• KAGUM ( 10 )

101 68 15
                                    

< Happy Reading >
.
.
.
________________________________________

"Nih minum, saya tau kamu lagi kehausan"
Yang tak salah lagi seseorang itu adalah...

ya, seseorang itu adalah Azzam Al Fahriz

Naira yang melihat Azzam pun terkejut bukan main, apa alasan ia memberikannya minum? Entah Naira pun tak tahu
Karna tak enak untuk menolak, Naira menerimanya dengan senang hati dan meminum nya

"Makasih ya."
Ucap Naira sembari menerima botol minum yang masih dipegang ditangan Azzam

Setelah Naira meminum nya, kawan kawan lelaki itu pun datang dengan heboh tak seperti Lika,Meira, dan Kinan mereka masih diam ditempat dengan perasaan tak menyangka.
Sementara orang orang yang menyukai Azzam daritadi hanya memandang Naira dengan tatapan tak suka, dan trus menerus mengomentari Naira.

Caper banget sih

Itu bukannya murid baru ya?

Gila, Azzam kesambet apaan ngasih minum tuh cewe

Ga cocok!

Dan masih banyak lagi...

"OHHHH JADI AIR MINUM NYA BUAT ORANG TERKASIH"
Goda Dika kepada Azzam

"Dugaan gue bener kan lo suka sama Naira"

"Zam sejak kapan lo suka Naira"

"HAH?! NAIRA BENER KAN DUGAAN GUE TERNYATA AZZAM JUGA SUKA SAMA LO, POKONYA ISTIRAHAT NANTI NAIRA SAMA AZZAM TRAKTIR KITA GAMAU TAU!!
Ucap Meira yang sedikit teriak

"Hah? Eh ngga ngga aku gasuka sama Azzam, kamu salah faham Meira"

Entah harus memakai kata apalagi untuk menjelaskan bahwa dirinya tak menyukai Azzam pada Meira. Karna sebanyak apapun Naira berkata bahwa ia tak menyukai Azzam, ia akan tetap tak percaya.

"gue juga gasuka sama Naira, gue cuman kepikiran aja kalo dia gaminum nanti dia pingsan"
Balas Azzam yang dibalas tatapan curiga oleh mereka kecuali Naira

Naira hanya fokus dengan perkataan Azzam, ia berbicara memakai kata lo - gue pada mereka, tetapi waktu dengannya ia memakai kata saya - kamu.

Maksud dia ini apasih? - batin Naira

^^^^^

kejadian di pagi tadi membuat Azzam dan Naira sedikit merasa Canggung.
untungnya tadi pagi ada sosok Bu lia yang membuat suasana menjadi berubah.

Kantin, ya saat ini Lika, Naira, Meira dan Kinan sedang istirahat.
bedanya saat ini mereka tak semeja dengan kawan kawan Azzam itu..

"Nai sorry ya soal tadi pagi"
Ucap Meira dengan perasaan dan muka yang terlihat merasa bersalah

"Gapapa mei, aku ngerti kok dan aku udh maafin kamu"
Sembari tersenyum kepada Meira

"Lain kali saran gue kalo mau ngomong hati hati Mei"
Kata Kinan

"Nah bener tuh, kita bukan mau salahin lo tapi kita ngingetin lo biar gaterjadi lagi kejadian kaya gini"
Lanjut Lika

"Iya, makasih saran saran nya guys gue bakal usahain untuk gakaya tadi pagii"
Jawab Meira

"Pulang sekolah gimana kalo kita main?"
Ide Lika

"Em boleh, dirumah aku aja gimana?"
Kata Naira

"Boleh juga tuh nai, kita kan belum pernah main dirumah lo"
Kata Meira

"Kinan lo ikut ga? gue mohon kali ini lo ikut kita pulang bareng dan main dirumah Naira ya, kali kali jangan bucin mulu sama si verox verox ituuu"
Lanjut Meira

"Vero Mei bukan Verox"
Kesal Kinan

"Iya pokonya itu lah, gajauh beda juga jadi gausah dipermasalahin"
Asli Kinan ingin memukul Meira saat ini juga, namun jika ia melakukan itu permasalahan nya akan semakin panjang

"Jadi gimana lo bisa ikut ga nan?"
Tanya Lika sembari memastikan

"Iya gue ikut"
Jawab Kinan

"Yey"
Ucap mereka ber tiga (Naira, Lika, Meira)

Sementara Azzam dan kawan kawannya yang bertempat tak jauh dari meja Ke empat cewe itu, mereka tak sengaja mendengar perbincangan nya.

"Eh gimana kalo kita ikut gabung sama mereka?"
Ucap Dadang yang tiba tiba

"Halah sok sok an gabung bilang aja lo mau modus"
Jawab Gilang

"Heh lo juga mau kan sebenernya?! gausah malu malu deh kalian semua"
Ucap Dadang

"WOY LIKA! SINI LU"
Panggil Dadang pada Lika membuat kawan kawan nya itu tak habis pikir

Lika yang mendengar namanya dipanggil ia pun menghampiri Dadang

"Apa? lo mau apa?"
Ucap Lika dengan nada yang tak santai

"Wis kalem bre, gue cuman mau ngomongin soal kalian tadi yang katanya mau main dirumah Naira, kalo kita gabung boleh ga?"
Tanya Dadang

"Hah gabung?tumben bener"
Jawab Lika

"ya kan Naira juga murid baru, sekalian mempererat pertemanan kita juga"
Kata Dadang

"Hm, yaudah gue tanya Naira dulu karna keputusan bukan di gue tapi di Naira"
Ucap Lika lalu pergi kearah meja nya

"Heh gendang, lo ngapain minta minta gabung sama mereka sih?!"
Sinis Gilang

"ya gapapa kan kali kali"
Ucap Dadang

Sementara dimeja Naira

"Lik ada apa?"
Tanya Naira

"Dadang sama yang lainnya gasengaja ngedenger obrolan kita, dia bilang mereka mau gabung sama kita buat main sepulang sekolah nanti, trus gue jawab ya gue harus tanyain dulu sama Naira karna keputusan bukan ditangan gue tapi ditangan dia, jadi gimana Nai? boleh ga?"
Jelas Lika

Aduh gimana ya - Batin Naira

"Em boleh lik, ajak aja"

"Yaudah gue kesana lagi ya"
Kata Lika

"Nai lo serius kan? Ga keberatan kan?"
Tanya Meira

"InsyaAllah ngga"

Sesaat Lika sampai dimeja Dadang dan kawan kawannya

"Gimana lik?"

"Kata Naira boleh, jadi kalian sepulang sekolah ke rumah Naira aja nanti gue serlok"
Ucap Lika

"Yaudah sampein makasi buat Naira"
Balas Dadang yang diangguki oleh Lika

🍂🍂🍂

"Lo semua pada mau kan?"
Tanya Dadang pada teman temannya itu

"Hm"
Hanya itu yang mereka jawab

"Oke! Pulang sekolah kita cussss"
Seru Dadang








Gimana ya suasananya saat mereka main bareng? Dan reaksi orang tua Naira saat bertemu sosok lelaki seperti Azzam Al Fahriz?😋

KAGUM [ END ]Where stories live. Discover now