Penyelidikan di Hogsmeade

30 2 0
                                    

Haii Haiii, aku balik lagi. Maapin baru sempet update. setelah cuti kuliah 5 tahunan, aku jadi Maba lagi. Ditambah kerjaanku dari awal tahun sampai sekarang belum beres. //Malah Corcol*

Okayy langsung aja yaa. Happie Readingg~

***

"Anda memanggil saya Mr. Potter?" tanya Sandy saat masuk ke dalam kantor Harry.

"Kenapa kau tidak pernah menyelidiki Hogsmeade? Bukankah kau tau kalau burung hantu yang mengirimkan ku surat pergi menuju kesana!" Harry berkata setengah berteriak pada anak buahnya itu.

"Aku sudah menyelidikinya Mr. Potter, tapi tidak menemukan apapun," Sandi terdengar ketakutan mendengar Harry seperti ini padanya. Biasanya Harry pernah berteriak padanya walaupun dalam keadaan semarah apapun.

"Kau pasti tidak teliti!"

"Aku minta maaf Mr. Potter," Sandy terdengar sangat menyesal.

"Aku akan pergi ke Hogsmeade hari ini besama Dave. Aku mendapatkan informasi dari seseorang bahwa dia melihat Rigort disana. Setelah urusanmu selesai, temui aku di Three Broom Stick."

"Mr. Potter," Sandy berseru sebelum Harry melangkah keluar dari kantornya. Namun Harry tidak bergeming

***

Hari itu, kabut tebal menyelimuti Hogsmeade. Suara gemericik air hujan menjadi latar belakang saat Harry Potter bersama dengan Dave dan Sandy berkumpul di depan pintu masuk Hogwarts. Wajah mereka penuh dengan kekhawatiran dan tekad yang kuat, siap untuk menemukan jejak yang bisa membawa mereka lebih dekat pada keberadaan Lily.

"Kita harus bergerak cepat," ujar Harry sambil menatap jauh ke depan, mencoba menembus kabut yang tebal.

"Benar, Mr. Potter. Kita harus menemukan penyihir bberdarah goblin itu," sahut Dave dengan penuh semangat.

Sandy mengangguk setuju, meskipun wajahnya masih memperlihatkan bekas ketakutan dari amarah Harry sebelumnya.

Tanpa banyak basa-basi, mereka melangkah maju menuju Hogsmeade. Dave memimpin di depan, membawa tongkat siap sedia dalam genggamannya. Sandy mengikuti di belakangnya, matanya tetap waspada terhadap setiap gerakan di sekitarnya. Sementara Harry, dengan langkah tegap, menatap setiap sudut kota dengan harapan menemukan petunjuk keberadaan putrinya.

Mereka sampai di Three Broomsticks, tempat yang sudah disepakati sebagai titik pertemuan dengan Jimmy. Dan segera pergi menuju gubuk kecil di Hogsmeade yang Jimny maksud. Mereka mencoba membukanya namun terkunci, tapi yang mengunci pintu ini sangat bodoh kerena hanya dengan mantra Allohomora pintu itu langsung terbuka. Ketika mereka masuk, ruangan itu dipenuhi dengan semangat dan kehangatan yang kontras dengan cuaca di luar.

Harry memperhatikan setiap wajah yang berada di dalam, mencoba mencari tahu apakah ada yang mencurigakan. Namun, tidak ada yang terlihat mencurigakan di antara kerumunan tersebut.

"Tidak ada tanda-tanda Riggort di sini," ucap Dave dengan nada kecewa.

Harry mengangguk, merasakan kekecewaan yang sama. Namun, dia tidak kehilangan harapan. Dia yakin bahwa setiap langkah kecil akan membawanya lebih dekat pada putrinya.

"Sandy, cari tahu apakah ada yang tahu sesuatu tentang Rigort di sekitar sini," perintah Harry. 

Sandy mengangguk dan segera bergegas untuk berbicara dengan beberapa orang disekeliling gubuk itu. Sementara itu, Harry dan Dave duduk di meja yang terpencil, merencanakan langkah berikutnya.

Sementara itu, Harry berhasil menemukan sisa makanan dibawah kursi di dalam gubuk itu. Makanan itu terlihat belum basi, sehingga kemungkinan besar seseorang yang berada di gubuk ini sebelumnya belum lama pergi dari sini. Harry mencari petunjuk lain untuk memastikan bahwa seorang anak kecil pernah berada disini sebelumnya.

Namun, sebelum Harry menemukannnya, Sandy kembali dengan berita mengejutkan.

"Mr. Potter, Aku mendengar desas-desus tentang Forest of Dean. Terjadi sesuatu disana, Tapi aku tidak tau apa." ujar Sandy dengan napas terengah-engah. "Bukankah Anda juga diarahkan kesana?"

Mata Harry berbinar-binar. "Apa kau yakin?"

Sandy mengangguk. "Ya, Aku mendengarnya dari beberapa orang di sini. Mereka mengatakan bahwa ada orang kerdil itu terlihat mencurigakan dan mencoba untuk menghindari kontak dengan siapa pun dengan membawa kantong yang sangat besar dan terus menerus mengucapkan Forest of Dean." Sendy menghela napas dan mencoba berbicara dengan hati-hati, "Dia juga mengatakan anak itu telah mati,"

Tanpa ragu lagi, Harry, Dave, dan Sandy segera meninggalkan gubuk kecil itu dan menuju ke Forest of Dean. Sedangkan Jimmy harus segera pulang. Setidaknya dengan bantuan Jimmy mereka menjadi tau kalau mereka harus bergegas pergi ke hutan itu.

***

TBC

Maaf ya berbelit-belit lagi. Janji deh abis bab ini ketemu sama villain-nya.Sekali lagi, Makasih buat suporrtnya ^^

DerelictWhere stories live. Discover now