>Kemarahan empat iblis<

25.5K 2.2K 93
                                    

.

.

.


   Kevin menatap brankar rumah sakit dengan sendu, ia tak berani menunjukan wajahnya di hadapan Ethan.

Adiknya memang baru sadar tadi malam, tapi Ethan hanya menangis sambil meracau penuh kesakitan. Itu membuat hati Kevin berdenyut sakit.

Alex dan Sagara sedang mencari dalang dari setiap luka di tubuh Ethan, mereka sampai rela akan memberi satu milyar jika mengaku dan memberi alasan.

Tapi sampai sekarang tidak ada kabar, cctv di depan kamar mandi laki laki juga sudah di retas terlebih dahulu.

Ray dan Havid setia duduk termenung di sofa, mata mereka  memerah karena tak pernah ingin terpejam.

Kevin memberanikan diri melangkah masuk, di kedua tangannya ada tas berisi keperluan Ethan.

"Belum bangun?" Bahkan suara yang biasanya berat kini sedikit bergetar.

"Belum, kak."

Kemudian hening.

Kevin duduk di samping brankar, tangannya gemetar hanya untuk memegang telapak tangan adiknya.

Wajah itu sedikit ada lebam, tapi yang paling membuat Kevin menangis histeris adalah lebam di perut dan punggung Ethan.

Sagara selalu menjaga kulit perut adiknya agar tetap halus, Alex selalu lembut jika menggosok punggung Ethan. Kevin dan Rangga saja harus berhati hati jika menggendong tubuh itu.

Hati Kevin rasanya sudah di penuhi kegelapan jika mengetahui ada orang lain yang dengan seenaknya melukai Ethan, tidak adil sekali.

Mereka selalu menjaga Ethan agar tak terluka, bahkan hewan kecil pun di larang ia sentuh sedikit saja.

Ray dan Havid selalu menjaga Ethan agar tak jatuh ketika berlari di koridor atau di kelas.

Manusia mana yang dengan tega melukai makhluk yang selalu keluarga Kevin jaga dengan sepenuh hati?

"Eungh .. hiks .."

"Sakit .. sakit! .. huaa!! .."

Baru saja terbangun Ethan sudah menangis histeris, meraung raung mengatakan jika badannya sangat sakit.

Kevin menangkup pipi adiknya, air mata menggenang di pelupuk siap untuk terjun. Mulutnya maju untuk menjilat air mata sang adik.

Bagaimanapun Kevin yang paling ingin menjaga Ethan, kevin yang paling menyayangi Ethan bahkan hanya untuk kasur rumah sakit saja Kevin sedikit tak suka karena menyentuh adiknya.

"Jangan menangis honey, kakak disini."

Ray dan Havid menunduk, mereka memang sudah berkali kali meminta maaf tapi Ethan tak pernah merespon. Yang keluar dari mulut itu hanya isak tangis dan racauan sakit saja.

"Sakit! Hiks .. huaaa sakit! Sakit! Gak suka hiks .. sakit!"


><


   Setelah di beri dot susu Ethan kembali tidur, Kevin merasa bersalah karena memasukan obat tidur dengan dosis rendah.

Sebelum itu anak ketiga Alex mendapat pesan jika sang pelaku sudah di temukan, Sagara menyuruh Ray dan Havid datang untuk mengeksekusi mereka.

Kevin mengelus bulu mata basah adiknya, satu tangannya setia mengelus lembut perut Ethan agar tidak lagi terasa nyeri.

Setitik air mata lolos keluar, di sambut isakan kecil yang terdengar menyakitkan.

E-than ✔Where stories live. Discover now