KANAYA 35

34.4K 1.8K 35
                                    

Nafas Kana tercekat.

"Pantes hidup gue menderita terus, ternyata karna takdir gue emang di tulis tragis ya sama penulis novel itu"

"Van..." Sangat sulit rasanya mengeluarkan suara.

Lalu disini lah Kana dan Vania sekarang, di balkon kamar Kana.

"Jadi lo udah coba rubah takdir lo?"

"Hm, tapi yang gua alamin sekarang, gua mulai lupa semua yang pernah gua alami di luar novel itu"

"Geofan arrazka abelard, lo kenal dia kan?"

"Iya"

"Dia cowo gue"

Vania menatap Kana tidak yakin.

"Gue serius"

"Halu lo kak?"

"Gue harus apa van? Geo ga inget gue sama sekali"

"Tapi yang lebih gue takutin, gue yang lupain geo"

"Kan ada buku ini" Vania menunjuk buku catatan milik Kana.

"Gue kadang tiba² pindah tempat, dan setiap habis pindah tempat, rasanya ingatan gue di hapus setengahnya, lama lama ingatan gue bisa habis"

"Kan ada gue, bisa ko gue ingetin"

"Kalo lo juga lupa?"

"Kalo itu gue gatau"

Kana diam menatap lurus kedepan.

"Pantes Ira selalu beruntung, ternyata dia protagonis nya, gue kadang bingung kak kenapa hidup gue tragis banget, sekarang gue ngerti kenapa, karna ternyata gue tokoh antagonis di cerita itu"

"Lo mau tau sesuatu ga ka?" Vania menatap Kana.

Kana menaikan alisnya.

"Ira..., dia kembaran gue"

Kana menatap vania serius.

"Gua serius ka, bokap kandung gua sama Ira masih hidup, dan dia yang ngatur kehidupan gua sama Ira"

"Jadi selama ini lo bully Ira itu cuma akting?"

Vania mengalihkan tatapannya ke depan.

"Ngga"

Kana bingung, sebenernya ada apa dengan alur novel ini.

"Ira gatau apa apa walaupun kehidupan nya di atur, gua di bikin jadi antagonis dan Ira di bikin jadi protagonis, Ira selalu bahagia dan beruntung, dan gue harus selalu kotor supaya Ira terus bersih"

"Contohnya Akra, gue gapernah suka sama dia, cuma kagum aja waktu pertama kali ketemu, dan bokap gue mau Ira dapetin Akra supaya kehidupan dia sama Ira terjamin, dan kaya yang lo tau sekarang, gue harus terus"an bully Ira supaya dia dapet belas kasihan dari Akra"

"Gue bully Ira sesadis itu juga karna gue lampiasin rasa muak gue ka, ya walaupun kalo terlalu parah papa bakal pukul gue"

"Ira?"

"Seperti yang gue bilang, Ira itu bersih dia gatau apa apa" Vani menatap lurus kedepan.

"Jadi lo bukan anak kandung nya om Raka?"
Kana masih bingung dengan semua ini.

Vania mengangguk.

"Setelah mama sama papa pisah, papa bangkrut dan ngejual gua ke papi Raka, setelah gua tinggal sama papi dan punya orang tua baru, gua baru ngerasa hidup, tapi sayang itu ga lama kak, kaya yang lo tau papi sama mami angkat gue meninggal, dan gue tinggal sama keluarga lo" Tatapan Vania benar benar beda dengan yang biasa Kana lihat, tatapan penuh rasa sakit.

KANAYA (REVISI)Where stories live. Discover now