• KAGUM ( 19 )

63 31 32
                                    

< Happy Reading >

Gilang yang melihat kedatangan Naira dan Azzam langsung membuka obrolan

"Eh Naira Azzam kalian abis darimana?"
Tanya Gilang

Bukannya Naira atau Azzam yang menjawab ternyata yang menjawab adalah Lika.

"Naira Azzam maafin ya kakek ini orangnya pelupa"
Ucap Lika sembari menatap Tajam Gilang

"Apa lo bilang? Lo manggil gue kakek hah?!"
Kesal Gilang pada Lika

"Iya kenapa? Lagian lo udah tau mereka abis dari kamar mandi ngapain lo masih nanya"
Kata Lika menjelaskan pada Gilang dengan perasaan yang masih kesal

"Gue udah tau."

"Trus ngapain lo nanya dodol"
Kata Lika

"Cuman basa basi"
Azzam dan Naira terkekeh melihat jawaban yang dilontarkan oleh Gilang

"Basa basi lo terlalu basi."
Ucap Lika dengan sinis.

"Yaudah si maapin elah"
Ucap Gilang yang merasa Lika masih marah padanya

"Eh tapi lagian lo juga kan bakal jadi nenek"
Tiba tiba Gilang

"Oh ngertii gue ngerti, Lang lo mau kakek nenek an sama Lika ya?"
Goda Kinan

"Amit amit"
Ucap Lika yang akhirnya berbicara

Yang lain pun sontak tertawa melihat drama yang terjadi.

~~~

kini mereka sedang bersantai sembari menikmati makanan yang sudah Meira sajikan di rumahnya.

Mengapa mereka bisa bersantai? Ya karna pekerjaan mereka kini sudah selesai

"Mei makanan dirumah lo enak enak banget dah, dirumah gue paling telor, tempe, sama tahu doang."
Ucap Dadang

"Astaghfirullah Dang, kamu gaboleh gitu walaupun hanya itu tapi kamu harus mensyukurinya. Masih banyak loh yang lebih kurang dari kamu diluaran sana, lagian hidup itu jangan terus ngeliat ke atas nanti timbul rasa iri dan malah bikin kita ga mensyukuri atas apa yang udah Allah kasih.
Sekali kali kamu harus lihat kebawah masih ada orang yang lebih susah, sementara kamu yang Alhamdulillah nya masih di kasih nikmat dan rezeki untuk makan ga bersyukur."
Jelas Naira
Semua pun tersentuh dengan Ucapannya.

Walaupun Naira hanya menyebutkan nama Dadang tapi teman temannya yang lain juga tertampar dengan Ucapan Naira.
Mereka juga sering mengeluh seperti Dadang.

"Astaghfirullah maafin gue ya Nai, gue masih suka jarang buat bersyukur."
Ucap Dadang dengan muka yang amat merasa bersalah

"Gapapa Dang, minta maafnya jangan ke aku tapi ke Allah"
Lembut Naira

Dadang pun mengangguk

"Makasih juga berkat ucapan lo gue jadi sadar kalo gue selama ini masih kurang bersyukur, makasih sekali lagi Nai."
Kata Dadang sembari tersenyum manis pada Naira dan dibalas senyuman kecil oleh nya, Namun sedikit lama sampe sampe tak sadar ada yang merasa panas melihat perilaku Dadang pada Naira

Yang tak lain adalah Azzam, ia kesal pada Dadang.

Didalam hatinya ia mengoceh sendiri.

Dadang ngapain senyum ke Naira gitu banget ya - Batin Azzam

Naira juga kenapa sih ngebales senyum - Batin Azzam

Apa Dadang suka sama Naira? Jangan sampe!!!! - Batin Azzam

Ya seperti itu lah yang sedang Azzam fikirkan.

Teman - teman yang lain pun peka terhadap Azzam, mereka bisa lihat jelas bahwa Azzam cemburu karna Dadang tersenyum sangat manis kepada Naira.

KAGUM [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang