• KAGUM ( 4 )

119 78 22
                                    

< Happy Reading >

Disinilah Naira berada, yang tak lain adalah sekolah barunya. Naira nampak kebingungan mengapa dirinya diperhatikan oleh orang orang dari yang dekat hingga jauh, Naira sempat berfikir apa karna ia memakai jilbab? Naira bisa berfikir seperti itu karna disekolah ini Naira belum melihat adanya perempuan yang sama sepertinya yang memakai jilbab.
tetapi Naira tak memperdulikan mereka, ia lebih memilih segera bergegas mencari kelasnya.

Sepanjang jalan Naira diperhatikan oleh mereka , jujur Naira sangat risih dilihat seperti itu, ia pun langsung mempercepat jalannya sampai tiba tiba ia tak sengaja menabrak lelaki yang tak ia kenal, lelaki itu terlihat tegas, tinggi, dan tampan. yang tak lain adalah Azzam Al Fahriz

Azzam adalah lelaki yang cukup terkenal di sekolah ini , banyak perempuan yang menyukai nya sampai pernah ada yang menembaknya secara terang terangan tetapi ia tolak, Azzam menolak mereka karna alasan ia tak ingin berpacaran dahulu.

"Eh astagfirullah, maaf saya gasengaja"
Ucap Naira yang langsung meminta maaf sembari menundukkan kepalanya, ia tau yang ia tabrak adalah lelaki , Naira benar benar malu dan ingin menghilang saat ini. apalagi orang orang malah semakin memperhatikan nya dengan tatapan yang berbeda beda.
Baru aja masuk sekolah udh sial aja, sabar sabar.. - batin Naira

"Lain kali hati hati"
Ucap lelaki yang Naira tabrak dan lelaki itu langsung melangkah kan kakinya pergi

Naira tak membalas perkataan lelaki tadi ia pun langsung melanjutkan niatnya untuk mencari dimana kelasnya berada

Saat tengah tengah serius nya tiba tiba Naira dipanggil oleh seseorang lelaki yang ia pun tak tau itu siapa, karna merasa dirinya dipanggil ia pun menoleh kebelakang

"Naira"
Ucap seseorang yang tak Naira kenali

"Maaf , apa bapa memanggil saya?"
Tanya Naira

"Iya saya memanggil kamu, kenalin saya Pa rizal sahabatnya ayah kamu.
Naira kamu lagi cari kelas kamu kan?"

"iya om- eh maksudnya pa rizal"
Naira sangat malu terhadap dirinya sendiri bisa bisanya ia menyebut om

Pa rizal yang melihat muka Naira seperti menahan malu itu sontak menahan tawanya

"Sudah sudah tidak apa apa, sekarang mari ikut saya biar saya tunjukkan kelas kamu dimana"
Ucap pa rizal yang langsung diangguki oleh Naira

🌸🌸🌸

kelas yang akan ditempati Naira pun sedang ramai, entah tidak biasanya seramai ini

"Eh cup lu denger ga katanya ada murid baru dikelas kita, gue denger denger sih dia pake jilbab"
Ucap Dika kepada ucup

"Denger sih tapi kalo denger dia pake jilbab gue gatau, emangnya kenapa? lu naksir dik?"
Tanya ucup

"Heh gila lo, gue aja gakenal tuh sama si cewe jilbab itu,
lagian gue tuh anti lop lop"
Jawab Dika sembari melempar minumannya yang sudah habis kepada ucup

"lebih gila mana sama lu, orang punya nama malah disebut cewe jilbab"
Sinis Ucup

"lu bodor apa gimana sih cup, kalau gue tau namanya udh dari tadi gue sebut"
Emosi Dika pada ucup
Karna perkataan Dika seisi kelas tertawa melihat tingkah mereka berdua yang terkadang kadang akrab seperti adik kaka, dan terkadang kadang saling adu mulut

"Udh dik santai aja kali, ucup kan emang dari berojolnya kaya gitu"
Ucap lika yang tiba tiba berkata seperti itu

"Tros hina gue trossss"
Kata ucup
Sekelas tertawa lagi melihat tingkah ucup benar benar nasib yang buruk

"Santai cup gue dipihak lo ko, lagian Lika belain Dika kan karna Dika itu pujaan hatinya"
Ucap meira yang membuat sekelas heboh karna ucapannya.
ia memang anak yang mudah keceplosan, gadis polos yang menyukai ucup.

Lika yang mendengar perkataan dari meira sontak menatap tajam kearah meira, bisa bisanya ia keceplosan disaat sedang ramai

"Hehe sorry"
Meira pun meminta maaf kepada Lika sembari tersenyum kaku

"Woi pa rizal dateng woiiii"
Ucap Gilang yang hobinya selalu berdiri di depan pintu dan ketika melihat guru pasti selalu berteriak, sekelas pun sudah tak heran melihatnya

Sementara Azzam yang daritadi hanya menyimak obrolan teman sekelasnya, karna memang Azzam adalah tipikal lelaki irit berbicara, teman temanya pun juga sudah tak heran lagi. namun obrolan Dika dan Ucup membuat fikirannya tertuju kepada perempuan yang tadi ia temui , perempuan yang tak sengaja menabraknya akibat terburu buru, tapi tak lama dari situ Azzam langsung menyadarkan dirinya
Ngapain saya pikirin dia , astaghfirullah - batin Azzam

"Eh tapi tadi pa rizal dateng sama cewe jilbab itu yang tadi kalian omongin"
Ucap Gilang

"Wih kalau gitu gue harus siap siap dong, siapa tau dia terpikat sama gue"
Ucap dadang ia memang lelaki konyol, humoris, selalu membuat teman temannya tertawa , sifatnya tak jauh beda dari ucup

"Sadar dang, modelan cewe kaya dia mana mau sama lu, lu aja kemarin baru ditolak kan sama cewe kelas sebelah si Sinta"
Perkataan kinan membuat seisi kelas menahan tawanya , dadang pun menahan rasa malunya

"Heh palalu"
Sinis dadang kepada kinan

"Udah dang emang kenyatannya kan, putusin dulu aja sono 3 pacar lu baru pantes ngomong begitu"
Perkataan Dika sontak mendapat tatapan tajam dari dadang

🍂🍂🍂

"Selamat pagi, Anak anak sekarang kalian kehadiran murid baru , bapa harap kalian semua bisa berteman dengan baik."

"Naira ayo sini masuk"
Lanjut pa rizal

Sesaat Naira masuk ke kelas semuanya pun teralih kepada Naira mereka memperhatikan Naira dengan tatapan yang berbeda beda seperti tadi, ada yang menatapnya kagum,tidak suka,dan biasa saja.

"Baik, Naira silahkan perkenalkan diri kamu kepada teman teman sekelas mu"
Ucap Pa rizal yang diangguki oleh Naira

"Assalamu'alaikum wr.wb , perkenalkan nama saya Alnaira Shakeela Qaireen saya pindahan dari Bandung, kalian bisa panggil saya Naira, semoga kita bisa berteman dengan baik" Dengan ragu Naira pun membuka suara

Banyak perkataan yang Naira bisa dengar dari teman teman sekelasnya, tapi ia memilih untuk tak peduli

Jadi namanya alnaira

MasyaAllah

gilak jodoh gue

gasabar jdiin dia temen gue

dan masih banyak lagi.

"Sekarang kalian sudah kenal kan dengan Naira, nah Naira kamu bisa duduk dibelakang Azzam"

Azzam yang merasa dirinya disebut merasa terpanggil, bisa bisanya ia duduk berdekatan dengan perempuan yang tadi menabraknya.

"Mohon maaf, Azzam yang mana ya pa?"
Bingung Naira

"Itu Azzam"
Tunjuk Pa rizal

Naira pun sontak terkejut melihat tunjukkan pa rizal yang ternyata lelaki tersebut adalah lelaki yang tak sengaja ia tabrak
Sabar - batin Naira

mengapa Naira bisa tau bahwa lelaki itu adalah lelaki yang ia tabrak? karna sebelum Naira tak sengaja menabrak nya ia juga tak sengaja melihat sedikit penampilan lelaki itu, makanya ia bisa mengenali Azzam.

"Baik pa"
Tersenyum canggung kepada pa rizal

naira duduk ditempat yang didepannya adalah Azzam lelaki yang tadi pagi ia tabrak.

"Sekarang bapa keluar dulu, dan setelah ini Bu Intan akan mengajar dikelas kalian"
Ucapan pa rizal dibalas anggukan.

>>>>>

KAGUM [ END ]Where stories live. Discover now