>bwa bwa?<

22.6K 2.2K 117
                                    

.

.

.

   Di perjalanan hanya ada kesunyian, Sagara sibuk menyetir dengan Rangga di sampingnya yang menemani jika obrolan Kevin dan Ethan sudah tak terdengar.

Kevin tetap pada aktifitasnya, mengelus lengan adiknya dengan jari jempol, mereka sedang saling menggenggam.

Ethan meminta duduk sendiri, jadi ia biarkan lengannya di genggam sambil menyender di bahu sang kakak, menatap jalanan yang ramai kendaraan.

Sebelum itu mereka bertiga harus berjuang membujuk Ethan yang tidak ingin pulang, anak itu bilang tinggal di dekat desa lebih nyaman.

Bahkan sampai harus menelfon Alex, agar Ethan menurut dan tidak lagi merengek ingin tinggal.

"Papa .."

Kevin menoleh, menatap manik kembar adiknya yang mulai memejam, bola mata boba indah itu di sembunyikan oleh bulu mata yang lentik.

Genggamannya melemah.

"Bang, kayaknya adek kangen papa."

Kevin bergeser, membiarkan pahanya di jadikan bantal, kedua lengannya siap siaga jika ada polisi tidur yang akan mengguncang mobil.

"Tidur?"

"Ya."

  Rangga menoleh ke belakang, membidik kedua adiknya dengan kamera ponsel. Ia terkekeh.

Pemandangan di kursi belakang sangat memanjakan mata, dimana Kevin menghalau sinar matahari yang akan mengenai wajah sang adik, juga Ethan yang mengepalkan kedua tangan di depan dada.

"So cute, bang kayaknya besok gue ga pulang, banyak tugas. Bakal di apart mungkin."

Sagara mengangguk, "Bilang papa juga."

><

Mereka sampai di mansion saat senja mulai menampakan sinarnya, Alex menyambut mereka dengan kumpulan penjaga di belakang tubuh pria itu.

Ah mungkin bukan, Alex sepertinya hanya ingin menyambut si bungsu yang baru bangun tidur.

Sebelum mereka memasuki kamar, Alex lebih dulu menyuruh anak anaknya makan agar tidak lapar jika langsung menyelami mimpi.

Alex tau, perjalanan jauh seperti itu pasti membuat tubuh lelah, apalagi mereka tanpa bodyguard.

"Papa .. Susu!"

 Malam ini, Alex akan tidur dengan anak bungsunya dan akan memonopoli Ethan setiap saat. Karena ia tak ikut ke villa sebab banyak dokumen yang harus segera ia selesaikan.

Setelah memberi Ethan susu yang baru di antarkan oleh penjaga, Alex ikut berbaring menyamping di samping anaknya.

Mengelus pipi yang kian membulat dengan lembut.

Manik kembar boba itu menyorot polos menatap Alex, berkedip sesekali karena angin.

".. dingin."

Alex menyelimuti tubuh mereka hingga leher Ethan, lalu mendekap tubuh yang lebih kecil dengan erat.

"Bagaimana di villa, menyenangkan?"

Ethan mengangguk semangat, melepas dot, "Seruuu, Ethan liat kumbang lucu sama Kak kevin, tapi tidak boleh pegang katanya beracun! Iyakan, papa?"

E-than ✔Where stories live. Discover now