dalam hati, cemburu huh?

"Hm, lumayan" Akra fokus mengikat rambut Kana, Karena tau gadis itu akan makan.

"Tuhkan, nanti gue kirim lewat cht ya, sekalian sama list drakor gue yang baru" Kana tersenyum.

"Lo semenjak balik dari singapore jadi senyum mulu, ketempelan setan sono lo?" Kevin angkat bicara melihat keanehan Kana.

"Dokter nya galak gitu Vin, katanya gasuka liat gua datar mulu, gue baru di obatin kalo senyum dulu ke dia, terus harus ngobrol juga, jadi kebawa balik gini deh" Kana tidak bohong loh, dokter nya memang sedikit geser.

"Na, nanti nonton ga?" Akra bertanya sambil menatap nya.

"Ada film baru emang?"

"Ada, lo pasti suka"

"Yauda boleh"

"Wehhh mau nonton? ikut dong gueee"

"Jan ganggu yo" Leo membalas ucapan Rio, pemuda itu memang tidak tahu sikon.

Yang di balas tawa kecil oleh Kana dan Akra.

Ira sedari tadi hanya memperhatikan, sesekali menjawab saat Akra mengajaknya mengobrol, ia juga mencoba membuka percakapan dengan Kana, namun di tanggapi seadanya, membuat Akra mengelus punggung gadis itu.

Setelah selesai makan, mereka kembali ke kelasnya masing masing, dengan Akra yang mengantar Kana ke kelas.

Sore hari nya Kana dan Akra sudah bersiap pergi, rencananya mereka akan menonton hari ini, sudah lama sekali mereka tidak menonton bersama, ini juga ucapan selamat datang kalo kata Akra.

Selama di perjalanan mereka tidak mengobrol, hanya keheningan yang menemani mereka.

Kana melirik Akra yang meminggirkan mobilnya dulu, lalu Akra keluar untuk mengangkat telpon.

Akra kembali ke dalam mobil dan menatap Kana, Kana menengok melihat Akra yang menatap nya bersalah.

"Na turun disini gapapa ya? Gue ada urusan"

"Hah?" Kana menatap tak percaya pada akra.

"Nonton nya lain kali aja ya, bisa turun sekarang? Gue buru buru" Kana yang masih syok segera turun ia bahkan lupa untuk mengambil ponsel dan dompetnya, Kana hanya membawa tas putih yang memang sedari tadi ia sampirkan di bahunya, masalahnya adalah di dalam tas ini hanya ada make up!

Kana memperhatikan mobil Akra yang berlalu begitu saja, Kana melihat ke sekeliling nya yang sepi, dan Kana kini ada di dekat sekolah tetangga.

Kana mengepalkan tangannya, ia jelas melihat siapa yang menelpon Akra tadi, ya si protagonis sialan itu yang membuat dirinya di turunkan di pinggir jalan.

Kana sekarang kebingungan bagaimana caranya dia bisa pulang, disini sepi, ia tidak bisa memesan taksi online karena ponselnya ia tinggal saat turun dari mobil Akra.

Saat mengingat itu Kana menjadi emosi lagi, dia terduduk di trotoar pinggir jalan sambil terus mengoceh.

"Emang dia pikir dia siapa bisa nurunin gue di pinggir jalan gini hah?!"

KANAYA (REVISI)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora