Pertemuan Kembali

23 2 0
                                    


Dengan cepat Harry, Dave, dan Sandy meninggalkan Hogsmeade dan menuju ke Forest of Dean dengan penuh tekad. Mereka berlari melewati jalan-jalan yang dipenuhi oleh kabut tebal, dengan harapan dapat menemukan jejak yang akan membawa mereka lebih dekat pada keberadaan Lily.

Saat mereka tiba di hutan, suasana mulai terasa semakin gelap dan mencekam. Daun-daun berguguran dari pepohonan yang tinggi, menciptakan suara gemuruh yang menambah ketegangan. Harry, Dave, dan Sandy saling bertukar pandang, menguatkan satu sama lain dalam tekad mereka untuk menemukan Lily.

Mereka berjalan ke dalam hutan dengan hati-hati, mencari petunjuk yang mungkin mengarahkan mereka pada keberadaan Rigort atau Lily. Setiap langkah mereka diambil dengan penuh kewaspadaan, mengetahui bahwa bahaya mungkin mengintai di setiap sudut hutan yang gelap itu.

Dave menggunakan kemampuannya untuk mendeteksi sihir disana dan mencoba mengikutinya. Tiba-tiba, Sandy menarik lengan Harry dan Dave, menunjuk ke arah sebuah cahaya samar di kejauhan. Mereka bergegas mendekati sumber cahaya itu, dengan harapan menemukan petunjuk yang mereka cari.

Ketika mereka mendekat, mereka melihat sesosok kecil yang tampaknya sedang berusaha menyembunyikan sesuatu di balik pepohonan yang lebat. Harry, Dave, dan Sandy bertukar pandang.

Dengan hati-hati, mereka mendekati sosok itu dengan langkah-langkah yang tenang. Saat mereka semakin mendekat, mereka bisa melihat lebih jelas bahwa sosok kecil itu adalah seorang goblin yang tampaknya sedang bersembunyi di balik pohon.

"Rigort!" seru Harry, membuat goblin itu terkejut dan mencoba melarikan diri. Namun ternyata dia bukanlah Rigort. Dia adalah seorang goblin dengan berpakaian lusuh, sangat berbeda dengan penampilan para goblin lainnya di Gringgots.

Namun, Dave dengan cepat mengeluarkan tongkatnya dan mengucapkan mantra yang membuat goblin terjebak dalam ikatan kuat. Sandy segera mengamankan goblin itu, sementara Harry mengecek apa yang ada di balik pepohonan tempat goblin itu bersembunyi.

Dan di sana, di tengah-tengah pepohonan yang lebat, Harry menemukan sesuatu yang membuatnya terdiam dalam ketakutan.

Itu adalah sebuah makam kecil, dengan batu nisan yang tampak baru dan tumbuhan liar yang terlihat baru ditanam di sekitarnya. Dan di atas batu nisan itu, ada sebuah tulisan, "Mengenang anak yang tidak berdosa." 

Harry terpaku di tempatnya, tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Dave dan Sandy menyaksikan kejadian itu dengan rasa sedih yang mendalam.

"Siapa yang baru saja kau kuburkan?" Harry mencerca goblin itu.

"Maafkan aku Tuan," cicit goblin itu. Tidak seperti goblin yang biasa Harry temui yang selalu bersikap angkuh. Goblin yang di depannya ini tampak ketakutan saat mendengar pertanyaan Harry, "Aku hanya diminta seseorang untuk menguburkan gadis kecil itu. Tapi aku tidak mengenalnya."

Mendengar kata gadis kecil keluar dari mulut goblin itu, seketika tubuh Harry terasa lemas. Kesedihan dan keputusasaan, Harry merasa api kemarahan membara di dalam dirinya. Dia tahu bahwa dia tidak bisa menyerah sekarang. Dia harus terus maju, untuk Lily, untuk keadilan, dan untuk membalaskan atas apa yang telah terjadi padanya.

"Apa maksudmu dengan gadis kecil?" Amarah Harry menggelegar.

"Bukan aku yang membunuhnya Tuan, aku berani bersumpah." 

"Lalu siapa?"

Goblin itu terdiam, dan masih tampak ketakutan. Dave mencengkram goblin itu agar dia mau bicara.

"Kau goblin yang cacat," seru Dave. "Antar kami kepada pimpinan mu."

Goblin itu menunjukan arah dimana pimpinannya berada dan disana Harry mendapati seorang penyihir setengah goblin yang ia kenal. Dia adalah Gerrick, namun goblin yang saat ini berada dalam tawanan Harry tidak mau mendekatinya. Mereka hanya bersembunyi dibalik pohon besar.

"Gerrick!" seru Harry  berlari mengampirinya. "Sudah ku duga, kau adalah dalangnya."

Saat Harry hendak menghajar Gerrick, Dave Mencegahnya sambil berseru, "Mr. Potter, dia dalam keadaan terikat." Dan benar saja, Harry memperhatikan Gerrick dengan lebih seksama dan melihat dia dalam keadaan terikat dan mulut yang terkunci rapat akibat sebuah sihir.

"Harry Potter," terdengar suara berat yang tidak asing bagi Harry. Itu adalah suara Rigort, yang berjalan santai menghampiri Harry.

====

TBC

Semoga kalian suka sama ceritanya. 

DerelictWhere stories live. Discover now