Rey - Chaotic Roommate

24 4 4
                                    

Characters: Rey, Ellios, Arsen

Story: Asrama 300DC

*

Hari sudah gelap. Dalam kesunyian, Rey merebahkan diri di atas kasur yang dilapisi seprai lecek. Meski hanya menatap plafon, imajinasinya melayang di antara semestanya yang dibanjiri ide-ide aneh.

Mana peduli dia pada kertas-kertas berisi coretan tak jelas yang berserakan, atau seragam putih abu yang dibiarkan begitu saja di pinggir dipan. Kalau besok pagi dasinya hilang, barulah dia panik mencari ke sana kemari.

Bagi Rey, tidak ada yang berubah. Bahkan meski telah mendapat pendidikan di Asrama 300DC. Sehingga, proses yang dijalani selama berbulan-bulan di sana baginya tak lain adalah rekreasi. Atau lebih tepatnya, upaya melarikan diri sejenak dari pelajaran sekolah yang membosankan.

Anehnya, ketika sembilan puluh persen dari penghuni asrama mungkin sudah kapok, Rey malah ingin periodenya diperpanjang.

Tentu saja. Di sana, setidaknya dia tidak perlu menghabiskan malam dalam kebosanan seperti sekarang. Di sana, ada seseorang yang mampu membuat waktu dua jam terasa seperti lima menit. Seseorang dengan otak tak kalah brilian yang selalu membawakan topik menarik sebelum tidur.

Siapa lagi kalau bukan Ellios. Orang yang menyandang nama kontak "Amoeba Gila" di ponsel Rey.

*

"Kamu serius mau deketin dia? Wah, mesti bilang 'Turut berduka cita' ke Rin, nih. Kalo aku, mending dikutuk jadi ameba daripada jadi pacar kamu." Itu kata Ellios pada suatu malam.

Berkat ungkapan tanpa rasa bersalah itu, Rey menyengir. Sedangkan, tangannya bersiap-siap menimpuk dengan gulungan baju kotor. "Wah, parah. Nggak setia kawan."

Ellios spontan tergelak, menghindari lemparan Rey.

Sementara itu, Arsen yang menempati kasur di tengah-yang sengaja diposisikan untuk memisahkan mereka berdua-menutup kedua telinga dengan bantal. Dia bisa saja menghabiskan seluruh malam dengan terjaga, tetapi tidak jika ada polusi suara dari dua makhluk paling eksentrik seantero asrama.

Jam malam sudah dimulai lima belas menit yang lalu. Namun, dua cowok yang lebih muda darinya itu sama sekali tak peduli. Arsen mendesis kesal. Bagaimana jika ada petugas kedisiplinan yang lewat dan mendengar mereka? Bagaimana jika penghuni kamar sebelah mengamuk dan mengibarkan bendera perang?

Namun, kekhawatiran itu pada akhirnya hanya dirasakan oleh Arsen. Sebab, baik Rey maupun Ellios, tampak memiliki energi tak terbatas. Sehingga, meski digiring petugas kedisiplinan ke ruangan Miss Rachmah, mereka masih punya tenaga untuk berdebat dengan ketua pengurus asrama itu-juga dengan para jajarannya sekaligus.

"Aku juga jadi kasian sama Rensi. Harus meladeni kamu, padahal dia bukan pawang buaya." Rey yang sudah kehabisan akal, tak tahu harus melempar apa lagi, membalas ejekan dengan nada serupa.

"Kenapa? Setidaknya aku bukan SCP 682, kan."

"Tetap aja kamu itu kayak anomali. Jujur aku kagum karena kamu bisa lepas."

"Aku memang sengaja dibiarin lepas. Soalnya SCP Foundation kewalahan ngurus aku."

"Atau ... jangan-jangan, kamu bagian dari rencana depopulasi. Kamu sengaja dilepas SCP Foundation karena perintah elit global."

Seiring dengan malam yang kian larut, pembicaraan tersebut semakin liar dan tak terarah.

Arsen membuang napas panjang. Kepada langit malam, ia bertanya-tanya. Apa kiranya salah dan dosa yang menyebabkan Tuhan murka, hingga dia harus dihukum dengan penderitaan semacam ini?

*

20 Januari 2023, 23:30 WITA.

Ditulis untuk memenuhi kewajiban menulis bulanan dari Blackpandora_Club

Prompt: Tentang aku dan teman sekamar.
______________________________________

SCP Foundation: Organisasi fiksi yang bertugas mengamankan serta meneliti berbagai anomali di seluruh penjuru dunia.
Anomali: Objek, fenomena, atau entitas yang menjadi target SCP Foundation karena dikhawatirkan dapat membahayakan umat manusia.
SCP 682: Makhluk SCP yang termasuk kategori Keter (paling berbahaya) yang berwujud reptil raksasa
______________________________________

Ellios-nya Kak rullysaaa emang sahabat terbaik buat Rey

Kak kireiskye maaf Arsen-nya jadi tersiksa 😂

Terlepas dari masa lalunya, Arsen emang karakter paling "normal" di antara Trio Ikemen Sableng ini. Aku membayangkan dia tiap malam nggak bisa tidur gara-gara si Buaya Darat sama Ilmuwan Gila yang salah jurusan wkwkwk

Press F for Arsen

Semoga Arsen tetap waras 🙂

Dan jangan lupa vote dan comment
Sampai jumpa di cerpen-cerpen berikutnya 🥰

Among The StardustWhere stories live. Discover now