[39] antara Kelvin dan Anta

26.1K 2K 27
                                    

Sudah beberapa bulan terlewatkan setelah pernikahan Amara dan Arkan. Jika kedua orang itu tengah berbahagia karena sedang menunggu kelahiran buah hati mereka, berbanding terbalik dengan Kelvin terlihat bersedih karena sampai sekarang dia belum bisa menemui keberadaan Asyilla. Dirinya sedih karena tak bisa seperti dulu lagi bersama Asyilla, bahkan kini dirinya tengah memojokkan diri dibagian sofa sendirian.

"Mama Mara, adiknya kapan keluar sih?" Tanya Anta yang kini tengah mengelus perut buncit Amara.

Mereka tengah bersantai diruang tamu dan hadirnya dua tamu tak diundang dirumah mereka yaitu Kelvin dan Refan.

"Nanti kapan-kapan" Jawab Kelvin ngasal dengan raut malas menatap keluarga bahagia di depannya itu.

Anta menggaruk lehernya yang tak gatal sambil berpikir "kapan-kapannya, kapan?" Tanya Anta membuat Kelvin menghela nafas pelan lalu tersenyum paksa kearahnya.

"Tunggu om Kelvin kawin" Bukan Kelvin yang menjawab melainkan Refan yang baru datang dari dapur dengan dua piring mie instan di tangannya lalu dia ikutan bergabung dengan keempat orang itu.

"Tunggu gue nikah anjirr, bukan nunggu gue kawin. Gue nggak mau hamilin anak orang duluan, stay halal brother" Kata Kelvin sok bijak memukul pelan bahu Refan.

"Alah gaya bicara lo bang-bang, sono dah lo urusin kuliah lo biar cepat dapat gelar sarjana, ngenes gue liat lo kayak gini" Sindir Refan sambil memasukkan satu sendok mie kedalam mulutnya.

"Uncle, Anta mau juga mienya ya?" Pinta Anta saat melihat bagaimana nikmatnya Refan memakan mie yang masih mengepul kan asap.

Refan menoleh kearah Anta lalu merotasikan matanya hingga menatap seorang pria dengan kaos putih polos yang asik mengelus perut istrinya.

"Tanya sama yang ono dulu dah, takutnya gue malah digampar karena ngasih makan anaknya mie" Lirik Refan kearah Arkan yang kini juga tengah menatap kearahnya.

"Papa boleh ya" Mohon Anta.

Arkan menghela nafas, memangnya dirinya bisa untuk melarang anak laki-laki nya itu untuk tidak makan mie? Sepertinya tidak, karena pengaruh Refan sudah sangat kental dalam diri Anta. Mulai saat Anta dekat dengan Refan dia melupakan makanan sehatnya dulu dan beralih jajan setiap sore bersama Refan, lalu makan mie dimalah hari sambil nonton televisi, bahkan tubuh Anta sekarang sudah mulai berisi. Apalagi Refan sudah sangat sering kerumah dan tidur disana sebagai teman Anta.

"Tapi jangan banyak-banyak, nanti jangan lupa makan sayur yang udah dimasak sama bibi" Kata Arkan.

Anta bersorak senang "sini Uncle," Saat hendak menarik piring yang berisikan mie dia malah menarik angin karena keduluan oleh Kelvin.

"Ini punya gue Cil, jangan lo comot sembarangan" Judes Kelvin memasukkan mie itu kedalam mulutnya berniat untuk membuat Anta ngiler. Dia sengaja memonyongkan bibir nya saat menguyah hingga Anta yang melihatnya hanya bisa menelan ludahnya.

"Itu mienya punya Anta" Lirih Anta.

"Nggak ya, ini mienya punya om, enak aja kamu ngomongnya" Ucap Kelvin tak ingin kalah dan berniat membuatmu Anta menangis.

"Itu mienya Mama Mara yang beli! Dan itu juga mie aku! Sini balikin!" Dan terjadilah tarik menarik antara Kelvin dan Anta hingga mienya terjatuh kelantai disaat itu pula mereka berhenti.

Seperti ada dendam kesumat Kelvin menatap tajam kearah Anta "ini mienya jatuh gara-gara kamu, om nggak mau ikut campur pokonya" Kelvin angkat tangan lalu menjauh dari sana saat melihat awan mendung yang menghiasi di atas kepala Anta.

Baik mari kita hitung sampai sampai hujan yang sedari tertampung didalam awan akan jatuh kebawah.

1~
2~
3~

Istri Mas Duda  [End]Where stories live. Discover now