11. Masuk Tim

59.5K 1.8K 1
                                    

"Lo mau kemana lagi kak." Anin melihat Erlan berpakaian rapih lengkap dengan jaket hitam. "Semalem lo udah pergi pulang larut malem banget, terus sekarang mau ngapain lagi? Gak kasihan apa sama gue yang sering lo tinggal sendiri mulu?"

Erlan berbalik mendekat mencium kening Anin yang sekarang memasang raut wajah sedih takut ditinggal. "Gue pergi dulu boleh hm? Atau lo mau ikut? Gue mau ke base camp sama yang lain."

"Hah? Base camp? Ngapain? Enggak deh, gue sibuk." tolak Anin setelah mengetahui tujuan Erlan kemana.

"Kalo lo mau ikut boleh aja, asal bareng gue."

"Gak mau, gue mau di rumah aja!"

"Yaudah. Malem ini gue pulang larut malem lagi, lo tidur duluan aja jangan nungguin gue, oke?" ucapnya.

Alis Anin terangkat, heran kenapa selalu pulang sesukanya. "Larut banget memangnya? Terus lo mau ngapain aja disana? Nongkrong sama cewek cewek? Iya?"

Melihat Anin yang berubah galak membuat Erlan terkekeh geli. "Sumpah yang, gue disana cuman ngopi ngopi doang sama mereka, gak nongkrong sama cewek cewek!"

"bulshit!"

"Gak percaya? Tanya aja Daren, dia juga ada di sana tuh." ucap Erlan.

"Apaan sih kok jadi Daren!" kesal Anin.

"Jadi beneran gak mau ikut nih? Padahal si Daren nanyain lo terus."

"Gak nanya! Dan gak mau tahu. Siapa juga yang mau ketemu dia, orang gue aja gak ada hubungan apa apa kok sama tuh cowok!"

"Iya, oke kalau memang enggak ya nggak papa, gue cuma nawarin."

"Yaudah sih."

"Gue pergi dulu. Lo jangan bergadang harus tidur tepat waktu. Harus udah tidur kalau gue pulang, ngerti?" ujar Erlan.

"Iya bawel!" ketus Anin.

"Hm, dan awas aja kalau sampe lo bawa cowok lain masuk ke dalem rumah pas gue gak ada! Gue hukum lo sampai gak bisa jalan!"

"Iya iya! Ya kali gue kaya gitu, memangnya gue cewek apaan?"

"Cewek gue." balas Erlan setelahnya.

"Iya, yaudah lo kalo mau pergi pergi aja, habis ini juga gue mau langsung bobo cantik."

Erlan mengangguk lalu melangkah keluar meninggalkan istrinya sendiri di kamar. Anin hanya memandang pintu yang barusan tertutup, Erlan benar benar pergi. Dia banyak menghabiskan waktu di luar dibanding bersama dirinya.

"Gue ngebosenin ya kak?"

°°°°

"Arghh sumpah ini adem banget anjay!" seru Faldo merentangkan tangannya menikmati suasana sejuk. Namun di balik itu semua ada Daren yang sekuat tenaga mengibas ngibaskan sobekan kardus besar ke arah Faldo.

"Tangan gue pegel anjrit!" keluh Daren.

"Bentar dulu ege! Gue belum puas!" tahan Faldo tak mau berhenti. AC di ruangan mati, menjadikan ruangan panas seperti di padang mahsyar.

"Tumben akur," ucap Erlan saat sampai disana. Dia duduk di sofa yang jauh dari Faldo dan Daren.

"Wih tumben lo ke sini, mentang mentang udah nikah baru inget ya sama temen?" ejek Mahen terkekeh. "Btw gimana malper lo sama Anin? Lancar?"

Memang aneh, padahal setiap hari ketemu di sekolah tapi teman yang satu ini masih saja nanya soal itu, emang rada rada otaknya! Isinya maksiat terus.

ERLANGGA | ENDWhere stories live. Discover now