• KAGUM ( 21 )

57 24 29
                                    

< Happy Reading >
.
.
.
.
___________________________________________

"Berharap akan berakhir bersama,Walau tahu semesta mempunyai kenyataan yang tak terduga."
- Alnaira Shakeela Qaireen -

Sepulangnya didalam mobil yang terjadi hanyalah keheningan mereka benar benar tak ada berbicara sama sekali. Mereka sibuk dengan fikiran nya sendiri - sendiri.

Yang paling pahit ialah Naira, ia benar benar tak menyangka akan mengalami penyakit yang serius ini, jika nanti ia pergi siapa yang akan membuat ke-dua orangtuanya itu bangga?

Namun ia merasa tak ada gunanya juga hidup dengan penyakitnya ini, membuat orang repot dengan biaya yang cukup mahal itu.

Apalagi dengan terus terus san memakan obat , yang kini semakin parah penyakitnya semakin banyak obatnya.

Wajar, Naira juga bisa merasa lelah akan semua hal yang telah terjadi..

Fikiran nya kini tertuju pada seorang lelaki bernama "Azzam" Tak tahu karna apa dan mengapa, namun fikiran nya terus menerus tertuju padanya.

Bagaimana perasaannya saat dia tahu kalo aku sudah stadium 3 - Batin Naira.

Apalagi ia adalah lelaki pertama yang Ayah suruh untuk menjaga ku? - Batin Naira

Jika aku pergi nanti, siapa yang akan Ia jaga? - Batin Naira

🖤

"Bun"

"DIAM!"
Jawab Fina

"Kenapa kamu ga kasih tau Bunda atau Ayah?!"

"Bunda sama Ayah kecewa sama kamu Naira, Mati - Matian Ayah sama Bunda jagain kamu dan merawat kamu! Tapi apa? Kamu malah sembunyikan semua, dan sekarang Bunda sama Ayah harus melawan kenyataan tentang ini!"
Ucap Fina dengan mata yang terlihat menahan tangis

"Bun, tapi maksud Naira ga gitu. Naira takut kalo Naira ngerepotin Bunda sama Ayah"

"Naira juga takut, Tapi mau bagaimana pun ini semua udah terjadi. Naira kaya gini juga cape bun! Terus terus san minum obat setiap mau tidur!"

"Lagian ini semua udah terjadi dari lama, Kita tinggal ikutin takdir Allah, Naira juga udah pasrah dengan semuanya dengan apapun nanti yang terjadi, Naira siap."
Jawab Naira dengan perasaan yang sesak.
Benar benar sesak, rasa sakit benar benar menusuknya..

*Plak!

Suara tamparan keras terdengar dan terasa pada wajah Naira.
Alfin menampar Naira dengan keras membuat gadis itu memegang pipinya yang kini sudah me merah, pertama kali ia ditampar oleh Ayah nya sendiri.
Sementara Alfin ia melakukan itu karna sudah tak tahan dengan ucapan Naira.

"SIAP UNTUK APA HAH? JAWAB AYAH NAIRA?! SIAP UNTUK APA!?"
Keras Alfin dengan muka penuh amarah

"KAMU SIAP MENINGGALKAN AYAH DAN BUNDA DISINI? KAMU SENANG DENGAN PENYAKIT YANG ADA DALAM DIRI KAMU HAH?!"
Tanyanya yang lebih keras dari bicara yang sebelumnya

"GAADA YANG SENANG DENGAN PENYAKIT INI YAH, NAIRA SEDIH, NAIRA SAKIT, DAN NAIRA CAPE, TAPI MAU BAGAIMANA PUN KITA HARUS TETAP TERIMA DENGAN KENYATAAN INI!"
Ucapnya

KAGUM [ END ]Where stories live. Discover now