KANAYA 40

38.3K 2K 15
                                    

Kana terbangun dengan napas terengah.

Apa itu tadi?

Kana hendak turun dari ranjang, namun pintu terbuka menampakkan Rayhan.

Mereka berdua saling tatap, lalu Rayhan berbalik sambil berlari ke arah bawah.

Kana mengerutkan keningnya bingung, ia memilih turun dari ranjang dan berjalan ke arah bawah.

Semua keluarganya datang tergopoh gopoh, membuat Kana kian bingung.

"Kalian kenapa?" Kana memecah keheningan.

"Kana" Fiona datang menghampiri nya, lalu memeluk nya erat, dapat Kana rasakan maminya itu menangis.

"Masuk dulu" Reynald membuka pintu agar mereka dapat masuk.

Kana duduk, setelah itu Fiona bercerita bahwa Kana tiba tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri, menurut dokter keadaan Kana itu baik baik saja, tidak ada yang salah ntah apa yang salah hingga Kana tidak sadarkan diri.

Bisa dibilang Kana koma, dengan keadaan yang baik baik saja.

"Abelar'd anniv kapan?" Hanya itu kata yang keluar dari mulut Kana.

"Nanti malem"

Kana termenung, tidak terasa kini ia berada di akhir hidupnya.

"Kamu mau dateng?" Reynald mengusap pelipis Kana yang banjir keringat.

Kana mengangguk.

"Kamu yakin? Kamu baru sadar" Fiona menatap khawatir.

"Gapapa mi"

Sejujurnya jantung Kana berdegup kencang, ia takut, sangat takut.

"Yauda siap siap udah sore nih"

Begitulah mereka bubar dan bersiap untuk ke perayaan nanti.

Kana memejamkan matanya menetralisir degup jantung nya.

"Gapapa Naya, lo pasti bisa" Kana memeluk dirinya sendiri dan mengusap usapnya pelan.

Kana tidak punya waktu untuk memikirkan mimpinya dan setelah itu ia bangkit untuk pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi kini ia tengah memandangi dirinya di depan cermin, menatap pantulan dirinya yang dibaluti dress berwarna biru dongker.

Menghela nafasnya, lalu segera berlalu mengambil tas dan turun kebawah, dilihatnya semua orang sudah siap, kini jam menunjukkan pukul 19.07.

"Ayo" Reynald dan Fiona memimpin di depan.

Mereka semua menaiki mobil yang sama, mobil yang memang khusus di siapkan untuk mereka jika ingin berpergian.

Selama di perjalanan Kana hanya menatap jalanan, sambil sesekali mengelus dadanya karena detak jantung yang terus menggila.

Tak lama mereka pun sampai, disana sudah ramai wartawan yang mengambil gambar para tamu yang baru datang.

Mereka pun turun lalu sedikit melambai pada kamera, dan setelah itu mereka segera masuk.

Acara di mulai, banyak sambutan sambutan yang di lakukan, acara pun satu persatu mulai selesai.

Dan selama itu Kana sama sekali tidak melihat Geo, Kana menghela nafas sedih.

Tiba tiba pandangan nya menggelap, sesaat membuka mata, kini Kana berada di pinggiran tangga, memerhatikan Akra dan Ira yang sedang bermesraan ria.

Tiba tiba Vania datang menghampiri mereka dapat dilihatnya Akra dan Ira tidak sadar, dengan cepat Kana berlari menghampiri disaat ia melihat Vania hendak mendorong Ira.

KANAYA (REVISI)Where stories live. Discover now