KANAYA 20

58.2K 3.4K 50
                                    

"Duduk Kay" keluarga nya juga sangat dekat dengan sahabat sahabat Kana, tentu saja karena mereka tidak kenal sebentar.


"Iya oma" Kay duduk di sofa sebelah tante Vina dan ikut mengobrol ria.

"Loh kirain Kay doang, sini duduk" Ila dan Fana juga akhirnya duduk dengan tubuh yang masih sangat lemas.

"Kalian kenapa?" Vina yang bingung akhirnya bertanya.

"Mabuk tan, biasalah si Kay"

"Mereka nya aja lebay" Kay membalas.

"Jangan suka ngebut ih Kay, bahaya loh"

"Santuy tan" dan mereka lanjut mengobrol dengan para sepupu Kana, sepertinya?

"Dari mana?" Oma Kana bertanya sambil meminum tehnya

"Main" hanya itu.

"Ngapain kesini Ak?" Kini Kana menatap Akra.

"Di telpon oma, sekalian nyariin lo juga"

"Ohh"

"Kana ganti baju dulu deh, gaenak" Kana bangkit dari duduknya.

"Woy, ayo naik"

Ketiga teman Kana akhirnya berlalu ke kamarnya lebih dulu, mereka bahkan meninggalkan nya.

"Sshh" Kana terdiam saat sekali melangkah, sial Kana lupa bahwa tadi ia terkilir.

"Kenapa?" Akra bangkit dari duduknya.

"Keseleo kayanya"

"Coba duduk" Kana menurut.

Akra dengan cepat berjongkok di hadapan Kana, lalu membuka sepatu yang di kenakan Kana.

"Bengkak gini na" Akra beberapa kali mengurut kakinya.

"Udah awas, ada uncle sam, gampang" Kana sedikit mendorong Akra, sepertinya Akra tidak bisa mengurut buktinya kaki Kana terasa lebih sakit.

Kana di papah Akra ke kamar, tadinya Akra ingin menggendong Kana, namun tentu saja di tolak dengan tegas oleh Kana.

Sedari tadi omanya Kana memperhatikan mereka sambil meminum teh, sedikit tersenyum tipis saat melihat Akra memapah Kana, ntah apa yang di pikirkan wanita tua itu, menurut kalian apa?

"Dimana anak itu?" Semua yang ada di ruang tamu langsung diam membisu.

"Mii" Vina menggeleng kan kepalanya, dari awal Vina tidak suka dengan sipat keluarga terhadap Vania, kasihan gadis malang itu.

"Quel, dimana anak itu?" Laura tidak menghiraukan larangan Vina.

"Belom pulang Oma"

"Dasar tidak tahu malu"

"Kayanya sih gaakan pulang, disuruh kak Kana soalnya" Vina diam diam menghela nafas lega, merasa bangga juga pada Kana yang tidak pernah menghakimi Vania, yah setidaknya itu pemikiran Vina.

Sedangkan Kana dan Akra sekarang ada di depan kamarnya.

"Udah Ak sampe sini aja, ada temen temen gue di dalem"

"Bisa ga jalan ke dalem nya?"

"Bisa, nanti gua minta tolong Kay"

"Yauda gua turun lagi" Kana mengangguk mengiyakan.

"Thanks ya"

"Hm, sans" Akra berlalu turun.

"Kayy, tolongin gue jing"

Kay membuka pintu kamarnya, ia sudah berganti pakaian menggunakan piama yang samaan alias couple.

Kay memapah Kana masuk, lalu mendudukkannya di sofa.

KANAYA (REVISI)Where stories live. Discover now