Penyelidikan

55 4 2
                                    

"Maaf membuatmu menunggu lama Dave," Harry yang baru masuk ke dalam ruang kerjanya di kantor Auror segera duduk ke kursinya.

"Aku juga belum lama tiba disini Mr. Potter," Jawab David sambil berdiri.

"Duduk saja," seru Harry mempersilakan David duduk kembali. "Jadi, apa informasi terbaru darimu?"

David membuka file yang ia pegang. Harry melihat beberapa foto di dalamya.  "Apa ini?" tanya Harry.

"Mereka tidak  ber-disapparate Mr. Potter," David menunjukan foto suatu jejak bekas suatu benda yang menempel pada tanah.

"Maksudmu mereka memakai portkey?" Harry langsung mengerti.

David mengangguk dan berkata,"Menurutku ini lebih masuk akal. Akan sulit ber-disapparate jika membawa balita." 

Harry terus mengamati beberapa foto yang David berikan padanya sampai akhirnya Ron masuk tanpa permisi seperti kebiasaanya dan tanpa sengaja melihat foto-foto yang bertebaran di meja Harry.

"Apa ini Harry?" tanya Ron penasaran.

"Bukan apa-apa," Harry segera merapikan foto-foto di mejanya tetapi Ron mencegahnya.

"Tidak usah terburu-buru merapikannya Harry," gusar Ron karna tidak mau Harry merahasiakan sesuatu darinya.

"Ron, ini urusan tim ku," Harry menjelaskan.

"Harry, jangan kira aku ini bodoh. Selama ini kau tidak pernah ikut langsung dalam tim  pencarian Lily. Jangan kira aku tak tau kalau kau membuat tim sendiri untuk mencarinya," Ron berusaha tenang karna sudah ditinggalkan Harry dalam mencari keponakan bungsu-nya. "Tolong hargai kami juga Harry."

"Pencarian ini telalu lamban Ron!" tanpa sengaja Harry membentak Ron. "Aku tidak tahan seperti ini terus menerus."

"Mr. Potter, tolong tenang," Dave menepuk punggung Harry pelan. "Lebih baik kita lanjutkan pembicaraan kita. Aku yakin ini bisa menjadi titik terang kita."

"Maaf, pikiranku kacau," Harry berseru melembut.

"Harry, aku mohon, terbukalah kepada kami," Ron kali ini menepuk pundak Harry. "Ayo kita cari Lily bersama-sama. Aku mohon jangan seperti ini. Kasihan Ginny dan anak-anak. Mereka juga membutuhkanmu. Jangan sampai hal buruk menimpamu juga."

Harry menenangkan dirinya dan akhirnya menerima tawaran Ron. Dia memberitahukan semua yang sudah tim-nya temukan dalam pencarian ini.

"Aku masih penasaran motif penculikan ini. Apakah ini penculikan secara acak atau memang sudah direncanakan," seru Ron sambil membuang nafas panjang.

"Menurut Dave penculiknya adalah penyihir setengah goblin," seru Harry.  Setelah surat yang dia dapatkan semalam ia yakin penculik Lily memiliki motif balas dendam. Tapi Harry sendiri tidak tau tindakkan apa yang membuat penculik itu ingin balas dendam dengannya.

"Apa menurutmu ada banyak penyihir setengah goblin di Inggris?" Ron mengernyitkan alisnya. "Aku sendiri baru pertama kali melihat penyihir setengah goblin saat kakus mengerikan itu."

"Kita bisa mencaritahu dari data registrasi penyihir di Kementerian," seru David. 

"Ide bagus," jawab Harry. "Aku akan meminta Sandy mencari tahu." Harry menambahkan pada David, "Dan bisakah kamu mencari tau ke Departemen Transportasi Sihir tentang Porkey dari Hutan di perkemahan itu?"

"Tentu. Aku akan segera mencari tahu. Tapi aku membutuhkan surat pengantar dengan tanda tanganmu agak dapat mengaksesnya, karna aku masih pegawai junior disini," jawab Dave.

"Baiklah, aku akan meminta bagian adminstrasi membuatkan suratnya. Setelah aku menandatangani-nya aku akan memberikannya padamu," jelas Harry.

"Harry, apa kau mengalami hal-hal aneh belakangan ini? Mungkin ini bisa jadi petunjuk kita," tanya Ron.

Harry sebenarnya ragu untuk memberitahukan surat yang ia terima tapi akhirnya dia memberitahukannya juga. "Aku menerima ini semalam," Harry mengambil surat itu dari dalam tasnya. "Aku tidak paham apa salahku padanya. Aku juga tidak mengerti barang apa yang dia maksud."

Ron dan Dave membaca surat itu bersamaan, Ron tampak gemetaran saat selesai membacanya. "Harry," suara Ron pun ikut gemetar. "Ini maksudnya Lily belum meninggal kan?"

"Ron!" Bentak Harry membuat Ron dan Dave terkejut. "Aku tidak akan memaafkanmu jika kau berkata seperti itu lagi sekalipun kau adalah Kakaknya Ginny."

"Maaf," cicit Ron seperti tikus yang ketakutan dengan sikap yang baru saja Harry lakukan.

"Aku akan mencari tahu siapa dia. Aku juga akan mencari tahu apa maksudnya."

"Maaf Mr. Potter," Dave tampak ragu untuk bertanya karna baru pertama kali melihat Harry yang seperti itu.

"Ya Dave?" suara Harry kembali melembut.

"Surat ini dikirim melalui apa?" Dave bingung karna sudah lama sekali tidak pernah melihat pengiriman surat secara langsung. 

"Penculik itu memakai burung hantu," jawab Harry

"Bagus!" desah Ron kesal. "Dia cukup pintar sehingga sulit untuk kita telurusi kecuali ada yang mengawasi langit sepanjang malam."

"Mungkin kita bisa," seru Dave antusias. "Tapi mungkin itu akan sedikit melanggar peraturan kementerian," tambah David dalam hati.

"Aku akan membereskan masalah burung hantu ini Mr. Potter," lanjut Dave lagi.

====

TBC



DerelictWhere stories live. Discover now